AC Milan secara resmi memecat Paulo Fonseca setelah hasil imbang 1-1 melawan AS Roma, dalam keputusan yang tampaknya sudah diputuskan sebelum pertandingan berlangsung.
Meskipun hasil melawan Roma hanya menjadi bagian kecil dari cerita, pemecatan Fonseca lebih berkaitan dengan performa keseluruhan tim dan kurangnya konsistensi selama masa jabatannya.
Pemecatan yang Tidak Elegan
Laporan menunjukkan bahwa Fonseca tidak diberi tahu tentang pemecatannya hingga larut malam setelah pertandingan melawan Roma.
Hal ini memicu kritik terhadap cara klub menangani situasi tersebut, yang dianggap tidak profesional. Kendati demikian, Fonseca tetap menunjukkan sikap rendah hati dan berterima kasih kepada klub serta para penggemar atas kesempatan untuk memimpin Rossoneri, meskipun masa jabatannya singkat.
Detail Keuangan Pemutusan Kontrak
Menurut laporan dari Sky Sports (via Milan News), AC Milan harus membayar kompensasi pesangon kepada Fonseca sebesar delapan bulan gaji. Keputusan ini didasarkan pada klausul dalam kontraknya, yang memungkinkan klub untuk mengakhiri kerja sama lebih awal tanpa membayar penuh sisa kontrak.
Pesangon ini berarti Fonseca tidak lagi tercatat dalam pembukuan keuangan klub, berbeda dengan situasi pemecatan Stefano Pioli sebelumnya, di mana Milan masih harus menanggung beban finansial yang lebih besar.
Gaji Fonseca Lebih Rendah dari Pioli
Salah satu alasan utama mengapa Fonseca dipilih sebagai pelatih setelah Pioli adalah karena gajinya yang lebih rendah, sehingga memberikan fleksibilitas finansial bagi klub.
Namun, hasil di lapangan tidak sesuai dengan harapan, dan Milan memutuskan untuk mengambil langkah cepat dengan menggantinya meskipun ada biaya pesangon yang harus dibayar.
Era Baru di Bawah Sergio Conceição
Dengan pemecatan Fonseca, I Rossoneri kini memulai era baru di bawah Sergio Conceição, yang telah menandatangani kontrak hingga Juni 2026. Penunjukan Conceição menunjukkan ambisi klub untuk mencari stabilitas jangka panjang, meskipun kontraknya juga mencakup klausul yang memungkinkan pemutusan kerja sama pada akhir musim jika hasil tidak sesuai harapan.
Conceição menghadapi tantangan besar di awal masa jabatannya, dengan jadwal padat termasuk semifinal Supercoppa Italiana melawan Juventus pada 4 Januari.
Kesimpulan
Pemecatan Paulo Fonseca menyoroti keputusan sulit yang harus diambil AC Milan di tengah musim yang penuh tekanan. Meskipun cara pemecatannya menuai kritik, klub tampaknya telah belajar dari kesalahan masa lalu dengan memastikan bahwa beban finansial dari pemutusan kontrak tetap terkendali.
Kini, fokus beralih ke Sergio Conceição untuk membawa stabilitas dan hasil yang konsisten bagi Rossoneri. Dengan ekspektasi tinggi dan jadwal kompetisi yang padat, Conceição harus segera membuktikan bahwa ia adalah pilihan yang tepat untuk membawa Milan kembali ke jalur kesuksesan.