Berita AC Milan – Paulo Fonseca, pelatih AC Milan, kini tengah menghadapi tantangan dalam menemukan gelandang serang yang dapat menjadi pemain inti dalam sistem permainannya. Meskipun ia telah menegaskan pentingnya peran tersebut, hingga kini belum ada pemain yang benar-benar tampil konsisten dalam posisi itu.
Eksperimen Pemain No.10
Dalam pertandingan pramusim, Mattia Liberali dan Christian Pulisic sempat diuji sebagai playmaker, dengan Pulisic tampaknya akan mendapat kesempatan lebih besar saat musim dimulai. Namun, dalam laga melawan Parma dan Lazio, Fonseca memutuskan untuk mengembalikan Ruben Loftus-Cheek ke posisi yang sebelumnya digunakan Stefano Pioli untuknya musim lalu.
Keputusan ini dipengaruhi oleh kondisi fisik pemain serta taktik yang dirancang untuk menjaga keseimbangan antara lini pertahanan dan serangan. Sayangnya, penampilan Loftus-Cheek belum menunjukkan hasil yang memuaskan, sehingga muncul pertanyaan besar mengenai siapa yang paling cocok untuk mengisi peran ‘perekat’ antara lini belakang dan lini depan Milan.
Alternatif Taktik dan Pemain
Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah mengubah formasi menjadi 4-3-3, memberikan kebebasan lebih bagi Tijani Reijnders, yang telah menunjukkan performa impresif bersama timnas Belanda selama jeda internasional.
Dalam formasi ini, Reijnders dapat bergerak bebas di lini tengah yang terdiri dari tiga pemain, dengan peran defensif saat tidak menguasai bola dan menyerang saat tim menguasai bola.
Fonseca juga bisa mempertimbangkan menggunakan Youssouf Fofana sebagai jangkar di lini tengah, didampingi Yunus Musah atau Loftus-Cheek sebagai mezzala lainnya, seperti yang disarankan oleh Massimo Ambrosini.
Pendekatan ini dapat memberikan fleksibilitas taktik yang lebih besar bagi AC Milan, mengingat kesulitan yang dialami pemain-pemain seperti Hakan Calhanoglu, Brahim Diaz, dan Charles De Ketelaere saat bermain sebagai No.10 dalam formasi sebelumnya.
Potensi Bakat Muda: Mattia Liberali
Selain opsi di atas, ada juga gagasan untuk mempercayakan posisi playmaker kepada pemain muda berbakat, Mattia Liberali. Pemain ini tampil mengesankan selama tur pramusim di Amerika Serikat dan telah menunjukkan kemampuannya di Serie C, meski usianya masih sangat muda.
Meski berisiko, memberikan kesempatan kepada Liberali bisa menjadi keputusan berani yang justru membawa dampak positif bagi tim.
Kesimpulan
Dilema yang dihadapi Fonseca dalam menentukan gelandang serang utama AC Milan menunjukkan betapa pentingnya peran ini dalam sistem permainan tim. Dengan sejumlah opsi yang tersedia, mulai dari mengandalkan pemain berpengalaman hingga mempercayakan bakat muda, keputusan Fonseca dalam beberapa minggu ke depan akan sangat krusial dalam menentukan arah permainan dan kesuksesan Milan di musim ini.