Junior Messias, Perjalanan Pengangkut Batu Bata yang Sukses Menjadi Pemain AC Milan

Junior Messias

Berita AC Milan – Pada deadline bursa transfer musim panas ini, Milanisti dibuat terkejut dengan keputusan AC Milan untuk mendatangkan pemain dari Serie B, Junior Messias.

Junior Messias akhirnya secara resmi menuntaskan kepindahannya ke AC Milan sehabis diboyong dari tim Serie B, Crotone. Bermain untuk tim seperti AC Milan seolah telah menjadi sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.

Hal itu tak terlepas dari kehidupan Messias sendiri yang awalnya bermain sepak bola cuma sekedar hobi guna mendapatkan pemasukan tambahan.

Pekerjaan utama pesepakbola asal Brazil itu sebenarnya merupakan seorang kurir mesin cuci serta pengumpul batu bata dari bangunan yang sudah dihancurkan.

Pertemuannya dengan mantan pemain sepak bola profesional Brazil, Ellio Rossi, menjadi awal perubahan hidupnya. Rossi adalah sosok yang membawa Messias bergabung dengan klub Cesale yang sedang berkutat di kompetisi Serie D. Di tim itu Messias mendapatkan upah sebesar 1. 500 euro (Rp25, 2 juta per bulan.

Pada masa panas 2016, Messias bergabung dengan Chieri serta setelah itu membela Gozzano pada tahun berikutnya. Kedua klub tersebut masih berlaga di Serie D.

Hingga setelah itu pada bursa transfer musim panas tahun 2019, Crotone yang berlaga di Serie B tiba untuk memboyong pesepakbola berusia 30 tahun itu. Kala itu Crotone menebusnya dengan biaya senilai 400 ribu euro( Rp6, 7 miliyar).

Bersama Crotone, Messias mulai tampil konsisten dan sinarnya terus berkilauan. Ia akhirnya berhasil membawa klubnya untuk promosi ke Serie A pada musim 2020/2021.

Pada musim lalu di Serie A, Messias tampil dalam 36 pertandingan, mencetak 9 buah gol serta membukukan 4 assist. Namun sayang, kemampuannya yang dapat bermain dalam banyak posisi di lini depan gagal menyelamatkan Crotone dari jurang degradasi.

Walaupun begitu, performa gemilangnya di Serie A telah membuatnya dilirik oleh tim pemandu bakat AC Milan. Terlebih pemain bertubuh gempal itu sangat kuat untuk berduel satu lawan satu dengan pemain lawan,  sesuatu yang tengah dicari oleh Il Diavollo Rosso saat ini.

AC Milan meminjam Messias dengan anggaran senilai 2,6 juta euro atau sebesar Rp 43, 7 miliyar. Pada akhir musim nanti, I Rossoneri mempunyai opsi untuk mempermanenkan sang pemain dengan harga 5,4 juta euro ( Rp 90,9 miliyar).

Dalam konferensi persnya, Junior Messiah mengakui jika kisahnya bergabung dengan AC Milan bak sebuah dongeng.

“Ketika saya datang ke Italia, saya memutuskan untuk bekerja keras dalam sepak bola dan pekerjaan saya.” buka Messias di channel resmi AC Milan.

“Saya punya mimpi tapi saya pikir saya tidak akan berhasil. Turnamen UISP dan Eccelenza, saya pikir saya tidak bisa melakukannya. Promosi pun datang, ke Serie B, ke Serie A. Saya punya mimpi.”

“Saya ingat menggiring bola di jalan di Ipatinga, dan sekarang saya di sini, di salah satu klub terbesar di dunia.”

“Sebisa mungkin Anda bersikap rasional, selalu ada dongeng yang akhirnya Anda percayai. Saya seorang Rossonero, saya seorang pemain AC Milan.” pungkasnya.

Walaupun kedatangan Messias di Milan cuma sebatas pemain pinjaman, dapat dibilang ia sudah mengukir cerita dongeng yang mengagumkan.

Bayangkan saja, dalam 3 musim Messias sanggup menembus Serie A dari Serie D. Kisah dongeng ini semakin indah karena pada musim ini Messias akan ikut tampil membela AC Milan dalam ajang Liga Champions Eropa.

Selamat berjuang Messias!

 

Pos terkait