Berita AC Milan – Franco Baresi merupakan salah satu pemain yang hanya memperkuat satu klub saja, yakni AC Milan. Selama 20 tahun pemain tersebut berseragam Rossoneri, manajemen klub bahkan sampai memensiunkan nomor punggung 6 untuk menghormati pengabdian sang pemain.
Ia bermain sebagai seorang bek dan berperan sebagai seorang sweeper ketika masih aktif bermain. Kehebatan Franco Baresi di lini belakang pada saat itu dianggap setara seperti legenda Timnas Jerman, Franz Beckenbauer.
Pada kesempatan kali ini, beritamilan.com akan membahas sedikit karier Franco Baresi ketika aktif bermain bersama Rossoneri pada periode 1977-1997.
Didikan Asli Akademi AC Milan
Franco Baresi adalah pemain asli didikan akademi AC Milan yang memulai debut di tim utama pada musim 1977/78. Ia ternyata sempat ditolak oleh akademi Inter, karena klub tersebut lebih memilih saudara kandungnya yakni Giuseppe Baresi untuk bergabung.
Pada musim 1978/79, Franco Baresi baru bermain sebagai seorang sweeper di sektor pertahanan AC Milan ketika klub ditangani oleh pelatih Swedia yakni Nils Liedholm. Di musim tersebut ia sukses memenangkan gelar Scudetto ke-10 dalam sejarah klub setelah menjalani 30 penampilan di Serie A.
Di musim berikutnya AC Milan harus degradasi ke Serie B setelah terlibat skandal Totonero pada tahun 1980. Lazio juga menjadi tim yang terlibat dalam skandal tersebut dan harus degradasi dari Serie A sekaligus membayar denda sebesar 10 juta lira.
Pada musim 1980/81 Rossoneri mampu menjuarai Serie B dan otomatis naik ke Serie A pada musim 1981/82. Akan tetapi Franco Baresi dan AC Milan harus kembali degradasi pada musim tersebut karena hanya mampu mengumpulkan 24 poin dari 30 laga.
Sejak tahun 1982 Franco Baresi dipercaya untuk memegang tanggung jawab sebagai kapten AC Milan, selepas kepergian Aldo Maldera dan Fulvio Collovati. Walaupun usianya saat itu baru 22 tahun, ia telah menjadi kapten sekaligus simbol untuk Rossoneri.
Setelah kembali ke Serie A pada musim 1985/85, performa AC Milan bisa dikatakan lebih stabil dibandingkan lima tahun sebelumnya. Karena mereka terus bersaing di papan atas Serie A sejak saat itu hingga sekarang.
Era Kesuksesan Franco Baresi Bersama Rossoneri
Franco Baresi kembali merasakan bagaimana rasanya memenangkan gelar lagi pada musim 1987/88, setelah melalui masa-masa kelam bersama AC Milan di tahun-tahun sebelumnya. Di bawah arahan pelatih Arrigo Sacchi, ia dan Rossoneri berhasil memenangkan gelar Scudetto dan hanya kebobolan 14 gol saja dalam 30 pertandingan pada musim tersebut.
Pada musim berikutnya, ia gagal mempersembahkan gelar Scudetto untuk Rossoneri karena klub hanya finish di urutan ketiga klasemen akhir Serie A. Akan tetapi, Franco Baresi sukses memenangkan trofi Eropa pertamanya di musim 1988/89 dengan menjuarai Liga Champions.
Ia juga memenangkan gelar Piala Super Italia di musim 1988/89 bersama AC Milan. Selain itu, Franco Baresi juga terpilih sebagai runner-up penghargaan individu paling bergengsi dunia yakni Ballon D’or setelah musim berakhir.
Franco Baresi benar-benar menikmati era keemasan di masa tersebut, sebab dirinya kembali memenangkan Liga Champions pada musim 1989/90. Bukan hanya itu saja, di musim tersebut ia juga membantu AC Milan memenangkan Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental. Walaupun hanya menjadi runner-up di Serie A.
Musim 1990/91 juga bisa dibilang menjadi salah satu yang terbaik untuk Franco Baresi, karena ia kembali memenangkan Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental. Sayangnya, di musim tersebut AC Milan hanya menjadi runner-up di Serie A dan masuk ke perempat final Liga Champions.
