Suara Tifosi: 4 Titik Balik AC Milan Bisa Meraih Scudetto Musim Ini

Berita AC Milan – Tahun 2022 nampaknya akan menjadi tahun yang akan diingat oleh para penggemar AC Milan atau yang akrab dipanggil dengan Milanisti. Hal ini tak lepas dari keberhasilan AC Milan yang berhasil meraih gelar Scudetto mereka yang ke 19 setelah terakhir kali merengkuhnya pada tahun 2011.

Penantian panjang selama 11 tahun yang dirasakan oleh milanisti seolah terasa sempurna ketika pada giornata terakhir mampu meraih kemenangan telak 3 – 0 atas Sassuolo di Mapei Stadium.

Tidak hanya itu, terpilihnya Mike Maignan sebagai Best Keeper Serie A, kemudian Rafael Leao yang terpilih sebagai MVP Serie A serta Stefano Pioli sebagai Coach of the Month seolah menggenapkan seluruh prestasi Milan pada tahun ini.

Sebagai seorang penikmat sepakbola, menurut pendapat pribadi saya, ada beberapa hal yang setidaknya menjadi titik balik dari AC Milan dalam meraih gelar Scudetto pada musim ini,

  1. Poin pertama adalah penunjukan Paolo Maldini sebagai direktur teknis milan.
Paolo Maldini
Photo: acmilan.com

Menurut saya Pengangkatan Paolo maldini menjadi salah satu keputusan terbaik yang pernah dilakukan oleh AC Milan. Sejak diangkat sebagai Direktur teknis, Paolo Maldini yang dibantu oleh Ricky Massara sebagai Direktur Olahraga banyak membuat keputusan tepat terkait pemilihan pemain yang kiranya cocok untuk milan.

Salah satu keputusan besar yang pernah diambil oleh Maldini adalah dengan melepas Donnaruma dan Hakan Calhanoglu yang mana kala itu menjadi salah satu pemain penting bagi Milan. Bahkan keputusan ini dianggap oleh beberapa pihak justru akan membuat Milan semakin sulit untuk bersaing di Seria A.

Anggapan bahwa Milan akan kesulitan setelah melepas dua bintangnya kemudian direspon oleh Maldini dengan mendatangkan beberapa pemain yang dapat dikatakan justru mampu tampil melebihi ekspektasi kita untuk menggantikan posisi mereka, sebut saja salah satunya adalah Mike Maignan.

 

  1. Poin Kedua adalah belanja pemain yang efektif dan efisien.
Tomori, Maignan, Kalulu
Photo: calciomercato.com

Poin ini tentunya tidak lepas dari poin pertama, Maldini seolah paham mana saja pemain-pemain yang cocok dengan Milan, tetapi memiliki harga yang tergolong murah.

Jika kita mencoba meminjam istilah dalam dunia Investasi, Maldini ini adalah orang yang pintar mencari pemain dengan kualitas “Pajero” tetapi dijual dengan hari “Ayla”, sebut saja salah satunya adalah Kalulu. Siapa yang menyangka bahwa pemain muda yang dibeli dengan harga 480 ribu euro ini mampu menjadi pemain bertahan yang serba bisa. Bahkan duetnya dengan Tomori dapat dikatakan sebagai salah satu duet terbaik jika kita melihat dalam beberapa pertandingan terakhir Milan.

Selain itu, ada juga Olivier Giroud, pemain senior yang dibeli oleh Milan senilai 1 juta euro dari Chelsea. Banyak orang yang menyangsikan pemain berusia 35 tahun ini ketika sampai di Milan, banyak pihak yang menganggap bahwa “masa”-nya Giroud sudah habis, dia dianggap sudah tidak bisa lagi memberikan permainan seperti saat membela Arsenal, apalagi Giroud saat itu diberikan kepercayaan untuk menggunakan jersey nomor 9. Jersey yang dianggap membawa kutukan bagi siapa yang memakainya setelah ditinggal oleh Fillipo Inzaghi pada 2012.

