Berita AC Milan – Zvonimir Boban mungkin adalah legenda terbesar dalam sejarah sepak bola Kroasia. Karirnya begitu mendunia tatkala berseragam AC Milan periode 1992/93 sampai dengan musim 2000/01.
Seusai pensiun, Boban bekerja sebagai salah satu petinggi FIFA. Namun ia sempat kembali pulang ke AC Milan pada 14 Juni 2019 silam. Sayang karirnya di Milan tak berlangsung lama karena berselisih dengan Elliott dan juga Ivan Gazidis.
Setelah berulang kali mengeluarkan statemen keras di berbagai media perihal keinginan sepihak Gazidis untuk mendatangkan Rangnick, AC Milan akhirnya memutuskan untuk memecat Zvonimir Boban pada 8 Maret 2020.
Meski dipecat, dalam pengakuan terbarunya Boban ternyata tidak menyimpan rasa dendam pada mantan klubnya. Ia secara tegas mengungkapkan hanya berselisih dengan Elliott Management, bukan AC Milan.
“Saya berselisih dengan Elliott. Tapi dengan Milan, saya tidak akan pernah bisa berselisih. Saya mendukung Milan lebih dari sebelumnya dan saya senang melihat bahwa para pemain yang kami pilih telah memulai jalan yang penting.” ungkap Boban kepada La Gazzetta dello Sport.
“Kisah yang dialami Milan adalah buah dari kedatangan Ibra. Dampaknya sangat menghancurkan. Ini adalah sebuah fenomena. Di dalam atau di luar lapangan, kehadirannya sangat penting. Tonali juga fenomenal. Jika Milan lebih mengontrol pertandingan hari ini, itu di atas segalanya berkat dia.”
Boban kemudian turut mengomentari situasi AC Milan dengan para pemainnya saat ini. Tak ketinggalan, legenda berusia 53 tahun itu turut mengomentari keberadaan Liga Super Eropa yang ia sebut memalukan.
“Saya sangat senang dengan gol Daniel Maldini. Kita semua akan bersukacita seperti Paolo. Tidak ada orang seperti keluarga Maldini yang mewakili sejarah Milan. Untungnya Paolo tetap di klub.”
“Dia telah tumbuh dewasa, sekarang dia adalah manajer papan atas. Dia diperlukan, di antara begitu banyak administrator, orang pemasaran, ahli dalam jumlah dan orang-orang yang tidak menyukai sepak bola dan sedikit memahami tentang Milan.”
“Gigio adalah fenomena yang bisa masuk dalam sejarah sepak bola. Tapi, saya tidak bisa membenarkan kepergiannya.”
“Saya tinggal di Nyon, saya mencoba melindungi sepak bola, terkadang bahkan dari diri kami sendiri: ritme yang berbeda, pilihan yang dibuat di gedung kaca, berjam-jam pertemuan dapat dengan mudah membuat Anda kehilangan jiwa.”
“Krisis sepakbola? Hal ini disebabkan oleh pandemi. Tetapi di atas semua itu, presiden dan manajer perusahaan yang tidak dapat mengontrol akun dan mendukung kombinasi tim kompetitif.”
“Liga Super adalah upaya yang memalukan, dihentikan oleh suporter bahkan sebelum lembaga. Miliarder ini melukai akun klub mereka. Mereka menginginkan segalanya untuk diri mereka sendiri, untuk menghapus nilai-nilai dan untuk Amerikanisasi olahraga ini.” tutupnya.
Zvonimir Boban saat ini menjabat sebagai Direktur Sepakbola Profesional di badan sepak bola tertinggi dunia, FIFA.
Selama berkiprah bersama AC Milan, Boban telah memainkan 251 pertandingan dengan koleksi 30 gol dan 25 assist di semua kompetisi.