Berita AC Milan – Paulo Fonseca kini resmi menjabat sebagai pelatih kepala baru AC Milan. Pengumuman ini mengakhiri spekulasi selama dua bulan terakhir dan diumumkan dalam konferensi pers bersama dengan Zlatan Ibrahimovic.
Meski banyak nama yang sempat dikaitkan dengan posisi tersebut, kedatangan Fonseca sudah dapat diprediksi sejak beberapa waktu lalu. Fonseca datang dengan membawa pengalaman lebih dari satu dekade melatih di Portugal, termasuk kesuksesan di Paços Ferreira dan Braga, serta masa singkat di Porto.
Setelah itu, ia melanjutkan karirnya di luar negeri dengan melatih Shakhtar Donetsk, AS Roma, dan terbaru di Lille.
Fonseca dihadapkan pada skeptisisme dari sebagian penggemar karena ia dianggap tidak memiliki CV sekelas Antonio Conte. Namun, bagi Milan, penunjukan ini diharapkan dapat memberikan arah baru dalam proyek klub.
Dalam wawancara di kanal “Suara Pelatih,” Fonseca memberikan wawasan tentang evolusi pemikirannya secara taktis dan prinsip-prinsip yang ia anut sebagai pelatih. Beberapa poin utama dari prinsip kepelatihannya adalah:
- Filosofi Serangan: Fonseca dikenal dengan pendekatan permainan yang ofensif. Ia mengutamakan permainan menyerang yang dinamis dengan pressing tinggi. Timnya sering kali mencoba mendominasi penguasaan bola dan menciptakan banyak peluang.
- Fleksibilitas Taktis: Meskipun memiliki preferensi untuk formasi 4-2-3-1, Fonseca menunjukkan fleksibilitas dalam taktiknya, sering menyesuaikan formasi dan strategi berdasarkan lawan yang dihadapi. Ini memungkinkan timnya untuk lebih adaptif dalam berbagai situasi pertandingan.
- Pengembangan Pemain Muda: Fonseca memiliki rekam jejak dalam mengembangkan pemain muda. Di Shakhtar Donetsk dan AS Roma, ia berhasil mengorbitkan beberapa talenta muda yang kemudian menjadi pemain kunci.
- Kedisiplinan dan Kerja Keras: Fonseca menekankan pentingnya kedisiplinan dan etos kerja yang kuat. Ia percaya bahwa kesuksesan tidak hanya bergantung pada taktik, tetapi juga pada komitmen dan kerja keras setiap pemain.
- Pendekatan Psikologis: Fonseca juga dikenal sebagai pelatih yang memiliki pendekatan psikologis yang baik. Ia sering berusaha membangun hubungan yang kuat dengan para pemainnya, memahami kebutuhan mereka di dalam dan di luar lapangan.
Dengan filosofi ini, Fonseca diharapkan dapat membawa AC Milan ke arah yang lebih baik, membangun tim yang solid, dan kembali bersaing di puncak Serie A serta kompetisi Eropa.
Kini, tinggal menunggu waktu untuk melihat bagaimana ia mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut di Milan dan apakah ia mampu menjawab keraguan para skeptis.