Berita AC Milan – Paulo Fonseca tampaknya terinspirasi oleh pendekatan Ronald Koeman di timnas Belanda ketika memilih untuk menurunkan Tijjani Reijnders dalam peran lebih maju saat AC Milan menghadapi Venezia.
Keputusan ini membuahkan hasil positif, dengan Reijnders dan Ruben Loftus-Cheek menunjukkan performa gemilang yang menguntungkan tim.
Peran Baru untuk Reijnders dan Loftus-Cheek
Para penggemar Milan sudah lama mengharapkan Reijnders bermain lebih ke depan, terutama setelah pemain bernomor punggung 14 ini tampil mengesankan bersama Belanda dengan mencetak dua gol dalam dua pertandingan.
Paulo Fonseca tampaknya tak punya pilihan lain, apalagi setelah performa apik tersebut, dan akhirnya menurunkan Reijnders di posisi yang lebih menyerang, serta menempatkan Loftus-Cheek sebagai tandemnya.
MilanNews menyoroti bahwa keputusan ini sangat tepat. Reijnders tampak lebih nyaman dan efektif di lini serang, sementara Loftus-Cheek menggunakan fisiknya untuk mendominasi duel-duel di lini tengah. Pemain asal Inggris itu berhasil membuat para pemain Venezia frustrasi dengan gaya bermainnya yang agresif dan kuat.
Keuntungan bagi Tim
Dengan Loftus-Cheek berperan lebih dalam, ia bisa menggunakan kekuatan fisiknya untuk memenangkan bola di area yang lebih defensif. Ini memungkinkan Reijnders untuk fokus pada peran kreatif, menggunakan kemampuan menggiring bolanya untuk menciptakan peluang bagi tim. Pemain Belanda itu juga terlihat lebih lepas tanpa beban defensif, sehingga bisa lebih efektif dalam menyerang.
Eksperimen ini menjadi langkah positif yang memberikan keseimbangan bagi Milan di lini tengah, membuat transisi dari bertahan ke menyerang menjadi lebih lancar.
Tantangan Mendatang
Meski eksperimen ini berhasil melawan Venezia, ujian sesungguhnya bagi Fonseca dan skema barunya ini adalah saat Milan menghadapi tim kuat seperti Liverpool dan Inter Milan.
Jika Fonseca memutuskan untuk mempertahankan formasi dan peran ini, pertandingan-pertandingan tersebut akan menjadi pembuktian apakah keputusan ini bisa bertahan dalam menghadapi lawan yang lebih tangguh.
Namun, berdasarkan performa melawan Venezia, tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan eksperimen ini. Reijnders dan Loftus-Cheek telah menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi kombinasi yang sangat efektif, dan penampilan ini memberikan harapan baru bagi AC Milan untuk menghadapi tantangan besar di depan.