AC Milan tengah berada dalam periode kritis, di mana keputusan yang akan diambil dalam waktu dekat dapat menentukan arah klub selama beberapa tahun ke depan.
Dengan manajemen yang sedang dievaluasi ulang dan hasil yang belum konsisten di lapangan, Rossoneri kini dihadapkan pada dua pendekatan yang sangat berbeda: dengan Direktur Olahraga yang kembali ke akar sepak bola Italia atau melanjutkan eksplorasi filosofi Eropa yang lebih modern dan berbasis data.
1. Pendekatan Eropa: Filosofi RedBird dan Kandidat Internasional
Sejak diambil alih oleh RedBird Capital, Milan telah mengadopsi pendekatan yang mengutamakan efisiensi finansial dan pengembangan pemain muda. Filosofi ini berfokus pada investasi murah dengan potensi keuntungan besar, namun hasilnya di lapangan masih jauh dari harapan.
Markus Krösche: Arsitek Sukses Eintracht Frankfurt
- Rekam Jejak: Krösche telah menunjukkan keahliannya dalam membangun tim yang kompetitif dengan anggaran terbatas, seperti yang terlihat di RB Leipzig dan Eintracht Frankfurt. Ia dikenal karena kemampuannya menemukan bakat muda seperti Christopher Nkunku, Dani Olmo, dan Randal Kolo Muani, serta menjual mereka dengan keuntungan besar.
- Keselarasan dengan RedBird: Filosofi Krösche sangat cocok dengan visi RedBird, yang lebih mengutamakan stabilitas finansial daripada hasil langsung di lapangan.
- Tantangan: Meskipun sukses dalam hal finansial, pendekatan ini sering kali membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan kesuksesan di lapangan, yang bisa menjadi risiko besar bagi Milan yang membutuhkan hasil instan.
Thiago Scuro: Pilar Stabilitas AS Monaco
- Pengalaman Internasional: Scuro memiliki pengalaman luas di jaringan Red Bull dan kini di AS Monaco, di mana ia berhasil membangun kembali tim dengan fokus pada pemain muda.
- Filosofi yang Mirip: Seperti Krösche, Scuro juga mengutamakan pengembangan pemain muda dan efisiensi finansial, yang sesuai dengan pendekatan RedBird.
- Risiko yang Sama: Pendekatan yang terlalu fokus pada keuntungan ekonomi dapat mengulang kesalahan masa lalu, di mana Milan gagal membangun tim dengan identitas yang jelas dan kompetitif di level tertinggi.

2. Kembali ke Akar Italia: Allegri dan Paratici
Di sisi lain, ada dorongan untuk kembali ke pendekatan tradisional Italia, yang menekankan pengalaman, stabilitas, dan pemahaman mendalam tentang Serie A. Pendekatan ini didukung oleh kemungkinan kembalinya Massimiliano Allegri sebagai pelatih kepala dan Fabio Paratici sebagai direktur olahraga.
Fabio Paratici: Arsitek Era Kejayaan Juventus
- Keunggulan: Paratici memiliki pengalaman luas dalam membangun tim pemenang, seperti yang terlihat selama masa kejayaannya di Juventus. Ia juga memiliki jaringan yang kuat di Italia, yang dapat membantu Milan merekrut pemain berkualitas dengan harga yang lebih masuk akal.
- Motivasi Balas Dendam: Setelah meninggalkan Juventus dalam kondisi yang kurang ideal, Paratici mungkin melihat Milan sebagai kesempatan untuk membuktikan dirinya kembali di Serie A.
Massimiliano Allegri: Pilihan Aman untuk Stabilitas
- Pengalaman dan Prestasi: Dengan lima Scudetti dan dua final Liga Champions bersama Juventus, Allegri adalah salah satu pelatih paling sukses di Italia. Ia dikenal karena pendekatan pragmatisnya, yang sering kali menghasilkan hasil instan.
- Kritik terhadap Gaya Bermain: Meskipun sukses, gaya bermain Allegri yang defensif sering dikritik karena kurang atraktif. Namun, pendekatan ini bisa menjadi solusi untuk Milan yang saat ini kekurangan stabilitas taktis.
- Pasar Transfer yang Strategis: Dengan Allegri di pucuk pimpinan, Milan kemungkinan akan fokus pada perekrutan beberapa pemain berpengalaman yang dapat langsung meningkatkan kualitas tim, seperti bek kiri, gelandang serang, dan penyerang.
3. Perdebatan: Pendekatan Mana yang Tepat untuk Milan?
Keputusan antara pendekatan Eropa dan Italia tidak hanya soal filosofi, tetapi juga tentang kebutuhan jangka pendek dan panjang klub.
Keuntungan Pendekatan Eropa:
- Pengembangan Jangka Panjang: Fokus pada pemain muda dapat menciptakan fondasi yang kuat untuk masa depan.
- Keuntungan Finansial: Filosofi ini memungkinkan klub untuk tetap stabil secara finansial, bahkan jika hasil di lapangan belum maksimal.
- Inovasi: Pendekatan ini memungkinkan Milan untuk tetap relevan di pasar sepak bola modern yang semakin kompetitif.
Keuntungan Pendekatan Italia:
- Hasil Instan: Dengan pengalaman Allegri dan Paratici, Milan dapat segera kembali bersaing di Serie A dan Eropa.
- Identitas yang Jelas: Pendekatan ini dapat membantu Milan menemukan kembali identitas mereka sebagai salah satu klub besar Italia.
- Stabilitas: Kombinasi Allegri dan Paratici dapat membawa stabilitas yang sangat dibutuhkan, baik di dalam maupun di luar lapangan.

4. Kesimpulan: Pilihan yang Akan Membentuk Masa Depan Milan
AC Milan kini berada di persimpangan jalan yang akan menentukan arah klub selama beberapa tahun mendatang.
- Jika memilih Krösche atau Scuro, Milan akan melanjutkan pendekatan berbasis data dan efisiensi finansial, dengan harapan menemukan formula yang tepat untuk sukses jangka panjang. Namun, risiko kegagalan di lapangan tetap ada, terutama jika pemain muda yang direkrut gagal memenuhi harapan.
- Jika memilih Allegri dan Paratici, Milan akan mengadopsi pendekatan yang lebih tradisional, dengan fokus pada stabilitas, pengalaman, dan hasil instan. Namun, ini juga berarti klub harus siap berinvestasi lebih besar di pasar transfer untuk mendukung proyek ini.
Pada akhirnya, keputusan ini akan mencerminkan visi RedBird Capital tentang apa yang mereka anggap lebih penting: hasil instan di lapangan atau stabilitas finansial jangka panjang. Apa pun pilihannya, para penggemar Milan hanya bisa berharap bahwa klub akan kembali ke tempat yang layak di puncak sepak bola Italia dan Eropa.