Penunjukan Sergio Conceição sebagai pelatih kepala AC Milan diharapkan menjadi solusi untuk menyelamatkan musim yang penuh gejolak. Namun, alih-alih membawa stabilitas dan kebangkitan, performa tim justru semakin memburuk.
Setelah awal yang menjanjikan dengan kemenangan di Supercoppa Italiana, Rossoneri kini menghadapi kenyataan pahit: tersingkir dari Liga Champions, kehilangan peluang untuk lolos ke kompetisi Eropa musim depan, dan terus berjuang di liga domestik.
Dari Paulo Fonseca ke Sergio Conceição: Harapan yang Pupus
Gaya bermain Paulo Fonseca sebelumnya dianggap tidak efektif, yang membuat manajemen Milan memutuskan untuk berpisah dengannya. Namun, keputusan ini menuai kritik tajam, terutama setelah performa tim di bawah Conceição tidak menunjukkan perbaikan signifikan.
Meskipun kemenangan di Supercoppa Italiana sempat memberikan harapan, statistik menunjukkan bahwa Milan justru semakin terpuruk. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Sky Sport melalui Milan Press:
- 27% gol yang diterima Milan terjadi setelah dimulainya kembali kompetisi (dibandingkan dengan 15% di era Fonseca).
- xG (expected goals) yang diterima per pertandingan meningkat dari 0,15 menjadi 0,29, menandakan bahwa lini pertahanan semakin rapuh.
- Milan kini berada di peringkat ke-18 untuk jumlah gol yang diterima setelah restart kompetisi, dan peringkat ke-19 untuk jumlah tembakan yang diterima.
Statistik ini menunjukkan masalah mendalam dalam struktur pertahanan dan organisasi tim, yang belum mampu diatasi oleh Conceição.
Masalah Taktis dan Mentalitas Tim
Salah satu penyebab utama dari penurunan performa Milan adalah ketidakmampuan tim untuk mempertahankan konsistensi. Setelah restart kompetisi, Milan sering kali kehilangan fokus, yang menyebabkan kebobolan gol di momen-momen krusial.
Selain itu, gaya bermain yang diterapkan Conceição tampaknya belum sepenuhnya dipahami oleh para pemain. Transisi dari filosofi Fonseca ke pendekatan Conceição membutuhkan waktu, tetapi Milan tidak memiliki kemewahan waktu, terutama dengan tekanan besar dari para penggemar dan tuntutan untuk lolos ke kompetisi Eropa musim depan.
Misi Coppa Italia: Harapan Terakhir Conceição?
Laporan menunjukkan bahwa manajemen Milan telah menetapkan Coppa Italia sebagai target utama Conceição untuk menyelamatkan musim ini. Namun, dengan kondisi tim yang sedang terpuruk, memenangkan trofi ini tampaknya menjadi tugas yang sangat berat.
Selain itu, fokus semata pada Coppa Italia dapat mengalihkan perhatian dari masalah yang lebih mendesak, yaitu memperbaiki performa di Serie A. Jika Milan gagal lolos ke kompetisi Eropa musim depan, dampaknya tidak hanya akan dirasakan di lapangan tetapi juga pada aspek finansial dan reputasi klub.
Apa yang Harus Dilakukan Milan?
Untuk keluar dari krisis ini, Milan perlu segera mengambil langkah-langkah berikut:
- Perbaikan Lini Pertahanan
Statistik menunjukkan bahwa lini pertahanan Milan adalah salah satu yang terburuk di liga saat ini. Conceição harus fokus pada organisasi pertahanan, termasuk transisi defensif dan pengurangan jumlah tembakan yang diterima. - Peningkatan Konsistensi Mental
Gol-gol yang diterima setelah restart kompetisi menunjukkan masalah mentalitas tim. Milan perlu bekerja pada fokus dan daya juang pemain, terutama di momen-momen krusial. - Adaptasi Taktis
Jika pendekatan Conceição tidak berjalan dengan baik, ia harus bersedia menyesuaikan taktiknya dengan kekuatan dan kelemahan skuad yang ada. Fleksibilitas taktik bisa menjadi kunci untuk membalikkan keadaan. - Manajemen Krisis
Manajemen klub, termasuk CEO Giorgio Furlani, harus menunjukkan dukungan penuh kepada tim dan pelatih, tetapi juga siap mengambil keputusan tegas jika situasi semakin memburuk.

Kesimpulan
Penunjukan Sergio Conceição sebagai pelatih kepala AC Milan sejauh ini belum memberikan hasil yang diharapkan. Dengan statistik yang semakin mengkhawatirkan dan tekanan yang terus meningkat, I Rossoneri menghadapi musim yang berpotensi menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah modern mereka.
Namun, masih ada waktu untuk membalikkan keadaan. Dengan fokus pada perbaikan taktis dan mentalitas tim, serta upaya maksimal di Coppa Italia, Milan masih memiliki peluang untuk menyelamatkan musim ini. Tetapi jika hasil tidak segera membaik, masa depan Conceição di klub mungkin akan berada dalam bahaya.
Bagi para pendukung Rossoneri, ini adalah masa sulit, tetapi sejarah menunjukkan bahwa AC Milan selalu mampu bangkit dari keterpurukan. Kini, tantangan ada di tangan Conceição dan para pemain untuk membuktikan bahwa mereka layak membawa klub kembali ke puncak kejayaan.