Tapi siapa yang menyangka bahwa Giroud mampu tampil apik bersama milan dan juga menjadi salah satu pemain penting bagi Milan di musim ini. Salah satu aksinya yang sangat berperan besar dalam kesuksesan Milan tahun ini adalah ketika mampu mencetak Brace di gawang Inter Milan pada saat Derby Della Madoninna.

Gol yang memberikan keuntungan bagi Milan kalaupun pada giornata kemarin Milan hanya bermain imbang dengan Sassuolo, yang pada kenyataannya striker Prancis itu kembali memborong 2 gol dalam kemenangan 3-0 di Stadion Mapei kemarin malam.

  1. Poin berikutnya adalah, perpaduan antara pemain muda – pemain senior yang sempurna.
Simon Kjaer Ibrahimovic Pioli
Photo: https://www.acmilan.com

Pada poin ini, saya menilai bahwa kehadiran pemain senior seperti Ibrahimovic, Giroud dan Simon Kjaer memberikan pengaruh yang baik bagi pemain-pemain muda Milan. Dilansir dari berbagai sumber bahwa, hal yang paling terasa adalah bagaimana mental pemain muda Milan yang semakin baik ketika Ibrahimovic datang Milan.

Tentu kita masih ingat ucapan Ibrahimovic yang saat itu mengkritik Ronaldo dengan mangatakan tantangan sesungguhnya adalah membawa tim yang tengah terpuruk menjadi tim juara. Meskipun tidak dapat dibuktikan secara statistik, tetapi tentunya kita dapat melihat bagaimana perubahan atmosfer yang dibawa oleh Ibra kedalam ruang ganti pemain.

Dari sisi pemain muda, sosok Tonali sepertinya menjadi sosok yang menggambarkan semangat seorang Milanisti sejati. Meskipun pada musim sebelumnya tampil kurang gahar, di Musim ini Tonali seolah tampil penuh determinasi. Perannya di lini tengah bersama Kessie maupun Bennacer menjadi salah satu kunci permainan Milan di musim ini.

Tampil dengan menjaga keseimbangan tim, Tonali yang bermain penuh determinasi dan kerap membantu penyerangan sering kali membantu Milan untuk mencetak gol kala pemain depan milan mendapat penjagaan ketat dari pemain bertahan lawan.

Hal itu terbukti ketika Tonali menjadi actor penentu kemenangan Milan saat melawan Lazio dan Hellas Verona. Selain itu, ada juga Kalulu, Leao dan Theo Hernandez yang musim ini tampil sangat baik untuk Milan.

  1. Poin berikutnya adalah mempertahankan Stefano Pioli sebagai pelatih.
Maldini Pioli
Photo: acmilan.com

Mempertahankan Pioli sebagai pelatih merupakan keputusan yang harus disyukuri oleh Milan. Hadirnya Pioli di Milan seolah memberi warna baru pada permainan milan. Saya mencoba mengutip pernyataan bung binder yang menyatakan bahwa permainan Milan di era Pioli ini dapat dikatakan cukup unik, hal ini dikarenakan pendekatan permainan yang digunakan oleh Pioli sangat berbeda dibanding tim lain di Serie A.

Selain itu, melihat penjelasan permainan yang disampaikan oleh Ruang Taktik membuat saya menjadi semakin percaya bahwa permainan Milan saat ini benar-benar berada pada level yang berbeda dengan milan sebelumnya. Meskipun ada pihak yang mengatakan bahwa permainan Milan di era Pioli ini grasak grusuk nggak jelas, sembari menunjukan melempemnya Milan di Champions League.

Harus kita akui bahwa Milan gagal di Champions League, tetapi selalu ada ruang untuk perbaikan, dan semoga dengan permainan Milan yang terus berkembang, Milan bisa kembali Berjaya di kompetisi paling elit di seantero Eropa itu.

Mungkin itu beberapa hal yang menurut saya menjadi kunci AC Milan dalam meraih Scudetto pada Musim Ini. Jika ada yang ingin menambahkan silahkan bisa ditembahkan pada kolom komentar.

Pos terkait