Berita AC Milan – I Rossoneri telah menggunakan strategi yang dikenal sebagai “Moneyball” selama jendela transfer musim panas, tetapi seperti yang diungkapkan oleh sebuah laporan terbaru, konsep ini memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar memburu pemain yang tidak dikenal.
Dalam analisis mendalam yang diterbitkan oleh Alessandro Giudice untuk Corriere dello Sport (melalui Radio Rossonera), kita mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang pendekatan Milan dalam bursa transfer musim panas ini.
Giudice menanggapi pendapat bahwa strategi Moneyball hanya berarti memburu pemain yang dipilih oleh algoritma komputer tanpa memandang nama besar. Ia menjelaskan bahwa dalam konteks Milan, Moneyball berarti “memaksimalkan kinerja yang diharapkan untuk setiap euro yang diinvestasikan.”
Manajemen Rossoneri telah melibatkan tim analis data dan pencari bakat mereka dalam proses pengambilan keputusan transfer. Mereka menggunakan “metode statistik” untuk mengevaluasi pemain dan mengintegrasikan variabel tambahan, khususnya variabel ekonomi, ke dalam algoritma mereka.
Hal ini memungkinkan mereka untuk “memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham,” yang berarti klub dapat merencanakan investasi mereka dengan lebih bijaksana.
Namun, Giudice menekankan bahwa keberhasilan strategi ini masih sangat tergantung pada kemampuan Milan untuk meraih kemenangan dan meningkatkan posisinya di kompetisi.
Selain itu, AC Milan juga terfokus pada pemain yang hanya memiliki satu tahun tersisa dalam kontrak mereka dengan klub saat ini. Ini adalah “situasi yang tentunya meningkatkan posisi negosiasi” bagi Milan, sehingga mereka bisa mendapatkan pemain dengan biaya transfer yang lebih terjangkau.
Jadi, Moneyball bagi AC Milan bukan hanya tentang statistik, tetapi juga tentang pengambilan keputusan yang cerdas dalam penggunaan sumber daya yang ada, dengan tujuan meningkatkan kualitas tim dan keuntungan klub.