Berita AC Milan – Spekulasi mengenai siapa yang akan menjadi striker utama AC Milan berikutnya kini berjalan seiring dengan rumor tentang siapa yang akan mengambil alih posisi pelatih kepala baru. Kedua diskusi ini tampaknya akan bertemu dalam waktu dekat.
Setelah musim yang penuh ketidakpastian mengenai posisi Stefano Pioli, Milan akhirnya memutuskan untuk menunjuk Paulo Fonseca sebagai pelatih baru setelah proses evaluasi yang panjang. Pengumuman resmi diperkirakan akan dilakukan minggu depan, meski belum ada kepastian mengenai waktu pastinya.
Menurut berbagai sumber, Fonseca akan menandatangani kontrak dua tahun dengan gaji €2,5 juta net per musim. Milan juga memiliki opsi untuk memperpanjang kontrak tersebut selama satu tahun lagi dengan kenaikan gaji.
Fonseca, yang dikenal sebagai pelatih dengan gaya permainan atraktif, akan segera dihadapkan pada tugas besar: menentukan siapa striker yang tepat untuk menggantikan Olivier Giroud. Beberapa nama telah disebut-sebut, namun masing-masing memiliki kendala tersendiri.
Jonathan David dianggap tidak cocok dengan gaya permainan Fonseca, Joshua Zirkzee bukanlah seorang striker murni, Benjamin Sesko terlalu mahal, dan Sehou Guirassy dikhawatirkan hanya tampil impresif dalam satu musim. Ini meninggalkan pertanyaan besar tentang siapa yang akan menjadi ujung tombak serangan Milan musim depan.
Riwayat Karir Paulo Fonseca dengan Pilihan Strikernya
Dari Braga ke Shakhtar Donetsk
Kesuksesan pertama Fonseca datang saat melatih Braga, di mana ia memenangkan Piala Portugis 2015-16 setelah sebelumnya meraih Piala Super dengan Porto. Di Braga, ia berhasil menciptakan duet striker yang efektif, Nikola Stojiljkovic dan Ahmed Hassan, yang keduanya memiliki postur tinggi dan kemampuan fisik yang kuat.
Pindah ke Shakhtar Donetsk, Fonseca mengandalkan Facundo Ferreyra sebagai striker utama. Ferreyra mencetak 16 gol dalam 28 pertandingan di tahun pertama dan 30 gol dalam 42 pertandingan di tahun kedua, berperan sebagai striker dengan tugas menciptakan ruang bagi rekan-rekannya.
Karir di AS Roma
Di Roma, Fonseca awalnya menggunakan formasi 4-2-3-1 sebelum beralih ke formasi tiga bek. Edin Dzeko menjadi pemain kunci di musim pertama dengan mencetak 19 gol dan memberikan 14 assist.
Namun, penurunan performa Dzeko pada musim berikutnya memberi kesempatan kepada Borja Mayoral untuk bersinar, mencetak 17 gol dan tujuh assist dalam 45 pertandingan.
Fonseca dan Jonathan David
Jonathan David, yang telah lama dikaitkan dengan AC Milan, menarik perhatian Fonseca karena teknik dan atletisnya. Selama dua musim terakhir di Lille, David mencetak 52 gol, membuktikan potensinya sebagai striker yang efektif dalam sistem 4-2-3-1 atau 4-3-3.
Fonseca memuji gaya bermain David yang memungkinkan pemain Kanada ini sering turun ke lini tengah untuk membantu membangun serangan, menciptakan kebingungan bagi bek lawan, dan memberikan kontribusi signifikan dalam penyelesaian akhir.
Kesimpulan
Paulo Fonseca, calon pelatih baru AC Milan, memiliki rekam jejak bekerja dengan berbagai tipe striker dalam berbagai sistem. Baik itu striker dengan fisik kuat, tipe striker nomor sembilan tradisional, atau sembilan palsu seperti Jonathan David, Fonseca mampu mengoptimalkan potensi mereka.
Dengan kehadiran Rafael Leao, Christian Pulisic, Samuel Chukwueze, Tijjani Reijnders, dan Ruben Loftus-Cheek di skuad AC Milan, harapan besar ada pada Fonseca untuk menemukan formula terbaik yang akan membawa Rossoneri meraih kesuksesan.
Yang jelas, striker-striker di bawah asuhan Fonseca cenderung mencetak banyak gol, memberikan optimisme baru bagi fans AC Milan.