Di musim 1991/92, Franco Baresi tampil luar biasa sebagai seorang sweeper di lini belakang Rossoneri. Karena di musim tersebut AC Milan kembali memenangkan gelar Scudetto dan tanpa mengalami kekalahan sekalipun.
Franco Baresi pada saat itu bermain sebanyak 33 penampilan di Serie A. Pada saat itu, lini belakang Rossoneri memang dikawal oleh sejumlah pemain hebat seperti Alessandro Costacurta, Mauro Tassotti sampai Paolo Maldini.
Musim 1993/94 Jadi Yang Paling Berkesan Bagi Franco Baresi
Musim 1993/94 nampaknya akan menjadi waktu yang berkesan dan tidak terlupakan untuk Franco Baresi. Sebab di musim tersebut ia mampu memenangkan gelar Liga Champions dan Scudetto pada saat yang bersamaan.
Tampil sebanyak sembilan pertandingan di Liga Champions 1993/94, Franco Baresi sukses mempersembahkan trofi kompetisi tersebut untuk AC Milan dengan mengalahkan Barcelona di partai final. Selain itu, ia dan Paolo Maldini juga menjadi pemain kunci keberhasilan Rossoneri memenangkan Scudetto di musim tersebut dengan catatan kebobolan hanya 15 gol dalam 34 laga.
Franco Baresi kemudian memutuskan untuk pensiun sebagai pesepakbola profesional di akhir musim 1996/97 di usia yang ke-36. Sampai akhir kariernya di AC Milan, ia selalu menjadi pilihan utama di sektor pertahanan klub dalam kurun waktu dua dekade.
Rentetan Gelar Franco Baresi Bersama Rossoneri
Selama dua dekade mengabdi untuk Rossoneri, Franco Baresi sudah mengoleksi 20 trofi dari kompetisi domestik maupun Eropa. Lima gelar Scudetto telah diraih, ditambah tiga kali memenangkan Liga Champions dan Piala Super Eropa.
Selain itu, Franco Baresi juga pernah membawa AC Milan memenangkan Piala Interkontinental di tahun 1989 dan 1990. Ia juga telah meraih sejumlah gelar kompetisi domestik seperti empat kali menjuarai Piala Super Italia dan dua kali menjadi kampiun Serie B.
Franco Baresi juga sempat masuk dalam nominasi penghargaan individu paling bergengsi di dunia, Ballon D’or tahun 1989. Saat ini namanya bahkan masuk kedalam Hall of Fame AC Milan dan sepakbola Italia.
Karena kesetiaan dan kontribusinya di atas lapangan selama 20 tahun, AC Milan memutuskan untuk memesiunkan nomor punggung 6 sebagai bentuk penghormatan kepada Franco Baresi. Karena Rossoneri merasa sudah tidak ada lagi pemain seperti Franco Baresi yang layak menggunakan nomor punggung 6.
Franco Baresi Setelah Pensiun Sebagai Pemain
Setelah pensiun menjadi pesepakbola profesional, Franco Baresi kemudian menjadi pelatih untuk tim akademi AC Milan pada tahun 2002-2003. Ia juga sempat menjadi Direktur Olahraga klub Inggris, Fulham selama beberapa bulan sebelum akhirnya kembali menjadi pelatih di tim akademi Rossoneri.
Pada tahun 2008 ia berhenti menjadi pelatih tim akademi dan berperan sebagai orang yang membantu marketing klub sampai tahun 2020 lalu. Dan sekarang, Franco Baresi menjabat sebagai Wakil Presiden AC Milan sekaligus berperan untuk membantu pekerjaan yang dilakukan oleh pemilik klub.
Apa yang didapatkan oleh Franco Baresi jelas sangat pantas, terlebih ia sudah memenangkan cukup banyak gelar untuk AC Milan di masa lalu. Bermain selama 20 tahun dan telah merasakan pahit-manisnya perjalanan klub, tentu tidak semua pemain bisa setia untuk bertahan di suatu klub.
Franco Baresi kini menjadi pemain kedua dengan jumlah pertandingan terbanyak bersama AC Milan, yakni sebanyak 715 laga. Ia hanya kalah dari juniornya yakni Paolo Maldini yang mencatatkan 901 penampilan selama berseragam Rossoneri.