Inilah Daftar 10 Transfer Terburuk AC Milan Sepanjang Masa

Transfer Terburuk AC Milan

Berita AC Milan – Sebagai salah satu tim yang pernah menguasai jagad sepak bola dunia, sudah menjadi hal yang lumrah jika AC Milan pernah melakukan investasi gila-gilaan untuk merekrut para pemain terbaik.

Pada dekade 1990-an, AC Milan kembali berada di masa emasnya dengan sukses meraih berbagai trofi bergengsi dari seantero Italia, Eropa bahkan dunia. Kala itu Milan yang dipimpin oleh sosok ambisius Silvio Berlusconi telah membelanjakan banyak uang untuk membeli para pemain top dunia.

Melalui wakilnya, Adriano Galliani, sederet nama mentereng berhasil ia datangkan untuk kemudian menjadi legenda abadi San Siro. Beberapa nama tenar yang sukses Berlusconi datangkan diantaranya adalah Marco Van Basten, George Weah, Andriy Shevchenko, Alessandro Nesta hingga Ricardo Kaka.

Namun tak selamanya proses transfer AC Milan kala itu berhasil sepenuhnya. Parahnya, jika transfer itu gagal, maka itu akan menjadi benar-benar sangat gagal.

Tak hanya terjadi pada saat era Berlusconi, pada saat era Yonghong Li pun AC Milan juga mengalami banyak kegagalan dalam proses transfernya.

Dalam kesempatan kali ini Beritamilan.com akan coba mengulas daftar 10 transfer terburuk AC Milan sepanjang masa:

10. Michael Reiziger – bebas transfer dari Ajax, 1996

Michael Reiziger
Photo: Pinterest

Setelah masuknya pemain Belanda yang sangat sukses di akhir 1980-an dengan Marco Van Basten, Ruud Gullit dan Frank Rijkaard, Milan berusaha mengulangi formula tersebut. Kali ini Milan coba menggaet beberapa pemain Ajax yang tampil gemilang pada pertengahan 1990-an. 

Pada musim panas 1996, Edgar Davids dan Michael Reiziger meninggalkan Ajax untuk bergabung dengan Milan lewat status bebas transfer. Keduanya memainkan peran besar dalam kemenangan Ajax di Liga Champions 1995 melawan Rossoneri di Wina.

Namun sayang keduanya gagal bersinar di San Siro, tetapi Reiziger memiliki nasib yang lebih buruk dari Davids karena hanya bermain 10 kali untuk Milan dalam satu musim setelah dilanda cedera hebat.

Tak lama berselang, Michael Reiziger hijrah ke Barcelona pada musim panas 1997.

9. Nikola Kalinic – €25 juta dari Fiorentina, 2017

Nikola Kalinic
Photo: MARCO BERTORELLO / AFP

AC Milan era Yonghong Li mungkin adalah jaman kegilaan yang penuh dengan kesesatan. Investasi besar-besaran investor China kala itu berani menebus Nikola Kalinic dari Fiorentina dengan mahar mencapai €25 juta.

Kalinic sebenarnya telah mencatatkan performa yang mengesankan dalam dua musimnya di Fiorentina, tetapi ia mengalami kesulitan luar biasa saat bergabung dengan I Rossoneri.

Namun demikian, Kalinic berhasil mencetak enam gol dalam satu-satunya musim berseragam Milan. Tak lama setelah resmi bergabung dengan Milan, ia dipinjamkan ke klub La Liga, Atletico Madrid, pada musim panas 2018, sebelum dipinjamkan lebih lanjut di Roma dan Hellas Verona.

Milan menghabiskan lebih dari €200 juta pada musim panas 2017 di bawah presiden baru Yonghong Li. Kalinic adalah salah satu yang terburuk, tetapi dia bukanlah yang terburuk.

8. Ricardo Oliveira – €17,5 juta dari Real Betis, 2006

Ricardo Oliveira

Milan kehilangan Andriy Shevchenko ke Chelsea pada musim panas 2006 dengan biaya sekitar £30,8 juta. Klub memutuskan, dengan bodohnya, untuk menghabiskan lebih dari setengahnya untuk mendatangkan Ricardo Oliveira dari Real Betis.

Pemain Brasil, yang saat itu berusia 26 tahun, berjuang untuk beradaptasi dengan kehidupan di Italia. Sebelum pindah, dia hanya memiliki satu musim yang bagus di La Liga, mencetak 22 gol di musim 2004/05 untuk tim dari wilayah Sevilla.

Tekanan untuk menggantikan Shevchenko sangat besar, dan Oliveira memulai dengan cukup baik, mencetak gol pada debutnya di Serie A melawan Lazio.

