Berita AC Milan – Simon Thorup Kjaer kini telah menjadi salah satu bek andalan Rossoneri, walaupun ia baru datang ke San Siro tahun 2020 lalu. Kapten Timnas Denmark itu menjadi bagian penting skuat arahan Stefano Pioli musim lalu karena berhasil membawa AC Milan menjadi runner-up Serie A.
Kini pemain tersebut sudah menginjak usia 32 tahun, tetapi performanya masih sesuai dengan apa yang diharapkan. Manajemen klub bahkan berniat untuk memberinya kontrak baru sampai tahun 2024 mendatang.
Banyak yang belum mengetahui tentang Simon Kjaer saat ini, sebab ia baru semusim berseragam Rossoneri. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini beritamilan.com bakal membahas profil singkat tentang Simon Kjaer.
Sudah Mencoba Berbagai Klub di Eropa
Ia memulai karier profesional di FC Midtjylland, setelah menandatangani kontrak jangka panjang berdurasi lima tahun pada September 2007. Saat itu, ia sempat menolak tawaran dari Real Madrid meskipun dirinya lolos trial bersama tim tersebut.
Di musim pertamanya, Simon Kjaer menjalani 20 pertandingan. Meskipun begitu, saat itu ia sudah diminati oleh dua klub asal Inggris yaitu Chelsea dan Middlesbrough.
Akan tetapi, ia dilepas ke Palermo pada musim panas 2008 seharga 4 juta euro. Di Palermo dirinya menghabiskan waktu dua musim dengan total pertandingan sebanyak 65 laga dan sempat membawa tim tersebut finish di peringkat lima klasemen akhir Serie A 2009/10.
Setelah itu dirinya kemudian memutuskan untuk pergi ke Wolfsburg, walaupun diminati banyak klub top Eropa seperti Juventus, Manchester City, Manchester United dan Tottenham. Ia memilih pergi ke Wolfsburg agar dirinya bisa mendapat lebih banyak kesempatan bermain reguler.
Saat di Wolfsburg, Simon Kjaer sempat dipinjamkan ke AS Roma pada musim 2011/12 dan menjalani 24 penampilan bersama tim ibukota. Sementara itu, ia sempat menjalani 63 pertandingan bersama Wolfsburg sebelum pergi ke Lille pada pertengahan 2013 lalu.
Di Lille ia hanya bertahan selama dua musim dan mencatatkan 79 pertandingan dengan tim tersebut. Pada musim panas 2015 ia pergi ke klub Turki, Fenerbahce demi mendapat pengalaman tampil di Liga Champions.
Perjalanannya di Fenerbahce juga pendek karena hanya dua musim. Ia memutuskan pergi dari Fenerbahce ke Sevilla tahun 2017 lalu setelah Fenerbahce dilarang tampil di kompetisi Eropa musim 2017/18.
Bersama Sevilla, nama Simon Kjaer mulai dikenal karena membantu tim tersebut bersaing di papan atas La Liga dan di kompetisi Eropa. Tetapi Sevilla tidak sering memainkannya karena bek Denmark itu sering mengalami cedera.
Ia bahkan sempat dipinjamkan ke Atalanta selama setengah tahun pada musim 2019/20. Pada awal tahun 2020, AC Milan meminjamnya dari Sevilla sampai musim berakhir.
Bergabung ke AC Milan
Di paruh kedua musim 2019/20, Simon Kjaer tampil sebanyak 19 pertandingan di semua kompetisi. Performanya yang bagus membuat AC Milan menebusnya dari Sevilla seharga 3,5 juta euro pada akhir musim 2019/20 dan memberinya kontrak berdurasi dua tahun.
Keputusan manajemen AC Milan saat itu tepat, karena Simon Kjaer kini sudah menjadi bagian inti jantung pertahanan klub di bawah arahan Stefano Pioli. Sebab keberadaan bek asal Denmark itu membuat Rossoneri bisa bersaing di papan atas sejauh ini.
Mengidolakan Fabio Cannavaro
Kemampuannya saat ini merupakan hasil kerja keras Simon Kjaer dalam beberapa tahun terakhir. Ia berkiblat kepada bek ternama seperti John Terry dan Fabio Cannavaro sebagai panutannya.
Wajar seandainya gaya bermain bek berusia 32 tahun itu memang sedikit mirip dengan Fabio Cannavaro atau John Terry. Simon Kjaer bahkan pernah menyebut dirinya sebagai “Fabio Cannavaro dari Denmark” beberapa tahun lalu.