Geoffrey Moncada: Pria Misterius di Balik Sukses AC Milan

Geoffrey Moncada
Geoffrey Moncada

Berita AC Milan – I Rossoneri tengah mengalami perubahan besar dengan pemecatan Paolo Maldini dan Ricky Massara dari posisi direktur teknik dan olahraga. Namun, di tengah perubahan ini, seorang tokoh misterius, Geoffrey Moncada, muncul sebagai salah satu pemain kunci yang akan mengubah arah klub ini.

Moncada, Pria Misterius di Balik Perubahan

Dalam perombakan organisasi AC Milan, Geoffrey Moncada telah memegang peran penting. Sebelumnya terlibat dalam pemandu bakat pemain muda, kini dia secara de-facto menjadi direktur olahraga bersama pemegang resmi gelar direktur olahraga, Antonio D’Ottavio.

CEO Giorgio Furlani juga akan memiliki tanggung jawab yang mirip dengan peran sebelumnya yang diemban oleh Paolo Maldini sebagai kepala negosiator dan orang yang mengambil keputusan akhir.

Furlani, Moncada
Furlani, Moncada

Nama Geoffrey Moncada mungkin bukan yang paling sering terdengar di dunia sepak bola, tetapi dia telah mendapatkan pengakuan yang besar dari para koleganya. Bahkan, pemegang saham minoritas Milan, Riccardo Silva, menjulukinya sebagai salah satu ‘rahasia terbaik’ klub dan menganggapnya sebagai salah satu ‘pemandu bakat terbaik di dunia’.

Namun, siapakah sebenarnya Geoffrey Moncada?

Moncada: Pemuda dengan Rekam Jejak Luar Biasa

Moncada lahir pada tahun 1986 di Perancis, sehingga saat ini dia berusia 37 tahun. Meskipun masih muda, dia telah membuktikan dirinya di dunia sepak bola yang kompetitif. Bergabung dengan Milan pada awal era Manajemen Elliott pada tahun 2018, langkah ini awalnya dianggap sebagai tantangan besar oleh Rossoneri.

Mbappe AC Milan
Photo: pianetamilan.it

Karir Moncada sebagai pencari bakat dimulai sejak usia muda. Dia memasuki dunia ini melalui analisis videonya terhadap para pemain. Salah satu pencapaiannya yang paling mencolok adalah saat dia memperhatikan bakat besar seperti Kylian Mbappé ketika pemain tersebut baru berusia 12 tahun dan merekomendasikannya ke AS Monaco.

Misteri Moncada: Sosok yang Sulit Diakses

Geoffrey Moncada memiliki aura misterius seputar dirinya. Salah satu ciri khasnya adalah ketidakhadirannya di media sosial, kecuali akun LinkedIn-nya, yang menggambarkan dirinya sebagai ‘analis video’ dan memberikan beberapa detail tentang karirnya.

Berdasarkan profilnya, dia bekerja sebagai pencari bakat lepas dari tahun 2006 hingga 2012, dan pada usia yang masih sangat muda, yakni 19 tahun, dia telah mengirimkan CV pemain ke berbagai agen sepak bola di seluruh dunia.

Mentornya adalah Marc Westerloppe, dan bersama-sama mereka memantau perkembangan Kylian Mbappé. Monaco kemudian memanfaatkan rekomendasi mereka, dan pemain ini meledak menjadi salah satu bintang sepak bola terbesar di dunia dengan harga transfer mencapai €180 juta ke Paris Saint-Germain, yang tetap menjadi rekor penjualan dunia.

Langkah ke Milan: Misi untuk Membangun Masa Depan

Pada bulan Desember 2018, Geoffrey Moncada dipercaya oleh Milan untuk memegang posisi kepala pencari bakat. Saat itu, klub sedang dalam masa transisi kepemilikan dari Yonghong Li ke Elliott Management.

Misi Moncada adalah membangun proyek untuk menemukan pemain muda berbakat dengan biaya yang masuk akal dan membangun fondasi bagi masa depan klub dengan pemain muda yang potensial.

Selama masa jabatannya, Moncada telah membuktikan kemampuannya dengan merekrut sejumlah pemain muda berbakat seperti Mike Maignan, Malick Thiaw, Fikayo Tomori, Pierre Kalulu, dan Theo Hernandez di posisi belakang.

Pemain-pemain seperti Sandro Tonali, Ismael Bennacer, Alexis Saelemaekers, Brahim Diaz, dan Rafael Leao juga telah memberikan kontribusi signifikan dengan harga yang sesuai.

Meskipun Tonali telah dijual seharga €70 juta ke Newcastle, penjualannya yang mencetak rekor bagi AC Milan adalah bukti kesuksesan visi Moncada dalam membangun tim yang kompetitif dengan pemain muda.

Metodologi Moncada: Menilai Pemain dengan Teliti

Keberhasilan Moncada dalam merekrut pemain muda tidak terlepas dari metodologi kerjanya yang teliti. Dia tidak hanya mengandalkan statistik, tetapi juga memperhatikan kinerja olahraga dan kemampuan adaptasi pemain dalam permainan.

Moncada biasanya mengumpulkan hingga 10 laporan berbeda tentang setiap pemain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang karakteristik teknis dan karakter pemain muda tersebut.

Contoh nyata dari keberhasilan kerjanya adalah rekrutmen Pierre Kalulu dengan harga hanya €1,29 juta dari tim muda Lyon pada musim panas 2020. Pemain ini mungkin tidak dikenal secara luas pada saat itu, tetapi Moncada melihat potensi besar dalam dirinya. Kini, Kalulu dihargai sekitar €35 juta menurut Transfermarkt.

Masa Depan Milan: Data dan Analisis

Dengan peran yang semakin besar dalam rekrutmen pemain, Geoffrey Moncada diharapkan akan memainkan peran sentral dalam pembangunan masa depan AC Milan, terutama setelah kepergian Paolo Maldini.

Moncada akan bekerja sama dengan Zelus Analytics untuk memilih pemain yang paling cocok dengan visi klub. Ini adalah era baru di mana Milan semakin didorong oleh data dan analisis untuk mencari pemain-pemain berbakat yang akan membawa Il Diavollo Rosso meraih sukses di masa depan.

Pos terkait