Mengenal Kakha Kaladze, Dari Pesepakbola Sampai Menjadi Walikota Ibukota Negara

Kaladze
Photos: sempremilan.com

Berita AC Milan – Kakha Kaladze merupakan sedikit dari banyaknya pemain bertahan yang dikenal oleh para penggemar pada saat ini. Padahal di tahun 2000-an pemain berkebangsaan Georgia tersebut merupakan pilihan utama di lini belakang Rossoneri selama bertahun-tahun.

Satu dekade Kakha Kaladze berseragam AC Milan pada periode 2001-2010. Bisa dibilang, ia merupakan salah satu bek tengah terbaik yang pernah dimiliki AC Milan tetapi underrated.

Setelah pensiun sebagai pesepakbola pada musim panas 2012, Kakha Kaladze memulai karier baru sebagai politikus di negaranya. Itu merupakan pilihan tak biasa bagi seorang pesepakbola setelah pensiun. Karena biasanya mantan pemain akan melanjutkan karier sebagai staf di salah satu klub sepakbola atau menjadi pelatih.

Menarik untuk mengulas sedikit tentang mantan pemain yang kini menjadi walikota ibukota negara Georgia, Tbilisi. Oleh sebab itu, beritamilan.com bakal membahas sedikit tentang Kakha Kaladze.

Kakha Kaladze Sebelum Gabung AC Milan

Kaladze
Photos: Transfermarkt

Ayah Kakha Kaladze merupakan Presiden dari klub lokal Georgia bernama Lokomotiv Samtredia, ia memulai kariernya sebagai pesepakbola di klub tersebut. Lalu pada akhirnya ia mengikuti mantan pemain dan pelatih Timnas Georgia, David Kipiani untuk bergabung ke tim yang lebih besar yakni Dinamo Tbilisi.

Saat masih berumur 16 tahun, Kakha Kaladze sudah bermain di kompetisi sepakbola tertinggi Georgia pada musim 1993/94. Pada awal tahun 1998 ia memutuskan untuk mencari pengalaman baru dengan bergabung ke salah satu klub Ukraina yakni Dynamo Kiev.

Bersama klub tersebut, pemain Georgia ini mendapat pengalaman sangat berharga karena mendapat banyak kesempatan bermain di Liga Champions saat itu. Sebanyak 24 pertandingan telah dijalani olehnya di Liga Champions bersama Dynamo Kiev. Kakha Kaladze bahkan sempat mengantarkan timnya melaju ke semifinal Liga Champions musim 1998/99.

Kakha Kaladze Dan AC Milan

Kaladze Shevchenko
Photos: eurosport.com

Pada awal tahun 2001, Kakha Kaladze memutuskan untuk menerima tawaran AC Milan setelah ditebus dengan harga cukup mahal dari Dynamo Kiev pada saat itu yakni sekitar 16 juta euro. Ia datang ke Italia dengan alasan ingin bermain di lapangan yang lebih baik, karena salah rekan setimnya harus pensiun karena cedera akibat dari buruknya kualitas lapangan di Ukraina pada saat itu.

Kakha Kaladze langsung jadi pilihan utama Rossoneri ketika datang ke San Siro, tetapi ia bermain di posisi gelandang bertahan kiri dalam skema formasi 4-4-2 atau 4-2-3-1 selama satu tahun setengah. Ia baru bermain sebagai pemain bertahan pada musim 2002/03, terkadang menjadi bek tengah tetapi ia juga sempat bermain sebagai bek kiri di bawah kepemimpinan Carlo Ancelotti.

Di musim 2002/03, pemain berkebangsaan Georgia ini memenangkan dua gelar sekaligus bersama Rossoneri yaitu Scudetto dan Liga Champions. Walaupun Kakha Kaladze sempat gagal melakukan eksekusi penalti ke gawang Juventus di final Liga Champions 2002/03.

Hal itu membuatnya menjadi pemain Georgia pertama yang sukses memenangkan Liga Champions dalam sejarah. Pada musim 2002/03 tersebut, ia menjalani 46 pertandingan di semua kompetisi sebagai pemain bertahan.

Sayangnya pada musim 2003/04 Kakha Kaladze hanya menjalani sebelas pertandingan di semua ajang karena kalah bersaing dengan Cafu yang baru datang ke AC Milan. Saat itu, ia juga harus bersaing dengan sejumlah pemain hebat di lini belakang seperti Alessandro Costacurta, Alessandro Nesta dan Paolo Maldini.

Sejak musim 2004/05 sampai 2007/08, posisi Kakha Kaladze sebagai pemain utama di lini belakang tidak tergantikan. Sebab dalam kurun waktu tersebut ia tercatat tampil sebanyak 137 pertandingan di semua kompetisi dan mempersembahkan empat gelar untuk Rossoneri.

Pada musim 2008/09, Carlo Ancelotti mulai menggeser posisinya di lini belakang karena performa Kakha Kaladze terus menurun. Karena ia sudah mulai jarang bermain, pemain Georgia tersebut kemudian pergi dari AC Milan secara bebas transfer pada musim panas 2010 lalu bergabung ke Genoa.

Setelah gabung ke Genoa, Kakha Kaladze sempat terpilih menjadi bek terbaik kedua Serie A 2010/11 menurut salah satu media Italia yakni La Gazetta Dello Sport. Menjalani 57 penampilan bersama Genoa selama dua tahun, pada musim panas 2012 pun ia memutuskan untuk pensiun sebagai pesepakbola profesional.

Setelah Pensiun Langsung Jadi Pejabat

Kaladze
Photos: rferl.com

Kakha Kaladze langsung terpilih sebagai Menteri Energi Georgia pada Oktober 2012. Hanya berselang beberapa bulan setelah dirinya menyatakan pensiun dari dunia sepakbola. Mulai dari sini, kariernya sebagai pejabat atau politikus terus mengalami perkembangan.

Ia menjabat sebagai Menteri Energi Georgia selama lima tahun. Setelah itu, Kakha Kaladze kemudian terpilih sebagai Walikota Ibukota Georgia yakni Tbilisi pada November 2017. Ia bahkan telah memenangkan periode kedua sebagai Walikota Tbilisi pada tahun 2021 lalu.

Pos terkait