Berita AC Milan – Setelah musim lalu tampil melempem, musim ini Sandro Tonali berhasil menjelma menjadi sebuah karang di lini tengah AC Milan. Dia berperan besar dalam mengantarkan I Rossoneri meraih Scudetto pertamanya dalam 11 tahun terakhir.
Berkat performa menawannya itu, Tonali akhirnya dipanggil untuk membela timnas senior Italia di ajang UEFA Nations League. Azzurri berada di puncak grup setelah bermain imbang 1-1 dengan Jerman dan menang 2-1 atas Hongaria, sedangkan Inggris meraih satu poin dari dua pertandingan.
Tonali berbicara di sebelah pelatih Roberto Mancini dalam konferensi pers malam tadi waktu Indonesia. Dan berikut adalah cuplikan wawancaranya dengan awak media dilansir dari TUTTOmercatoWEB:
Baru saja memenangkan gelar Serie A, gelandang ini semakin diperlakukan sebagai pemimpin baik di dalam maupun di luar lapangan.
“Saya tidak ingin merasa seperti seorang pemimpin, yang kami butuhkan adalah persatuan dan semua pemain muda yang ada di sini untuk pertama kalinya merasa menjadi bagian dari sesuatu. Kami tidak membutuhkan seorang pemimpin, kami semua harus merasa menjadi bagian dari tim.
“Jika saya memikirkan tahun lalu, saya menyadari betapa saya telah berubah. Bermain sepanjang musim sebagai pilihan pertama Milan, bermain di level yang lebih tinggi dari musim lalu, itu sangat membantu saya. Aku ingin terus seperti ini.
“Saat ini, Nazionale adalah hal yang paling penting, tetapi saya melihat tugas internasional pada tingkat yang sama pentingnya dengan AC Milan.”
Pelatih Rossoneri Stefano Pioli mengatakan dia langsung menyadari setelah liburan musim panas bahwa baik Tonali dan Rafael Leao adalah orang dan pemain yang sama sekali berbeda, setelah mencapai tingkat kedewasaan yang baru.
“Yang benar-benar berubah adalah kepercayaan diri saya, bisa memercayai diri sendiri dan bermain tanpa menebak-nebak diri sendiri. Ini mungkin tampak seperti hal kecil, tetapi di lapangan itu mengubah segalanya.”
Tonali mengabaikan anggapan dia bisa dibandingkan dengan legenda Liverpool Steven Gerrard, sebagian karena dia adalah pendukung Milan sejati, dia memiliki “kenangan buruk tentang dia di Final” untuk Liga Champions.
Pemain Inggris secara tradisional kesulitan di Serie A, tetapi Fikayo Tomori di Milan dan striker Roma Tammy Abraham telah menjadi pemain andalan musim ini.
“Tomori tiba tepat pada saat kami sangat membutuhkannya, dia bisa bermain 50 pertandingan dalam satu musim tanpa diganti dan dia tidak pernah mundur. Dia juga pria yang baik dan semua orang mencintainya di Milan.
“Abraham adalah pemain hebat dan membuktikannya di Serie A, karena tidak mudah untuk mengubah liga dan kemudian memenangkan Liga Konferensi juga dengan Roma.” tutupnya.