Namun Oliveira hanya sanggup menambahkan dua gol lagi musim itu, dan tidak memainkan peran penting dalam keberhasilan klub memenangkan Liga Champions 2007.

Ricardo Oliveira dipinjamkan ke Real Zaragoza pada musim berikutnya, dan sekali lagi menemukan hidup lebih mudah di La Liga. Dia mencetak 18 gol dalam 37 pertandingan, dan mereka memilih untuk membeli sang striker secara permanen pada musim panas 2008.

7. Roque Junior – €8 juta dari Palmeiras, 2000

Direkrut dari Palmeiras pada tahun 2000, Roque Jr bertahan di Milan selama tiga tahun, dan bahkan memenangkan Liga Champions 2003 bersama Rossoneri. Tetapi perannya hampir tidak pernah kelihatan.

Meskipun dikelilingi oleh pemain seperti Paolo Maldini dan Alessandro Costacurta, tampaknya pemain Brasil itu tidak pernah mempelajari rekan satu timnya.

Roque Junior sering dipermainkan secara brutal oleh penyerang kejam Serie A seperti Hernan Crespo, Alessandro Del Piero, David Trezeguet dan Gabriel Batistuta.

Setelah dipinjamkan di Leeds, dia dipindahkan ke Siena, tetapi mereka juga tidak terkesan dengannya. Pada akhirnya Roque Junior dijual ke Bayer Leverkusen pada musim panas 2004. 

6. Patrick Kluivert – bebas transfer dari Ajax, 1997

Patrick Kluivert
Photo: Pinterest

Satu-satunya hal yang membuat striker Belanda ini tidak berada di daftar teratas transfer terburuk AC Milan adalah fakta bahwa Milan mendapat untung besar dari kepergiannya.

Seperti Davids dan Reiziger yang disebutkan di atas, Kluivert tiba dari Ajax secara gratis, dengan Galliani memanfaatkan aturan transfer Bosman dengan baik.

Kluivert datang pada musim panas 1997, dan sempat bertemu kembali dengan Davids sebelum gelandang kasar itu pergi ke Juventus pada musim dingin.

Namun 1 musim Kluivert bersama Milan berlangsung buruk. Dia hanya mencetak 5 gol dalam 27 pertandingannya di Serie A, dan ia akhirnya mengikuti jejak Reiziger ke Barcelona.

Waktunya di Milan juga diperparah oleh fakta bahwa Rossoneri juga berada dalam fase transisi, dengan kembalinya Fabio Capello yang tidak mampu mengembalikan klub ke level sebelumnya.

Percaya atau tidak, AC Milan saat itu mengakhiri musim dengan finis di urutan ke-11.

5. Rivaldo – bebas transfer dari Barcelona, 2002

Rivaldo
Photo: Google

Milan memenangkan perlombaan untuk menandatangkan Rivaldo pada musim panas 2002 setelah kontraknya dengan Barcelona berakhir.

Pemain Brasil, yang berusia 30 tahun, baru saja menjadi bintang dalam kemenangan Brasil di Piala Dunia Korea dan Jepang. Namun, ia menemukan kehidupan yang sulit di Serie A.

Sebenarnya, AC Milan tidak perlu mendatangkan pemain seperti Rivaldo. Ini adalah kasus Berlusconi yang ingin menambahkan lapisan emas lain saat tidak diperlukan.

Saat itu AC Milan di sektor penyerangannya sudah memiliki Shevchenko, Pippo Inzaghi dan Manuel Rui Costa.

Rivaldo hampir tidak bermain, dan merupakan pemain yang tidak memiliki peran dalam kesuksesan AC Milan di Liga Champions 2003.

Begitu sedikit perannya di klub sehingga dia dilepaskan menjelang akhir tahun 2003, dan Rivaldo kembali ke Brasil untuk bergabung dengan Cruzeiro.

4. Jose Mari – €19 juta dari Atletico Madrid, 2000

Jose Mari
Photo : tifoblog

Rekrutan AC Milan lain yang sangat mengejutkan adalah Jose Mari. Saat itu Milan menebusnya dari Atletico Madrid dengan biaya mencapai €19 juta, sebuah nilai transfer fantastis kala itu.

Pemain Spanyol itu tampil mengesankan di Atletico Madrid pada musim 1998/99 dan paruh pertama musim 1999/00. Milan mengontraknya di jendela transfer musim dingin sebagai pengganti George Weah, yang telah pergi untuk bergabung dengan Chelsea.

Tapi Jose Mari akhirnya menyadari jika mencetak gol di Serie A tidak semudah mencetak gol di La Liga. Ia bertahan di Milan selama tiga musim, sebelum akhirnya hengkang ke Spanyol pada musim panas 2002.

