Enam Nama untuk Tiga Posisi: Kedalaman dan Fleksibilitas Jadi Kekuatan Lini Tengah Milan.

Photo: acmilan.com

Setelah kepergian Tijjani Reijnders, AC Milan bergerak cepat untuk membangun kembali lini tengah mereka. Seperti dilaporkan oleh Calciomercato.com, fondasi baru di ruang mesin I Rossoneri kini mulai terlihat jelas.

Sejak awal bursa transfer, direktur Igli Tare memang memprioritaskan perkuatan di sektor ini. Kedatangan Samuele Ricci, yang telah diresmikan kemarin, menjadi langkah konkret pertama dari revolusi ini.

Menanti Para Maestro dan ‘Bonus’ Mewah

Setelah Ricci, giliran gelandang legendaris Luka Modrić yang akan segera diumumkan kepindahannya. Pengumuman resmi sang pemain akan dilakukan setelah ia menyelesaikan tugasnya bersama Real Madrid di Piala Dunia Antarklub.

Tidak berhenti di situ, Milan masih mengupayakan satu target besar lainnya, yaitu Ardon Jashari. Negosiasi dengan Club Brugge memang berjalan alot, namun pintu untuk mencapai kesepakatan diyakini masih terbuka.

Bacaan Lainnya

Kedalaman dan Eksodus yang Tak Terhindarkan

Dengan potensi kedatangan tiga gelandang baru tersebut, lini tengah Milan akan menjadi sangat padat dan kompetitif. Mereka akan bergabung dengan pemain yang sudah ada seperti Ruben Loftus-Cheek, Youssouf Fofana, Warren Bondo, dan Yunus Musah.

Kedalaman ini secara otomatis akan memakan korban. Nama-nama seperti Yacine Adli, Ismael Bennacer, dan Tommaso Pobega dipastikan harus mencari klub baru pada musim panas ini.

Perspektif Penulis: Dari Kehilangan Menjadi Kekuatan

Kehilangan pemain sepenting Tijjani Reijnders adalah sebuah pukulan telak, namun Milan berhasil mengubahnya menjadi sebuah kesempatan untuk melakukan revolusi total. Manajemen tidak hanya mencari pengganti, tetapi membangun sebuah lini tengah dengan profil yang lebih beragam dan seimbang.

Kombinasi antara visi seorang regista (Ricci), pengalaman seorang juara (Modrić), dan potensi dinamisme seorang box-to-box (Jashari), ditambah dengan kekuatan fisik yang sudah ada, bisa mengubah kelemahan musim lalu menjadi kekuatan utama tim di era Allegri.


Jika kamu menikmati tulisan ini, kamu bisa membelikan admin secangkir kopi dengan cara klik di sini.

Pos terkait