Berita AC Milan – Mantan pelatih Lazio dan Napoli, Maurizio Sarri, menyesalkan kenyataan bahwa AC Milan tidak menunjukkan minat untuk menjadikannya pelatih baru musim panas ini.
Dalam wawancara dengan Corriere della Sera (via Radio Rossonera), Sarri berbicara tentang perubahan pelatih di Serie A dan keinginannya untuk mendapatkan peran di salah satu klub besar.
Sarri Kecewa Tak Diajak Berbicara
Sarri mengungkapkan bahwa ia mengharapkan lebih banyak pembicaraan dengan klub-klub yang sedang mencari pelatih baru, termasuk Milan dan Fiorentina.
“Sejujurnya, saya sedikit menyesal, ada peran kosong di tim yang saya bayangkan dapat membantu saya. Saya bahkan tidak didekati untuk ngobrol. Tapi saya pantas didengarkan setidaknya selama seperempat jam,” kata Sarri.
Menurut Sarri, salah satu alasan ia diabaikan oleh klub-klub besar adalah karena faktor usia. Saat ini, banyak klub lebih memilih pelatih muda dan energik daripada pengalaman yang dimiliki pelatih senior.
“Anda fokus pada pelatih muda, dan itu juga tidak masalah. Namun pengalaman tetaplah sebuah nilai, tidak boleh dibuang begitu saja,” tambah Sarri.
Sarri menyoroti pentingnya pengalaman dalam sepak bola dengan memberikan contoh para pelatih berpengalaman yang sukses di kompetisi besar tahun ini.
“Lihat saja usia para pelatih yang menjuarai Europa Conference League, Europa League, dan Liga Champions tahun ini: 63, 66, dan 65. Ini bukan suatu kebetulan,” jelasnya, merujuk pada Carlo Ancelotti, Gian Piero Gasperini, dan Jose Luis Mendilibar.
Sarri yang baru-baru ini mengakhiri masa jabatannya di Lazio, berharap dapat kembali ke kursi pelatih di klub besar, namun ia merasa kesempatan tersebut belum datang karena pergeseran fokus klub-klub terhadap pelatih yang lebih muda.
Dengan berbagai perubahan pelatih di klub-klub Serie A, termasuk Juventus, Bologna, Fiorentina, AC Milan, Monza, dan Napoli, Sarri merasa bahwa pengalamannya bisa memberikan kontribusi besar. Namun, hingga saat ini, ia belum mendapatkan kesempatan untuk kembali ke kompetisi teratas.