Ketika Joao Felix mendarat di AC Milan pada jendela transfer Januari lalu, ada secercah optimisme mengenai potensi dampaknya bagi tim. Namun, harapan tersebut dengan cepat menguap seiring berjalannya waktu.
Pada laga debutnya, publik sempat melihat seorang pemain yang tampak memiliki kapasitas untuk mengubah peruntungan Milan. Seorang talenta dengan keterampilan olah bola mumpuni, dibalut sedikit kegigihan yang seolah bisa mengangkat level permainan tim. Tentu saja, kita sedang membicarakan Felix.
Namun, dalam pertandingan-pertandingan berikutnya, kilau pemain asal Portugal ini cepat meredup. Sejak saat itu, impian melihat Felix bersinar terang menjadi kenangan yang jauh. Kini, Rossoneri seolah hanya memiliki opsi pemain yang sekadar mengisi lembar susunan pemain namun minim kontribusi nyata – sebuah narasi yang sayangnya cukup mirip dengan pengalamannya di klub-klub sebelumnya.
Kilau Debut yang Cepat Redup: Realita Pahit Sang Talenta

Penampilan Felix saat melawan Atalanta akhir pekan lalu mungkin menjadi contoh paling gamblang dari keterpurukannya. Gazzetta dello Sport bahkan melabeli performanya sebagai ‘menyakitkan’; sebuah ringkasan yang mungkin terdengar kasar, namun akurat menggambarkan posisinya saat ini di dalam skuad, dan bahkan mungkin dalam persepsinya sendiri.
Debut yang menjanjikan itu gagal berlanjut. Pemain yang diharapkan bisa menjadi pembeda justru kesulitan menemukan konsistensi dan memberikan pengaruh signifikan dalam permainan Milan. Ia lebih sering terlihat ‘hilang’ dalam pertandingan atau gagal mengeksekusi momen-momen krusial.
Performa ‘Menyakitkan’ dan Kepastian Akhir Masa Peminjaman
Keputusan mendatangkan Felix dengan status pinjaman pada dasarnya adalah sebuah spekulasi atau pertaruhan yang tidak berhasil atau tidak membuahkan hasil positif.
Meskipun situasinya sebagian bukan murni kesalahannya – mungkin ada faktor adaptasi atau skema tim yang kurang cocok – Felix sendiri juga diharapkan bisa berkontribusi lebih banyak. Ia diharapkan mampu menjembatani celah kualitas atau kreativitas yang terkadang tidak bisa ditutupi oleh rekan-rekan setimnya.

Pada akhirnya, tidaklah mengherankan jika muncul kabar kuat bahwa klub tidak akan mengambil opsi untuk mempermanenkannya pada bursa transfer musim panas ini. Masa peminjaman yang dimulai dengan ekspektasi tinggi ini berakhir antiklimaks dan memang sangat mengecewakan bagi semua pihak yang terlibat.
Ingin dukung kami? Kami menulis dengan semangat cinta untuk AC Milan. Setiap dukunganmu, sekecil apa pun, sangat berarti bagi kami. Kamu bisa berdonasi melalui Saweria: 🔗 https://saweria.co/beritamilan.