Berita AC Milan – Pelan namun pasti, di bawah kepemimpinan Elliott Management AC Milan mulai menapaki jalan takdirnya untuk menjadi tim besar Italia sekali lagi.
Sudah semenjak meraih scudetto pada 2011 silam, I Rossoneri tidak lagi menjadi favorit untuk memenangkan liga Italia. Sebuah kompetisi yang sudah 18 kali mereka menangkan dalam sejarahnya.
Namun dalam 2 musim ini cerita sepertinya agak berbeda. Dengan skuad mudanya, AC Milan mulai menjadi tim yang sulit untuk dikalahkan oleh tim manapun. Sebuah situasi yang membuat I Rossoneri menjadi salah satu tim favorit peraih gelar scudetto musim ini.
Namun demikian, sang Direktur teknik Paolo Maldini mengungkapkan jika jalan AC Milan masihlah panjang untuk menjadi tim protagonis. Sang legenda menegaskan jika strategi klub sekarang sudah berbeda dengan Milan era Berlusconi dahulu.
“Ini adalah proyek yang sudah jelas sejak awal. Kami tidak memiliki kepastian untuk berhasil, kami mencoba untuk datang dengan ide-ide. Kami memiliki sejarah yang hebat sehingga para penggemar selalu mengharapkan sesuatu yang lebih, tetapi kami harus melupakan sejarah baru-baru ini dengan Berlusconi.” tutur Maldini dilansir dari Milanreports.com.
“Sekarang strateginya berbeda dan itu perlu dilakukan. Ini akan menjadi jalan yang sedikit lebih panjang untuk kembali menjadi protagonis.”
Tentang Inter: “Inter adalah juara bertahan, mereka harus dimasukkan di antara favorit. Dengan kehilangan pelatih Conte, Lukaku dan Hakimi, seseorang bisa memperkirakan serangan balasan, tetapi mereka menyewa pelatih yang sangat cakap dan mereka mengambil beberapa pemain level tinggi dan levelnya tidak turun.”
“Kami sejalan dengan tahun lalu. Saya ingat bahwa di awal tahun tidak semua orang menempatkan Milan di empat besar. Kami harus menyadari dari mana kami memulai, tetapi ini tidak berarti kami menyerah pada tujuan kami, jika ada peluang untuk menang, kami akan mencoba melakukannya, itu adalah tugas kami.”
Tentang cedera, apakah Anda sudah menemukan solusi dengan pelatih Pioli? “Tidak, sejujurnya tidak. Kami mendorong pemain secara maksimal, ini bisa menjadi alasan. Di pasca lockdown, bermain setiap tiga hari, kami memiliki pemain yang sama dan melakukan hal yang sama.”
“Dari satu tahun ke tahun berikutnya, banyak hal bisa terjadi. Tetapi ini tidak berarti bahwa kami tidak melakukan analisis mendalam atas kesalahan kami.” tutup Maldini.