AC Milan dilaporkan ingin memainkan pertandingan kandang mereka melawan Como untuk musim kompetisi 2025-2026 di Perth, Australia. Ide ini muncul karena Stadion San Siro tidak akan tersedia pada saat laga tersebut dijadwalkan, dan persetujuan dari UEFA akan menjadi kunci terwujudnya rencana ambisius ini.
Awal minggu ini, dilaporkan bahwa pihak AC Milan dan Lega Serie A sedang dalam tahap pembicaraan lanjutan untuk bisa menggelar pertandingan Milan vs. Como tersebut di Australia.
San Siro tidak akan dapat digunakan karena akan menjadi lokasi untuk upacara peresmian Olimpiade Musim Dingin 2026, dan oleh karena itu, I Rossoneri perlu untuk mencari stadion alternatif untuk menggelar pertandingan tersebut.
Rintangan Birokrasi: Butuh Restu dari FIFA hingga UEFA
Dalam kolomnya di La Gazzetta dello Sport, jurnalis Luca Bianchin membahas masalah ini lebih dalam. Ia menjelaskan bahwa akan ada banyak sekali otorisasi yang diperlukan agar ide tersebut dapat menjadi kenyataan.
Namun, yang paling penting adalah mendapatkan persetujuan dari UEFA. Jika mereka memberi lampu hijau, maka perizinan lainnya akan lebih mudah untuk didapatkan.
“Masih harus dilihat apakah ide itu pada akhirnya akan menjadi kenyataan. Banyak sekali otorisasi yang dibutuhkan dan pihak Lega Serie A telah mulai mengambil tindakan,” tulis Bianchin.
“Lampu hijau dibutuhkan dari FIFA, UEFA, FIGC [Federasi Sepak Bola Italia], Liga Australia, dan juga konfederasi sepak bola Asia. Sangat banyak lampu hijau yang dibutuhkan,” lanjutnya.
“Bukan sebuah kebetulan jika inisiatif serupa yang pernah diwacanakan di masa lalu pada akhirnya telah gagal. Namun, kali ini, tampaknya ada sebuah kemauan umum dari berbagai pihak, yang juga didorong oleh ketidaktersediaan San Siro yang memang tak terelakkan.”
“Di antara semua izin tersebut, pendapat yang utama dan paling menentukan adalah dari UEFA. Jika [Presiden UEFA, Aleksander] Ceferin mengatakan ya, maka segalanya akan menjadi lebih mudah,” ungkapnya.
Motivasi di Balik Rencana: Pendapatan dan Eksposur Global
Dari sisi pendapatan box office atau penjualan tiket hingga peningkatan eksposur merek secara global, ada banyak sekali alasan di balik rencana memindahkan laga AC Milan vs Como ini di Australia.
Ketidaktersediaan San Siro karena digunakan untuk Olimpiade Musim Dingin kini telah menghadirkan sebuah peluang yang dinilai sempurna untuk mencoba merealisasikan ide ini.
Poin tambahan lain yang mungkin bisa jadi pemicu berlangsungnya laga Milan vs Como ini di Australia adalah fakta bahwa Como sendiri dimiliki oleh pengusaha asal Indonesia, Djarum Group. Tim berjuluk I Lariani itu diakuisisi oleh grup media Djarum bernama SENT Entertainment pada 2019 dan lambat laun prestasinya mulai menanjak.
Perspektif Penulis:
Rencana AC Milan untuk memindahkan laga kandang Serie A melawan Como ke Perth, Australia, adalah sebuah langkah yang sangat berani dan berpikir ke depan. Ini menunjukkan kemampuan manajemen klub untuk mengubah sebuah masalah logistik (ketidaktersediaan San Siro karena Olimpiade Musim Dingin 2026) menjadi sebuah peluang komersial dan pemasaran global yang sangat besar. Menggelar laga kompetitif di luar negeri akan secara signifikan meningkatkan eksposur merek AC Milan dan Serie A di pasar internasional yang terus berkembang.
Namun, seperti yang dianalisis dengan tepat oleh Luca Bianchin, rintangan birokrasinya sangatlah besar dan kompleks. Mendapatkan persetujuan dari begitu banyak badan sepak bola (FIFA, UEFA, FIGC, AFC) adalah sebuah misi yang sulit dan seringkali gagal di masa lalu. Kunci utamanya memang terletak pada restu dari UEFA.
Jika manajemen baru di bawah Massimiliano Allegri dan Igli Tare berhasil meloloskan ide terobosan ini, ini tidak hanya akan menjadi solusi cerdas untuk satu pertandingan, tetapi juga sebuah pernyataan kuat mengenai ambisi global Il Diavolo Rosso di era baru.
Terus setia bersama kami di Beritamilan.com untuk mendapatkan update berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam setiap harinya.
