Paulo Fonseca: “Para Pemain Bertahan Sangat Menderita Karena Kemudahan yang Diberikan Pemain Lain!”

Strahinja Pavlovic
Photo: acmilan.com

Berita AC Milan – AC Milan memulai musim 2023-2024 dengan hasil yang mengecewakan di bawah asuhan Paulo Fonseca. Dari dua pertandingan pertama, Rossoneri hanya mampu meraih satu poin, membuat sang pelatih menyadari adanya masalah mendasar dalam timnya.

Kekalahan dari Parma dan Masalah Sikap Pemain

Pada Sabtu malam, AC Milan harus mengakui keunggulan Parma yang menang 2-1. Dari awal pertandingan, Milan tampak lamban dan tidak bisa mengimbangi permainan lawan. Parma bahkan berhasil mencetak gol hanya dalam waktu dua menit pertama, menunjukkan kelemahan dalam bertahan sejak awal.

Dalam wawancara pascapertandingan dengan DAZN, Paulo Fonseca mengungkapkan kegelisahannya terhadap performa tim. Ia mengakui bahwa ada masalah sikap yang serius di antara para pemainnya.

“Sulit dijelaskan. Ini tidak dimulai dengan Musah, ini dimulai lebih jauh di lapangan. Secara umum, kami bermain sangat buruk dalam bertahan, mustahil menang jika Anda bertahan seperti itu!” ujar Fonseca.

Masalah Pertahanan yang Menjadi Sorotan

Masalah utama yang dihadapi AC Milan terletak pada pertahanan. Fonseca menyoroti bagaimana timnya gagal bertahan secara kolektif dan sering terlambat dalam menekan lawan. Banyak ruang yang diberikan kepada Parma, yang akhirnya menciptakan banyak peluang berbahaya.

Fonseca juga menekankan bahwa masalah ini bukan hanya tanggung jawab para pemain bertahan. “Para pemain bertahan sangat menderita karena kemudahan yang diberikan pemain lain!” tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa masalah sikap dan energi dalam bertahan menjadi penyebab utama kelemahan Milan di lini belakang.

Tantangan dalam Menekan Lawan

Selain masalah pertahanan, AC Milan juga menghadapi kesulitan dalam menyerang, terutama saat mencoba menekan lawan. Fonseca mengakui bahwa ketika timnya mencoba menekan lebih tinggi, justru membuka lebih banyak celah di lini belakang. Ini membuat Milan sulit untuk tetap kompak dan mengembalikan posisi bertahan yang baik.

“Saya harus mengatakan bahwa saya selalu menjadi penanggung jawab utama atas apa yang terjadi dengan tim. Namun, bagi saya jelas bahwa ada masalah kolektif dari sikap bertahan dan agresi,” kata Fonseca.

Pramusim yang Menipu dan Tantangan Berikutnya

Fonseca juga mengakui bahwa masalah ini tidak terduga, terutama setelah pramusim yang berjalan baik.

“Sebenarnya kami menjalani pramusim yang baik, tetapi sekarang kami berada di sini, dalam realitas kami,” jelasnya. Fonseca mencatat bahwa tim tampak lebih termotivasi saat menghadapi tim-tim besar, namun kesulitan mempertahankan intensitas yang sama saat melawan tim yang dianggap lebih lemah.

Dengan pertandingan berikutnya melawan Lazio, AC Milan harus segera bangkit. Kemenangan menjadi keharusan, mengingat posisi tim yang semakin sulit dalam perburuan gelar musim ini jika kembali gagal meraih tiga poin.

Penutup

Paulo Fonseca dan AC Milan menghadapi tantangan besar di awal musim ini. Masalah sikap dan pertahanan yang lemah harus segera diatasi jika ingin kembali ke jalur kemenangan.

Pertandingan melawan Lazio menjadi momen krusial bagi Rossoneri untuk menunjukkan kemampuannya dan membuktikan bahwa I Rossoneri masih merupakan pesaing serius di Serie A musim ini.

Pos terkait