Selama membela panji AC Milan, José Mari telah bermain dalam 75 pertandingan dengan koleksi 14 gol dan 10 assist di semua kompetisi.

3. Oguchi Onyewu, Dirahasiakan dari Newcastle, 2009

Oguchi Onyewu
Photo: © Fred Kfoury/Icon SMI/Icon Sport Media via Getty Images

Oguchi Onyewu adalah salah satu atau mungkin merupakan pembelian teraneh yang pernah AC Milan lakukan di sepanjang sejarah mereka.

Orang akan lebih mengingat Oguchi Onyewu terkait kasus perkelahian brutalnya dengan Zlatan Ibrahimovic pada akhir tahun 2010 lalu ketimbang saat dirinya bermain untuk Milan.

Pemain Amerika Serikat itu membuat penampilan resmi untuk AC Milan di Liga Champions, melawan FC Zurich. Dia meninggalkan klub pada Januari 2011, dengan status pinjaman ke klub Belanda FC Twente.

Onyewu akhirnya bergabung dengan Sporting CP secara permanen setelah kontraknya berakhir.

2. Fernando Redondo – €14 juta dari Real Madrid, 2000

Fernando Redondo
Photo: @ACMilan

Seorang pemain secemerlang Redondo seharusnya tidak pernah pantas berada di daftar ‘terburuk’ apa pun, tetapi sayangnya dia tetap kami masukkan ke dalam daftar ini.

Salah satu No.5 Argentina terbesar dalam sejarah, Redondo, berada di puncak kekuatan elegannya ketika ia menandatangani kontrak dengan Milan pada musim panas 2000.

Dia dipaksa keluar dari Real Madrid oleh presiden baru Florentino Perez, yang tidak suka bahwa Redondo telah memihak mantan presiden Lorenzo Sanz dalam pemilihan klub.

Redondo baru saja melalui musim terbaik dalam karirnya, sebagai kunci dalam kemenangan Los Blancos di Liga Champions musim 1999-00. Milan membayar sekitar €14 juta untuk membawanya ke Italia di tengah banyak keriuhan saat itu.

Namun bencana melanda pada hari pertamanya di Milanello. Lututnya retak saat berlatih dan dia absen selama dua tahun! Redondo akhirnya melakukan debut untuk klub pada akhir tahun 2002.

Cedera Redondo melahirkan “MilanLab” yang terkenal, yang memperpanjang umur banyak pemain di klub. Tapi Redondo, pada usia 31 tahun ketika mengalami cedera, tidak pernah sama.

Dalam ketulusan yang jarang terjadi, dia menolak menerima gaji sampai dia fit untuk bermain lagi. Milan menunjukkan rasa terima kasihnya dengan memperpanjang kontraknya untuk tahun terakhir, dan dia meninggalkan klub sebagai pemenang Serie A dan Liga Champions pada tahun 2004.

AC Milan pun menjadi klub terakhirnya setelah Redondo memilih gantung sepatu pada 1 Agustus 2004.

1. Leonardo Bonucci – €42 juta dari Juventus, 2017

Leonardo Bonucci
Photo: Google

Milan menghabiskan €42 juta untuk mendapatkan Bonucci dari Juventus pada musim panas 2017 setelah bek itu berselisih dengan pelatih Max Allegri.

Bonucci dipandang sebagai permata dalam belanja €200 juta Yonghong Li, sedemikian rupa sehingga dia diberi ban kapten, melucuti kehormatan Ricardo Montolivo.

Namun, tanpa kehadiran Giorgio Chiellini untuk menutupi kekurangannya, Bonucci hampir tak bisa melakukan apa-apa dalam proyek ambisius ala investor China, Yonghong Li.

Satu musim berselang Bonucci kembali ke Juventus, ia kemudian menyadari pepatah klasik bahwa rumput tetangga tidak selalu lebih hijau. Bonucci kemudian memperbaiki hubungannya dengan Allegri dan beberapa pemain Juve lain yang telah dibuat kesal karena ulahnya.

Bagi Milanisti, Leonardo Bonucci adalah sosok yang harus dilupakan. Kepergiannya disaat Milan mengalami masa sulit dan meninggalkan ban kapten untuk kembali bergabung dengan tim rival adalah sebuah penghinaan yang luar biasa.

Leonardo Bonucci adalah orang yang tak termaafkan.

Itulah daftar 10 transfer AC Milan terburuk versi Beritamilan.com. Menurutmu siapakah yang pantas mendapatkan label sebagai transfer terburuk AC Milan sepanjang masa?

 

Pos terkait