Harapan AC Milan untuk merekrut bek kiri Club Brugge, Maxim De Cuyper, sebagai pengganti Theo Hernandez telah resmi kandas. Sang pemain dipastikan akan melanjutkan kariernya di Liga Primer Inggris bersama Brighton.
Konfirmasi ini datang dari pakar transfer ternama, Fabrizio Romano. Melalui akun X miliknya, ia telah memberikan “here we go” terkenalnya untuk kepindahan De Cuyper ke Brighton.
Kesepakatan yang Gagal Terwujud
Kegagalan ini terasa lebih menyakitkan bagi I Rossoneri karena mereka telah memantau De Cuyper selama berbulan-bulan. Bahkan, laporan sebelumnya menyebutkan bahwa sang pemain telah mencapai kesepakatan personal dan sangat menginginkan kepindahan ke San Siro.
Namun, kesepakatan di level pemain tersebut ternyata tidak cukup. Pada akhirnya, negosiasi antara Milan dan Club Brugge tidak pernah mencapai titik temu yang memuaskan.
Bukan Karena Masalah Harga
Brighton dilaporkan berhasil mengakuisisi De Cuyper dengan biaya transfer sebesar €20 juta ditambah bonus. Angka ini sejatinya sangat terjangkau bagi Milan, terutama jika mempertimbangkan dana yang akan didapat dari penjualan Theo Hernandez.
Fakta ini memunculkan pertanyaan besar mengenai alasan di balik kegagalan transfer. Tampaknya, masalahnya bukan terletak pada kemampuan finansial, melainkan pada aspek lain dalam negosiasi.
Perspektif Penulis: Sebuah Tanda Tanya Besar
Kegagalan mengamankan tanda tangan De Cuyper, meskipun sang pemain sudah setuju dan harganya terjangkau, meninggalkan sebuah tanda tanya besar terhadap strategi dan kecepatan eksekusi Milan di bursa transfer. Ini adalah pelajaran pahit bahwa memiliki nama besar dan persetujuan pemain saja tidak akan berarti apa-apa jika tidak diimbangi dengan langkah konkret dan cepat di level klub. Di pasar yang sangat kompetitif, keraguan dan kelambanan bisa berakibat fatal, yang kini memaksa Milan harus kembali ke titik nol dalam pencarian krusial mereka akan seorang bek kiri baru.
Jika kamu menikmati tulisan ini, kamu bisa membelikan admin secangkir kopi dengan cara klik di sini.