Dalam sebuah transfer, kesepakatan tidak hanya membutuhkan persetujuan antara dua klub, tetapi juga dari sang pemain itu sendiri. Prinsip inilah yang kini menjadi rintangan bagi AC Milan dalam upaya mereka untuk menjual gelandang Ismaël Bennacer.
Musim panas ini, Bennacer menjadi salah satu nama yang diharapkan bisa meninggalkan klub. Namun, proses penjualannya ternyata lebih sulit dari yang diperkirakan.
Satu-satunya Tawaran Datang dari Arab Saudi
Setelah Marseille memutuskan untuk tidak mempermanenkannya, pasar untuk Bennacer terbukti sangat terbatas. Menurut laporan dari Calciomercato.com, saat ini hanya ada satu tawaran yang tersedia untuknya.
Tawaran tersebut datang dari klub Liga Pro Saudi, Al-Ittihad, senilai €10 juta. Pihak I Rossoneri dilaporkan ‘siap untuk bernegosiasi’ dan menerima proposal tersebut.
Penolakan dari Pihak Bennacer
Masalahnya, Bennacer sendiri dilaporkan tidak tertarik dengan kepindahan tersebut. Ia disebut “belum merespons” dan tampaknya “tidak bersedia” untuk melanjutkan kariernya di Arab Saudi.
Sikapnya ini cukup mengejutkan, mengingat pengakuannya di masa lalu. Kini, sebuah pertemuan akan segera dijadwalkan antara semua pihak untuk mencoba mencari solusi.
Mencari Solusi di Tengah Kebuntuan
Situasi ini menempatkan Il Diavolo Rosso dalam posisi yang sulit. Mereka memiliki pembeli, namun tidak bisa menyelesaikan kesepakatan tanpa persetujuan dari sang pemain.
Kasus ini mengingatkan pada situasi Theo Hernandez yang awalnya juga enggan, namun pada akhirnya bersedia pindah. Harapannya, hal serupa bisa terjadi pada Bennacer, namun perubahan sikap darinya harus datang dengan cepat.
Terima kasih kepada Rey.Fahriza telah memberikan Rp. 5.000 di Trakteer. Setiap dukungan sangat berarti bagi kami, dan untuk kawan-kawan Milanisti yang mau ikut mentraktir admin secangkir kopi, bisa melalui link berikut ini: https://trakteer.id/beritamilan. Forza Milan!