Gelandang Bologna, Remo Freuler, menekankan bahwa ia dan rekan-rekan setimnya tidak boleh memikirkan final Coppa Italia yang akan datang saat mereka bersiap menghadapi AC Milan dalam pertandingan Serie A malam ini di San Siro.
Pertemuan ini adalah yang pertama dari dua laga dalam lima hari antara kedua tim, dengan Rossoblu mengincar poin krusial untuk menjaga asa mereka di zona Liga Champions.
“Pertandingan Kedua Tidak Ada Saat Ini”: Prioritas Penuh untuk Liga
Dengan Bologna hanya terpaut satu poin dari posisi empat besar, Freuler menegaskan pentingnya laga Serie A ini. “Pertandingan kedua tidak ada saat ini: untuk tampil baik setelahnya, penting untuk tampil hebat terlebih dahulu, oleh karena itu bermain sebagai Bologna langsung di liga,” ujar Freuler kepada La Gazzetta dello Sport.
Ia menambahkan bahwa jika harus berbicara kepada rekan-rekannya, ia hanya akan mengatakan satu hal: “Pertandingan hari Rabu tidak boleh dipikirkan, itu tidak ada. Melawan Milan itu penting hari ini.”
Freuler juga menepis anggapan bahwa Milan mungkin akan menganggap remeh pertandingan liga ini demi fokus pada piala. “Ayolah, saya rasa tidak sama sekali,” katanya.

Menurutnya, kunci untuk mengalahkan Milan adalah “konsentrasi, kepercayaan diri, dan kualitas kami.” Ia juga menekankan perlunya agresi dan keganasan, “mereka perlu diturunkan untuk bertahan dan kami perlu mencetak gol.”
Ambisi Pribadi dan Menepis Perbandingan Bakat vs. Gaya Bermain
Ketika ditanya siapa pemain Milan yang ingin ia singkirkan dari tim lawan, Freuler dengan tegas menjawab, “Tidak seorang pun. Saya menginginkannya dan saya akan memainkannya dengan semua pemain saya dan semua pemain mereka.”
Ia juga menolak narasi yang mengadu bakat Milan dengan gaya bermain Bologna, dengan bertanya retoris, “Dan siapa bilang Milan tidak bermain sepak bola? Dan Bologna tidak punya bakat?”
Freuler, yang pernah merasakan dua kekalahan di final Coppa Italia bersama tim sebelumnya, mengungkapkan keinginannya untuk meraih trofi. “Di sini: Anda merasa buruk. Sangat buruk,” kenangnya tentang kekalahan di final.
“Senang juga bisa mencapai perempat final di Kejuaraan Eropa, tetapi saya belum memenangkan trofi, jadi saya ingin membalas dendam. Itu hanya tergantung pada kami, pada kaki kami…” tutup Freuler.