Berita AC Milan – AC Milan memutuskan untuk menunjuk Paulo Fonseca sebagai pelatih kepala baru mereka, menggantikan Stefano Pioli. Keputusan ini telah menimbulkan berbagai spekulasi dan pertanyaan, mengingat Fonseca bukanlah nama yang lebih mapan seperti Antonio Conte atau Roberto De Zerbi.
Peppe Di Stefano, jurnalis Sky, menjelaskan alasan di balik pilihan ini dalam sebuah wawancara di saluran YouTube Carlo Pellegatti.
Fonseca diharapkan dapat menutup selisih 19 poin antara AC Milan dan Inter Milan, memastikan Rossoneri dapat bersaing untuk gelar juara musim depan. Menurut La Gazzetta dello Sport, Fonseca akan mengandalkan tiga elemen utama: kehati-hatian, penguasaan bola, dan pemain kunci seperti Rafael Leao.
Penjelasan dari Peppe Di Stefano
Peppe Di Stefano menjelaskan bahwa pilihan Milan untuk Fonseca lebih didasarkan pada kesesuaian metode, taktik, dan moral, bukan semata-mata karena ketenaran atau prestasi masa lalu.
“Saya pikir ada juga penonton yang ‘kami tidak menginginkan Pioli’ ketika Pioli tiba. Saya pikir ini adalah momen yang sulit dalam sejarah Milan dan juga bagi mereka yang memutuskan,” tutur Di Stefano.
“Musim panas ini ada pelatih hebat, seperti Conte dan De Zerbi yang bebas. Jika klub tidak pernah menghubungi mereka – karena tidak pernah ada pendekatan dengan Conte – mereka jelas memiliki profil seperti Stefano Pioli.
“Menurut pendapat pribadi saya, jika dia tidak kalah melawan Roma dia akan tetap menjadi pelatih Milan. Mereka menginginkan pelatih yang sejalan dalam hal metode, taktik, moral, kami tahu apa yang terjadi dan mereka berakhir dengan Fonseca. Mereka memiliki kesamaan terendah yang sama: keseimbangan.”
Berikut adalah beberapa poin penting dari penjelasannya:
- Kesamaan dengan Stefano Pioli: Di Stefano mengungkapkan bahwa AC Milan menginginkan pelatih yang memiliki kesamaan dengan Stefano Pioli dalam hal pendekatan taktis dan moral. Meskipun ada pelatih besar seperti Antonio Conte dan Roberto De Zerbi yang tersedia, Milan tidak pernah mendekati mereka karena mereka mencari profil yang lebih mirip dengan Pioli.
- Keseimbangan dan Metode: Fonseca dipilih karena memiliki keseimbangan yang sama dengan Pioli. Manajemen Milan menghargai metode dan taktik yang digunakan oleh Fonseca, yang dianggap sejalan dengan visi klub untuk jangka panjang.
- Keputusan yang Sulit: Di Stefano menyadari bahwa ini adalah momen yang sulit dalam sejarah Milan dan bagi mereka yang membuat keputusan. Pemecatan Pioli bukanlah langkah yang diambil dengan ringan, dan pilihan untuk Fonseca mencerminkan keinginan untuk kontinuitas dalam pendekatan dan filosofi tim.
- Potensi dan Kesesuaian: Meskipun Fonseca mungkin bukan nama yang paling glamor, dia memiliki potensi dan kesesuaian dengan kebutuhan taktis dan moral klub saat ini. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kesesuaian jangka panjang dan bukan sekadar popularitas atau prestasi masa lalu.
AC Milan memilih Paulo Fonseca sebagai pelatih baru karena kesesuaian metode, taktik, dan moralnya dengan visi klub. Meskipun ada opsi pelatih yang lebih terkenal, Milan percaya bahwa Fonseca adalah pilihan yang tepat untuk membawa tim ke tingkat yang lebih tinggi dan bersaing untuk gelar juara musim depan.