Berita AC Milan – Milan terus menghadapi kesulitan dalam negosiasi untuk merekrut Youssouf Fofana dari AS Monaco. Namun, pelatih Paulo Fonseca sedang menyusun rencana alternatif untuk memperkuat lini tengah timnya.
Alternatif Transfer: Manu Koné
Menurut laporan Tuttosport (via PianetaMilan), jika pembicaraan dengan Fofana tidak segera menghasilkan kesepakatan, Milan dapat mengalihkan perhatiannya ke Manu Koné dari Borussia Mönchengladbach.
Pemain Prancis ini dihargai €15 juta dan saat ini sedang mengikuti Olimpiade di Paris bersama tim nasional Prancis. Koné pernah dikaitkan dengan Milan sebelumnya ketika ia masih bermain di Toulouse, namun akhirnya memilih pindah ke Bundesliga.
Karakteristik yang Sesuai
Geoffrey Moncada dan tim pencari bakat Milan percaya bahwa Koné, sebagai pemain tengah yang dapat beroperasi lebih dalam jika diperlukan, cocok dengan gaya bermain Fonseca. Meskipun Fofana tetap menjadi prioritas, Koné dinilai sebagai alternatif yang layak.
Solusi Internal
Dengan pertandingan pembuka musim melawan Torino kurang dari dua minggu lagi, Fonseca tidak ingin lengah jika gelandang bertahan yang diinginkan tidak datang tepat waktu. Oleh karena itu, ia sedang mengupayakan solusi internal untuk mengisi posisi tersebut.
- Ruben Loftus-Cheek: Dalam pramusim, Loftus-Cheek telah digunakan sebagai tandem di depan pertahanan setelah Christian Pulisic beralih menjadi playmaker.
- Yunus Musah: Pemain ini menunjukkan performa bagus dalam peran yang lebih dalam saat melawan Real Madrid minggu lalu.
Fonseca mungkin harus mengandalkan pemain Inggris atau Amerika tersebut untuk beberapa pertandingan awal sambil menunggu tambahan dari bursa transfer. Manajemen Milan masih bersikap sabar dalam negosiasi mereka, sambil tetap berharap bisa mendapatkan target utama.
Kesimpulan
Dengan kesulitan dalam negosiasi untuk Youssouf Fofana, AC Milan mempertimbangkan opsi alternatif seperti Manu Koné dan juga mencari solusi internal untuk memastikan tim tetap kompetitif di awal musim.
Peran Ruben Loftus-Cheek dan Yunus Musah bisa menjadi krusial dalam strategi Fonseca untuk menghadapi Torino dan pertandingan-pertandingan Serie A berikutnya.
