AC Milan harus puas menutup tahun kalender dengan hasil imbang 1-1 melawan AS Roma di San Siro. Dalam pertandingan yang penuh drama, gol dari Tijjani Reijnders di babak pertama sempat membawa Milan unggul, tetapi tendangan voli indah dari Paulo Dybala memastikan kedua tim berbagi poin dalam laga yang berlangsung sengit.
Jalannya Pertandingan
Babak Pertama
Milan memulai pertandingan dengan dua perubahan dalam susunan pemain, yaitu memasukkan Theo Hernandez dan Alvaro Morata sebagai starter. Meski bermain di kandang, Rossoneri mendapat tekanan lebih dulu dari Roma. Paulo Dybala membuka peluang awal dengan tembakan dari sisi kiri kotak penalti, tetapi berhasil digagalkan oleh Mike Maignan.
Milan kemudian hampir mencetak gol melalui tendangan bebas Reijnders, tetapi upayanya ditepis oleh kiper Roma, Mile Svilar. Di sisi lain, Roma juga mengancam melalui kerja sama apik antara Artem Dovbyk dan mantan pemain Milan, Alexis Saelemaekers, yang tembakannya mengenai tiang gawang.

Gol Milan akhirnya tercipta melalui serangan balik cepat. Youssouf Fofana memulai pergerakan dari lini belakang, bekerja sama dengan Morata, sebelum memberikan umpan kepada Reijnders, yang dengan tenang mencetak gol kesembilannya musim ini.
Namun, keunggulan Milan hanya bertahan sebentar. Roma menyamakan kedudukan melalui gol spektakuler dari Paulo Dybala, yang memanfaatkan umpan tumit dari Dovbyk untuk melepaskan tendangan voli kaki kanan yang tak mampu dijangkau Maignan.
Babak Kedua
Di babak kedua, Milan mencoba mengambil kembali kendali permainan. Peluang emas datang melalui Youssouf Fofana dan Ismael Bennacer, tetapi kedua upaya mereka berhasil digagalkan oleh Svilar. Samuel Chukwueze juga sempat mengancam dengan tendangan melengkung, tetapi nasib buruk menghampirinya ketika ia mengalami cedera paha belakang dan harus digantikan oleh Tammy Abraham.
Roma juga memiliki beberapa peluang berbahaya, termasuk tembakan keras dari Stephan El Shaarawy yang memaksa Maignan melakukan penyelamatan gemilang. Di sisi Milan, Theo Hernandez dan Francesco Camarda—yang masuk sebagai pemain pengganti—tidak mampu memanfaatkan peluang di menit-menit akhir.

Drama di Luar Lapangan
Pertandingan ini juga diwarnai ketegangan di luar lapangan. Sebelum laga dimulai, muncul laporan bahwa ini mungkin menjadi pertandingan terakhir Paulo Fonseca sebagai pelatih Milan. Situasi semakin memanas ketika Fonseca diusir keluar lapangan setelah memprotes keras keputusan wasit yang tidak memberikan penalti untuk pelanggaran terhadap Reijnders.
Setelah pertandingan, Fonseca mengonfirmasi bahwa ia telah meninggalkan posisinya sebagai pelatih Milan, menandai akhir dari masa jabatannya yang singkat dan penuh tantangan.
Statistik dan Dampak Hasil
Hasil ini membuat kedua tim tetap berada jauh dari posisi yang mereka inginkan di klasemen Serie A. Milan gagal memanfaatkan peluang untuk menutup tahun dengan kemenangan, sementara Roma juga kehilangan kesempatan untuk naik ke posisi lebih tinggi.
Statistik Penting:
- Penguasaan Bola: Milan 52% – Roma 48%
- Tembakan Tepat Sasaran: Milan 5 – Roma 4
- Peluang Besar: Milan 3 – Roma 2
Kesimpulan
Hasil imbang ini mencerminkan perjuangan kedua tim yang masih mencari konsistensi di musim ini. Bagi Milan, fokus kini akan beralih ke paruh kedua musim dengan kemungkinan besar dipimpin oleh pelatih baru, Sérgio Conceição, yang diharapkan mampu membawa stabilitas dan kesuksesan.
Sementara itu, Roma asuhan Claudio Ranieri juga perlu memperbaiki performa mereka jika ingin bersaing di papan atas Serie A. Kedua tim memiliki banyak pekerjaan rumah untuk dilakukan saat liga kembali bergulir setelah libur akhir tahun.