Beritamilan.com – Situs Berita AC Milan
Berbicara tentang sosok Ivan Gazidis, mungkin akan banyak dari sebagian Milanisti yang langsung antipati pada sosok pria berusia 56 tahun itu. Tindakan sepihaknya untuk coba mendongkel posisi Stefano Pioli yang sedang bekerja dengan baik, serta keputusannya untuk memecat Zvonimir Boban adalah hal yang tak bisa ditolerir oleh para pendukung AC Milan.
Namun setelah mendapatkan perlawanan hebat dari Paolo Maldini di jajaran manejemen klub, akhirnya sikap arogan Gazidis mulai mereda. Terlebih hasil gemilang diatas lapangan yang diraih para pemain AC Milan sedikit banyak mulai mencairkan suasana tegang yang sebelumnya telah merongrong keutuhan klub.
Kini awan cerah sudah menghinggapi langit San Siro. Seluruh tim sangat solid dari mulai jajaran manajemen, staff sampai para pemain mulai bersinergi untuk membawa Milan menuju kebangkitan dari tidur panjangnya. Baru-baru ini Ivan Gazidis mengungkapkan alasannya mau bergabung dengan AC Milan setelah sebelumnya menjabat sebagai Chief Executive Arsenal selama 10 tahun.
“Saya datang ke Milan karena saya punya mimpi; menjadi bagian dari klub untuk kembali ke puncak. Saya ingin Milan yang modern, dan kami berada di awal perjalanan. Dengan persatuan dan kepercayaan diri, segalanya mungkin.” ungkap Gazidis kepada Sky Sport.
“Ibrahimovic adalah pengecualian untuk semua aturan, selalu. Pelatih Stefano Pioli adalah orang yang cerdas. Persatuan tim sangat penting di sini bagi kami. Saya merasa seperti penggemar Milan.” pungkasnya.
Meski kadang memperlihatkan sikap yang menyebalkan, namun pencapaian Gazidis bersama Milan tidak bisa dikesampingkan. Semenjak dia pimpin, I Rossonerri mulai gencar membuat konten menarik di berbagai platform media sosial dari Facebook, Instagram, Twitter hingga Tik Tok.
Tak hanya sampai disitu, baru-baru ini Milan juga baru saja meresmikan sebuah studio mewahnya bernama Studio Milan Media House yang akan menjadi pusat dari produksi konten digital klub dan juga kerjasama dengan pihak ketiga.
Pertobatan Ivan Gazidis setelah melakukan kesalahan fatal dengan coba mendongkel posisi Pioli dan memecat Boban, sepertinya akan bisa dilupakan oleh Milanisti apabila prestasi diatas lapangan berbanding lurus dengan pencapaian klub disektor komersil.
Memberikan keleluasaan kepada Paolo Maldini untuk mengurus tim adalah sebuah tindakan tepat, karena rasanya Gazidis kurang begitu handal dalam urusan tersebut jika kita berkaca pada mantan klubnya terdahulu, Arsenal.