Mengenal Christian Abbiati, Kiper Terakhir Yang Mempersembahkan Scudetto Untuk Rossoneri

Christian Abbiati
Photos: sportmob.com

Berita AC Milan – Christian Abbiati bukanlah kiper terkenal seperti Sebastiano Rossi, Dida bahkan Gianluigi Donnarumma. Akan tetapi, ia merupakan legenda Rossoneri yang sebenarnya karena Christian Abbiati telah memperkuat AC Milan sekitar 18 tahun.

Kiper kelahiran 1977 tersebut pernah menjadi pelapis Dida selama bertahun-tahun, bahkan sempat dipinjamkan ke klub lain. Akan tetapi saat ini Christian Abbiati masih memegang rekor sebagai kiper dengan jumlah pertandingan terbanyak bersama AC Milan sampai hari ini.

Butuh waktu sekitar tujuh musim bagi Christian Abbiati untuk menjadi pilihan utama di bawah mistar Rossoneri saat itu dengan menggeser Dida. Namun, kesabaran serta kecintaannya terhadap klub membuat Christian Abbiati sangat layak untuk dijadikan sebagai contoh dari pemain legenda yang sebenarnya.

Pada kesempatan kali ini, beritamilan.com tertarik untuk mengulas tentang perjalanan Christian Abbiati selama berseragam AC Milan sampai pensiun.

Gabung AC Milan Tahun 1998

Christian Abbiati bergabung ke AC Milan pada tahun 1998 setelah sebelumnya masuk akademi dari beberapa tim yang ada di Italia. Mulai dari Trezzano, Assago, Corsico sampai Monza.

Ia langsung menjalani pilihan utama dan bermain reguler di paruh kedua musim 1998/99, mengingat Sebastiano Rossi sudah berumur 33 lebih saat itu. Di musim tersebut Rossoneri sukses memenangkan Scudetto dan Christian Abbiati mencatatkan delapan cleansheet dalam 18 penampilan di Serie A 1998/99.

Tiga musim setelah itu, Christian Abbiati menjadi kiper utama AC Milan meskipun klub banyak melakukan pergantian pelatih dalam periode tersebut. Pada periode 1999-2001, sayangnya Christian Abbiati tidak dapat memberikan gelar untuk Pencapaian terbaiknya saat itu adalah membawa klub mencapai semifinal Coppa Italia dan Piala UEFA.

Jadi Pelapis Dida

Christian Abbiati mengalami cedera cukup parah di tahun 2002 dan hal tersebut membuat posisinya sebagai kiper utama AC Milan tergeser oleh Dida. Mulai musim 2002/03, posisi kiper utama Rossoneri diambil oleh Dida yang tampil luar biasa pada saat itu. Sementara, Christian Abbiati baru pulih dari cedera dan performanya tidak sebagus kiper Brasil tersebut.

Kiper yang lahir di Abbiategrasso, Italia itu kemudian hanya menjadi pelapis Dida selama kurang lebih tujuh musim. Christian Abbiati bahkan sempat dipinjamkan ke sejumlah tim seperti Juventus, Torino dan Atletico Madrid demi mendapat banyak kesempatan bermain.

Di musim 2007/08 menjadi titik balik Christian Abbiati untuk kembali merebut posisi kiper utama dari Dida. Karena di musim tersebut ia bermain apik bersama Atletico Madrid dan membantu tim tersebut memenangkan Piala Eropa Intertoto.

Sebenarnya Christian Abbiati ingin bertahan di Atletico Madrid karena di tim tersebut ia punya kesempatan lebih besar untuk bermain reguler. Ia mengatakan bahwa dirinya senang karena Atletico Madrid membantunya dalam banyak hal. Selain itu, ia juga merasa bahagia dengan atmosfer sepakbola Spanyol.

Akan tetapi, AC Milan memutuskan untuk memulangkan kembali Christian Abbiati pada akhir musim 2007/08. Setelah kembali ke San Siro, untungnya ia kembali menjadi pilihan utama Rossoneri di bawah mistar gawang.

Kembali Jadi Pilihan Utama Rossoneri

Musim 2008/09 menjadi suatu hal baik sekaligus menjadi hal buruk bagi Christian Abbiati. Di musim tersebut ia kembali bermain reguler dengan mencatatkan 28 penampilan di Serie A bersama Rossoneri setelah tujuh musim menjadi pelapis Dida.

Akan tetapi, menjelang musim 2008/09 berakhir ia harus mengalami cedera parah dan cukup lama absen. Christian Abbiati harus absen sekitar enam bulan untuk menjalani pemulihan sampai bulan November 2009.

Pada musim 2009/10 ia hanya bermain sebelas pertandingan di semua kompetisi akibat mengalami cedera tersebut. Christian Abbiati benar-benar sembuh dan kembali bermain reguler pada musim 2010/11, setelah Dida habis kontrak bersama AC Milan.

Christian Abbiati kembali mengulang memori manis tahun 1999 pada musim 2010/11 karena ia sukses memenangkan Scudetto lagi bersama Rossoneri. Di musim tersebut ia bermain sebanyak 35 kali dengan 19 cleansheet serta hanya 19 kali kebobolan di Serie A.

Capaian tersebut menjadikan dirinya sebagai kiper terakhir yang sukses mempersembahkan gelar Scudetto untuk AC Milan saat ini. Karena dalam 11 tahun terakhir, AC Milan belum juga menjuarai Serie A karena sempat mengalami berbagai persoalan.

Setelah memenangkan Scudetto di musim 2010/11, Christian Abbiati tetap menjadi pilihan utama kiper AC Milan. Namun ia hanya mampu menambah satu gelar Piala Super Italia sebelum memutuskan pensiun pada akhir musim 2015/16.

Loyalitas Tanpa Batas Seorang Christian Abbiati

Di awal kariernya bersama Rossoneri, Christian Abbiati menjadi salah satu kiper muda Italia terbaik pada tahun 1990-an. Hal itu bisa dilihat ketika dirinya menggeser posisi Sebastiano Rossi dari kiper utama di paruh kedua musim perdananya.

Walaupun pada akhirnya Christian Abbiati kalah bersaing dengan Dida, ia sangat sabar bahwa suatu saat nanti dirinya akan kembali kiper utama. Dan hal tersebut pada akhirnya menjadi kenyataan terutama setelah ia dipinjamkan ke Atletico Madrid pada musim 2007/08.

Christian Abbiati merupakan kiper yang sangat tenang, pekerja keras dan tentunya sangat sabar. Kiper tersebut punya fisik yang bagus, reaktif dan berani keluar dari kotak penalti sendiri untuk memutus serangan dari tim lawan.

Sifat sabar dan loyalitas dari Christian Abbiati tentu harus dicontoh oleh anak-anak muda AC Milan saat ini. Karena hal tersebut akan membuat seluruh penggemar bakal menghormati sekaligus mengingat nama pemain yang punya loyalitas luar biasa kepada klub.

Berkat loyalitas dan kesabarannya, saat ini Christian Abbiati masih memegang rekor sebagai kiper AC Milan dengan jumlah pertandingan terbanyak. Dalam kurun waktu 18 tahun, ia sudah mencatatkan 380 penampilan bersama Rossoneri dengan koleksi 145 cleansheet dan jumlah kebobolan sebanyak 375 gol.

Christian Abbiati bahkan menjadi kiper terakhir yang sukses membawakan AC Milan gelar Scudetto ke San Siro pada musim 2010/11. Sebab 12 tahun terakhir Rossoneri belum pernah lagi merasakan bagaimana rasanya memenangkan gelar liga sampai saat ini.

Pos terkait