Berita AC Milan – Beritamilan.com
Pada awal masa kedatangannya ke San Siro pada musim panas tahun lalu, Jens Petter Hauge berhasil mencuri perhatian Milanisti berkat penampilan gemilangnya ketika berseragam I Rossonerri.
Hauge datang ke Milan berselang beberapa waktu setelah timnya, Bodo/Glimt, dikangkangi AC Milan di ajang kualifikasi Liga Europa. Performa trengginasnya dalam laga tersebut sukses menghipnotis Paolo Maldini yang kemudian memutuskan untuk merekrutnya.
Hauge menjalani debut perdananya untuk AC Milan dalam pertandingan babak ketiga ajang Coppa Italia melawan Spezia. Dalam laga tersebut, ia bermain sebagai pemain pengganti dengan total waktu bermain selama 19 menit.
Lalu masih dibulan yang sama, Hauge berhasil mencetak gol perdananya untuk Il Diavollo Rosso dalam ajang Liga Europa melawan Celtic. Tak berhenti sampai disitu, sahabat karib Erling Haaland itu pada bulan November juga sukses mencetak gol debutnya di Serie A saat AC Milan bertandang ke markas Napoli.
Tidak ada yang mengira jika Hauge akan datang seperti sebuah badai dimana dalam laga awalnya berhasil membukukan raihan 4 gol dan 1 buah assist. Dengan masa awal yang sangat menjanjikan, banyak Milanisti yang langsung jatuh cinta padanya dan meyakini jika Hauge akan menjadi superstar di masa depan.
Namun jauh panggang dari api, perlahan sinar terang Jens Petter Hauge mulai meredup seiring dengan kerapnya ia dibangku cadangkan oleh pelatih AC Milan saat ini, Stefano Pioli.
Dalam konferensi persnya, Stefano Pioli akhinya menjelaskan alasan dibalik jarang tampilnya Jens Petter Hauge bersama AC Milan di paruh kedua musim ini.
“Dia memiliki noda fisik tetapi itu psikologis. Dia tiba ketika musim di Norwegia akan segera berakhir, dan dia lebih baik dari yang lain. Dalam dua hari ini, saya telah melihatnya dalam kondisi yang baik,” tutur Pioli disarikan dari Milannews.it.
Kompetisi Sepak bola di negara Norwegia sendiri memang sedang memasuki babak akhir, ketika kompetisi Sepak bola di sebagian besar negara Eropa justru baru akan mulai.
Dengan kondisi seperti itu, jelas Hauge memiliki kondisi fisik yang sempurna ketika para pemain lain sedang berusaha menemukan kebugarannya usai rehat akhir musim. Maka tak mengherankan dengan fisik yang siap tempur, penampilan pemain berusia 21 tahun itu tampak lebih gacor dari yang lain.
Namun sebagai konsekuensinya, kondisi fisik Hauge mulai kelelahan. Saat para pemain lain sudah dalam kondisi idealnya, gelandang bernomor punggung 15 itu justru mengalami penurunan performa akibat kehabisan bensin.
Kondisi itu diperparah dengan kritikan media yang terus mempertanyakan performanya. Tekanan fisik dan psikologis tentu akan membuat situasi Hauge kian tertekan.
Semoga dengan kembalinya para pemain inti AC Milan yang sering absen karena cedera akan mampu membuat permata yang terpendam dalam diri Jens Petter Hauge kembali bersinar di sisa musim ini.
Sejak datang pada musim panas tahun lalu, Jens Petter Hauge telah mencatatkan 23 penampilan untuk AC Milan, dimana ia berhasil menyumbangkan raihan 4 gol dan 1 buah assist di semua kompetisi.