Berita AC Milan – Hallo semuanya, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang salah satu legenda AC Milan yang pernah bermain di posisi bek tengah, yaitu Jaap Stam.
Siapa sih yang tidak kenal dengan pemain asal Belanda ini? Dia adalah salah satu bek tukang jagal terbaik di generasinya, yang memiliki fisik kuat, kecepatan, teknik, dan kemampuan membaca permainan lawan.
Jaap Stam lahir pada 17 Juli 1972 di Kampen, Belanda. Dia memulai karirnya dengan bermain di klub amatir DOS Kampen, sebelum bergabung dengan FC Zwolle pada tahun 1992.
Setelah itu, dia bermain untuk beberapa klub Eredivisie seperti Cambuur Leeuwarden, Willem II, dan PSV Eindhoven. Di PSV, dia berhasil memenangkan gelar Eredivisie, Piala Belanda, dan Piala Super Belanda. Dia juga terpilih sebagai Pemain Terbaik Belanda pada tahun 1997.
Manchester United
Pada tahun 1998, Jaap Stam menjadi bek termahal di dunia saat Manchester United membelinya dengan harga 10,6 juta poundsterling. Di klub raksasa Inggris ini, dia mencapai puncak kariernya dengan membantu United meraih treble winners pada musim 1998/1999, yaitu juara Premier League, Piala FA, dan Liga Champions.
Dia juga menjadi bek terbaik di Liga Champions selama dua musim berturut-turut.
Selama tiga musim bersama United, Stam mengoleksi tiga gelar Premier League, satu Piala FA, satu Piala Super Eropa, satu Piala Interkontinental, dan satu Liga Champions. Dia juga masuk dalam tim terbaik PFA selama tiga musim beruntun.
Sayangnya, hubungannya dengan manajer Sir Alex Ferguson memburuk setelah Stam menulis autobiografi yang mengkritik beberapa rekan setim dan kebijakan klub. Akibatnya, dia dijual ke Lazio pada tahun 2001.
Lazio
Di Lazio, Stam kembali menunjukkan kualitasnya sebagai bek tangguh dan berpengalaman. Dia membantu Lazio menjuarai Piala Italia pada musim 2003/2004, setelah mengalahkan Juventus di final.
Dia juga menjadi bagian dari tim nasional Belanda yang tampil di Piala Dunia 1998 dan Euro 2000, 2004. Namun, pada tahun 2004, dia terkena skandal doping setelah dinyatakan positif menggunakan nandrolone. Dia kemudian dihukum larangan bermain selama empat bulan.
Setelah menjalani hukuman tersebut, Stam memutuskan untuk pindah ke AC Milan pada tahun 2004. Dia bergabung dengan klub Italia lainnya yang juga memiliki banyak pemain bintang seperti Paolo Maldini, Alessandro Nesta, Andriy Shevchenko, dan Kaka.
Di Milan, dia kembali mencicipi final Liga Champions pada musim 2004/2005, tetapi harus puas sebagai runner-up setelah kalah adu penalti dari Liverpool.
AC Milan
Di AC Milan, Stam menjadi salah satu pilar pertahanan yang solid dan disegani lawan. Dia bermain sebanyak 42 kali di Serie A dan mencetak satu gol. Dia juga membantu Milan menjuarai Piala Super Italia pada tahun 2004.
Meski begitu, dia tidak bisa membawa Milan meraih gelar Serie A atau Liga Champions selama dua musim berseragam merah-hitam.
Pada tahun 2006, Jaap Stam memilih untuk kembali ke Belanda dan bergabung dengan Ajax Amsterdam. Di sana, dia mengakhiri karirnya sebagai pemain profesional pada tahun 2007.
Meneer Belanda berhasil menambah koleksi trofinya dengan memenangkan Piala Belanda dan Piala Super Belanda bersama Ajax. Dia juga mencatatkan 67 caps dan tiga gol untuk tim nasional Belanda sepanjang kariernya.
Kesimpulan
Jaap Stam adalah salah satu legenda AC Milan yang pernah bermain di posisi bek tengah yang terkenal karena totalitasnya saat bermain yang membuat fans sering menjulukinya sebagai bek tukang jagal.
Stam memiliki karir yang gemilang di beberapa klub besar Eropa seperti PSV Eindhoven, Manchester United, Lazio, Milan, dan Ajax. Dia juga menjadi andalan tim nasional Belanda di beberapa turnamen internasional karena sangat kuat, cepat, cerdas, dan berani.
Demikian artikel tentang legenda AC Milan Jaap Stam. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kawan-kawan Milanisti tentang pemain legenda klub kita. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnyadi Beritamilan.com.
Beberapa cuplikan kehebatan Jaap Stam bersama AC Milan:
