Berita AC Milan – Akhir pekan ini, berakhirnya jeda internasional menandai awal dari siklus pertandingan yang penuh tekanan bagi AC Milan, terutama untuk pelatih kepala, Paulo Fonseca.
Seperti yang terjadi pada Stefano Pioli sebelumnya, kepercayaan pada Fonseca mulai terkikis setelah beberapa hasil yang mengecewakan.
Siklus ini mengingatkan pada pengulangan situasi di mana Rossoneri memberikan manajernya sejumlah pertandingan untuk menyelamatkan pekerjaannya, yang pada akhirnya sering kali berakhir dengan pemecatan.
Siklus yang Berulang: Dari Pioli hingga Fonseca
Stefano Pioli menghadapi siklus serupa pada Oktober 2023 setelah kekalahan memalukan 5-1 melawan Inter. Pada beberapa kesempatan, ia diberi sejumlah pertandingan untuk membuktikan dirinya, tetapi setiap kali tekanan meningkat, posisinya semakin goyah.
Meski Pioli berhasil menghindari pemecatan dengan beberapa kemenangan penting, hasil akhirnya adalah pemecatan yang tampaknya sudah direncanakan.
Kedatangan Paulo Fonseca diharapkan membawa perubahan, tetapi sebaliknya, siklus ini justru berulang lebih cepat dari yang diharapkan.
Fonseca menghadapi rumor pemecatan setelah awal yang buruk di musim ini, dan pertandingan-pertandingan berikutnya melawan Venezia, Liverpool, dan Inter menjadi penentu nasibnya.
Meskipun ia berhasil memenangkan dua dari tiga pertandingan itu, kekalahan dari Liverpool menambah keraguan terhadap masa depannya.
Ancaman Kehilangan Pekerjaan
Kini, setelah kekalahan dari Bayer Leverkusen dan Fiorentina, spekulasi tentang masa depan Fonseca kembali mencuat. Milan diharapkan meraih setidaknya 10 poin dari beberapa pertandingan penting, termasuk melawan Udinese, Bologna, dan Napoli.
Pertandingan melawan Napoli, yang dilatih Antonio Conte, akan menjadi ujian berat bagi Fonseca. Kekalahan di laga itu akan sangat berdampak, mengingat Conte pernah dikaitkan dengan posisi pelatih Milan.
Siklus yang Melemahkan
Setiap kali seorang pelatih diberikan kesempatan untuk “menyelamatkan” pekerjaannya, siklus ini justru semakin melemahkan posisinya. Dengan setiap siklus penyelamatan, kepercayaan pada kemampuan manajer semakin menurun.
Fonseca kini menghadapi situasi yang sama, di mana pertanyaan tentang kualitas dan kemampuannya terus menghantui. Selain itu, setiap spekulasi tentang pemecatan manajer juga berdampak pada psikologis skuad, yang membuat situasi semakin sulit.
Kesalahan Berulang Manajemen
Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen AC Milan terlihat kerap membuat keputusan yang terlambat terkait pemecatan manajer. Apakah mereka terlalu lama mempertahankan Pioli musim lalu, yang mungkin mempengaruhi hasil musim ini?
Fonseca telah menjalani sembilan pertandingan, dan setengah dari pertandingan tersebut berada di bawah tekanan tinggi. Setiap minggu, kepercayaan pada manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat semakin dipertanyakan.
Belajar dari Kesalahan
Seperti dalam film Groundhog Day, di mana karakter utama belajar dari kesalahan dan memperbaiki dirinya, Milan perlu mengambil pelajaran dari masa lalu.
Siklus ini tidak boleh berlanjut, karena setiap kesempatan yang diberikan kepada manajer untuk menyelamatkan dirinya sering kali hanya menunda keputusan yang sudah tak terhindarkan.
Kepercayaan pada manajemen dan pelatih adalah kunci utama. Jika AC Milan ingin keluar dari siklus ini, mereka harus mengambil keputusan yang tegas dan tepat waktu.
Sebuah siklus yang terus berulang tidak hanya merusak posisi manajer, tetapi juga merusak reputasi dan kredibilitas manajemen di mata para penggemar.