Massimiliano Allegri jelas sangat frustrasi setelah AC Milan menyia-nyiakan keunggulan dua gol dan harus puas bermain imbang 2-2 melawan Parma pada Sabtu malam.
Semuanya tampak berjalan sempurna di setengah jam pertama. Alexis Saelemaekers membuka skor, diikuti oleh eksekusi penalti yang tenang dari Rafael Leao. Namun, gol Adrian Bernabe tepat sebelum jeda mengubah segalanya. Parma menyamakan kedudukan melalui Enrico Delprato, dan Milan harus sangat menyesali kegagalan Christian Pulisic serta Saelemaekers dalam situasi satu lawan satu di akhir laga.
Penilaian Jujur Allegri
Pada akhirnya, Milan harus puas dengan hasil imbang 2-2. Allegri berbicara kepada Sky dan DAZN (via MilanNews) dan memberikan penilaian jujurnya atas kegagalan timnya memanfaatkan peluang.
“Dua poin terbuang. Saya tidak tahu bagaimana jadinya jika kami menyelesaikan babak pertama dengan skor 2-0. Kami kembali ke lapangan dengan linglung, kami benar-benar tertidur.”
“Jika unggul 2-0, Anda tidak boleh kebobolan gol itu [gol kedua Parma] di menit ke-48, Anda harus menendang bola ke tribun. Seharusnya kami maju dan bermain dengan lebih jernih.”
Meskipun gol pertama Parma adalah kesalahan Pervis Estupiñán, Allegri menolak menyalahkan satu individu.
“Dia baru saja pulih dari cedera. Dia bahkan menyelamatkan satu gol. Anda tidak bisa mengatakan itu salah satu pemain atau yang lain.”

Penyakit Lawan Tim Kecil Kambuh
Allegri menyoroti bagaimana timnya gagal “bertarung” ketika Parma mulai bermain fisik dan menekan di babak kedua.
“Pertandingan sepak bola bisa mengubah segalanya dalam sekejap… Di babak kedua, wajar saja mereka membuat kami kewalahan secara psikologis. Kami tidak bisa tetap tenang, justru sebaliknya… Kami harus berjuang sedikit, berjuang keras, tetapi kami terlalu pasif.”
“Ketika ada pertarungan yang harus diperjuangkan, Anda tidak bisa hanya bermain, Anda harus berjuang.”
Ini adalah penyakit yang kambuh. Allegri mengakui pola berbahaya timnya yang kehilangan poin melawan tim yang di atas kertas lebih lemah.
“Melawan Pisa, Cremonese, dan Parma, kami mendapat dua poin, tetapi kami membuang tujuh poin.”
Ketika ditanya apakah ia lebih marah karena kebobolan dua gol atau karena gagal mencetak gol ketiga (peluang Pulisic/Saelemaekers), Allegri menjawab:
“Karena dua gol yang kami kebobolan. Di menit ke-45, babak pertama berakhir. Anda tidak boleh membiarkan bola lepas… Lalu kami kembali ke lapangan dengan perasaan linglung.”
“Pulisic kembali dengan baik, tetapi sayangnya ia menyia-nyiakan peluang emas… Kami menunggu Rabiot… Ini soal memahami momen-momen pertandingan: jika kami tidak memahaminya, kami akan mendapati diri kami mengatakan hal-hal ini di akhir pertandingan.”

Allegri menutup wawancara dengan menegaskan target utama tim tidak berubah, namun harus ada perbaikan mentalitas.
“Kami sedang memulihkan diri, kami berada di empat besar klasemen dan itulah tujuan utama kami. Kami tahu kami harus mencapai tujuan kami… kami hanya mendapatkan sedikit poin melawan tim-tim kecil dan itu adalah sesuatu yang perlu kami tingkatkan.”
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di situs Beritamilan.com.





