Berita AC Milan – Meski sudah resmi tersingkir dari ajang Liga Champions, AC Milan setidaknya telah mendapatkan pemasukkan yang cukup besar dari kompetisi antar klub paling elit di Eropa ini.
Sebuah sumber mengatakan jika selama babak grup Champions League kemarin, I Rossoneri mendapatkan pemasukkan tak kurang dari 45 juta euro. Andai saja Milan lolos ke babak 16 besar Liga Champions, maka pemasukkannya akan berlipat menjadi sekitar 60 juta euro.
Namun sayang, minimnya pengalaman bermain di level atas sepak bola Eropa telah membuat AC Milan tersingkir lebih awal. Dari 6 pertandingan di babak grup B, Il Diavollo Rosso hanya mampu memetik 1 kali kemenangan.
Namun demikian, tetap saja angka 45 juta euro adalah sebuah modal besar bagi Milan untuk menata ulang skuadnya. Hal itu pula lah yang diyakini oleh sang Direktur Teknik, Paolo Maldini, yang mengatakan bahwa dengan pendapatan tinggi, maka semakin tinggi pula peluang mendapatkan skuad yang sangat kompetisif.
“Liga Champions? Itu adalah kekecewaan. Kami telah menunjukkan bahwa untuk mencapai level itu kami harus mengambil satu atau dua langkah, juga mentalitas Milan.” tutur Maldini untuk Sky Italia.
“Kami tahu kami berada di jalur yang benar dan jika kami bermain imbang di kandang dengan Atletico kami akan lolos, tetapi dalam 6 pertandingan kami hanya memenangkan satu, ”
“Pertama-tama secara matematis bahwa jika Anda memiliki pendapatan tinggi, Anda memiliki kemungkinan memiliki skuat yang sangat kompetitif. Untuk sampai ke sana Anda harus kreatif dan setiap tim memiliki taruhannya sendiri.”
“Kami telah mengambil jalan yang berkelanjutan. Tujuh tahun tanpa Liga Champions, kami berada di urutan ke-48 di Peringkat UEFA dan kami telah finis keempat: ini adalah hasil dari masa lalu, tetapi kami berharap untuk melanjutkan.” terangnya.
Paolo Maldini juga turut mengomentari tentang situasi pasar transfer AC Milan untuk bulan Januari nanti, sembari ia menyinggung dengan mentalitas para pemainnya.
Tentang mentalitas: “Mentalitas berarti mampu mengelola 3 pertandingan mingguan, mengelola tekanan dan pertandingan besar. Semua hal ini diperoleh dari waktu ke waktu dan tidak semua orang memperolehnya dengan cara yang sama. Itu adalah pengalaman yang fantastis.”
Tentang kesenjangan antara liga dan Liga Champions di tahun 90-an: “Bagi saya itu tidak ada, liga terbaik adalah liga Italia di tahun 90-an. Mengenai liga Inggris, perlu ditentukan: Liverpool dan City adalah satu hal, dari United ke bawah adalah hal lain. Ada dua tim yang jelas lebih unggul.”
Di pasar Januari: “Banyak hal yang dikatakan, tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa 10% dari hal yang dikatakan adalah benar. Kami sedang mengevaluasi apakah ada kemungkinan seorang pemain segera siap atau mungkin untuk musim depan, tetapi tidak pasti dia dapat ditemukan. Di luar Piala Afrika, saya menganggap tim kami sebagai tim yang kompetitif untuk liga dan Coppa Italia.” tutupnya.