Pitch Invader Laga Derby Milan Ungkap Kisah Sedih yang Membuatnya Nekat Menerobos Lapangan

Pitch Invader Milan
A security guard runs towards a pitch invader during the Italian Serie A football match between Inter Milan and AC Milan at the Giuseppe-Meazza (San Siro) stadium in Milan on February 5, 2022. (Photo by Isabella BONOTTO / AFP) (Photo by ISABELLA BONOTTO/AFP via Getty Images)

Berita AC Milan – Meski tak tersorot kamera televisi, rupanya kejadian suporter yang menerobos lapangan dalam laga derby Milan akhir pekan lalu begitu viral di media sosial. Adapun Pitch Invader kini sudah diamankan dan dijatuhi hukuman larangan masuk stadion selama 5 tahun.

Nama pitch invader itu adalah Alessio Guidotti, pemuda berusia 21 tahun yang bekerja sebagai pramusaji di sebuah kedai makan di sekitar stadion San Siro. Dalam pengakuannya, Guidotti melakukan aksinya itu karena motif pribadi, bukan karena dia mendukung salah satu dari klub AC Milan maupun Inter.

Video insiden masuknya pitch invader tersebut dapat teman-teman saksikan berikut ini:

Dalam sebuah wawancara dengan awak media, Alessio Guidotti mengaku sedikit menyesal atas peristiwa tersebut. Namun ia merasa berhak melakukannya sebagai bentuk protes atas perlakuan yang tidak adil terkait pekerjaannya.

“Saya tahu saya salah, tetapi saya melakukannya karena alasan penting. Itu adalah protes atas pekerjaan genting orang-orang muda seperti kami yang bekerja dengan sedikit uang dan untuk kontrak jangka pendek,” Fanpage.it.

“Sabtu sebelum pertandingan saya melakukan servis dengan terburu-buru. Di mana ada restoran, ada jendela yang mengarah ke stadion. Para pemain sudah masuk dan saya berhenti sejenak.

“Seorang anak laki-laki berkata kepada saya: ‘Anda di sini untuk melayani, Anda tidak di sini untuk mengalihkan perhatian Anda dan menonton pertandingan. Kapan Anda akan membawakan kami piring!?’.”

Dalam video yang viral tersebut, Guidotti tampak berhasil lolos beberapa kali dari upaya petugas untuk menangkapnya hingga ia akhirnya terkepung dan tak bisa berkutik lagi. Nahasnya, ia sempat mendapatkan pukulan dari petugas sebelum akhirnya dipisah oleh Theo Hernandez dan Romagnoli.

“Hidungku sedikit sakit, aku kesulitan untuk mencium baunya. Kepala saya sedikit sakit karena saya memukul ketika mereka memukul saya, mereka menarik rambut saya.

“Tidak ada yang berhak memberi tahu Anda siapa Anda: jangan pernah berpikir bahwa Anda lebih rendah dari orang lain karena Anda menyajikan piring atau karena Anda membawa sesuatu untuk seseorang atau karena Anda bekerja untuk seseorang.

“Kami semua seperti ini dan oleh karena itu kami membutuhkan rasa saling menghormati jika tidak, hal-hal tidak akan berjalan maju.” pungkasnya.

Adapun pertandingan derby Milan berakhir dengan kemenangan AC Milan 2-1 atas Inter dan membuat kompetisi perebutan gelar juara Serie A masih terbuka lebar.

Pos terkait