Berita AC Milan – Paulo Fonseca memberikan penilaian yang kritis terhadap penampilan AC Milan dalam pertandingan pertamanya di Serie A musim 2024-25 melawan Torino.
Meskipun berhasil bangkit dari ketertinggalan dua gol untuk meraih hasil imbang 2-2, pelatih asal Portugal tersebut menekankan bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki.
Awal Musim yang Dramatis
Pertandingan pembuka Serie A AC Milan musim ini berlangsung dengan penuh drama di San Siro. Setelah meraih kemenangan dalam laga pramusim melawan tim-tim besar seperti Manchester City, Real Madrid, Barcelona, dan Monza, harapan tinggi mengiringi Rossoneri saat menjamu Torino.
Namun, dua gol cepat dari Torino, yang masing-masing dicetak setelah Malick Thiaw gagal menyapu bola dari garis gawang dan Duvan Zapata mencetak gol sundulan, membuat Milan tertinggal.
Pergantian pemain di babak kedua membawa angin segar bagi Milan. Alvaro Morata, yang baru bergabung, mencetak gol debutnya dengan penyelesaian naluriah, sebelum Noah Okafor menyamakan kedudukan di masa tambahan waktu dengan tendangan voli yang indah.
Hasil imbang ini berhasil diraih, namun Fonseca tetap merasa banyak yang perlu diperbaiki dari performa timnya.
Fonseca: “Kami Pasif di Babak Pertama”
Setelah pertandingan, Fonseca berbicara kepada Sky dan DAZN, menyoroti kekurangan yang terlihat di babak pertama.
“Saya tidak berharap kami tampil sempurna sekarang, tapi saya harus mengatakan bahwa di 45 menit pertama kami pasif, tanpa intensitas. Kemudian kami lebih agresif di lini depan, punya cukup peluang untuk memenangkan pertandingan. Kami harus terus bekerja, masih banyak yang harus ditingkatkan,” ujar Fonseca, mengakui bahwa timnya kurang intensitas di awal laga.
Kualitas dari Bangku Cadangan
Fonseca juga menyoroti pentingnya kualitas pemain pengganti yang memberikan dampak signifikan dalam pertandingan ini.
“Kami punya waktu seminggu untuk meningkatkan fisik para pemain ini. Mustahil untuk menjadi starter tetapi ketika mereka masuk, mereka melakukannya dengan baik. Sekarang kami perlu mengembalikannya ke bentuk semula dengan cepat,” ungkapnya, menunjukkan harapan bahwa para pemain inti dapat segera kembali ke kondisi terbaik mereka.
Masalah Pertahanan: Bukan Hanya Kesalahan Individu
Masalah utama yang menjadi perhatian Fonseca adalah pertahanan yang dianggapnya masih kurang agresif. “Saya pikir ini adalah masalah kolektif, bukan masalah para pemain bertahan [individu], tapi masalah kolektif. Tim harus meningkatkan pertahanannya, agak pasif sementara saya ingin lebih agresif dalam merebut bola,” jelasnya, menekankan pentingnya perbaikan dalam pendekatan defensif tim secara keseluruhan.
Penampilan Leao dan Peran Morata
Fonseca juga membahas penampilan Rafael Leao, pemain kunci Milan, dan bagaimana kehadiran Alvaro Morata bisa mendukungnya. “Rafa adalah pemain yang berbeda dalam bertahan hari ini. Dia bekerja dengan baik dalam bertahan. Setelah pemain seperti dia, dia harus selalu dekat dengan gawang, dia harus lebih dinamis, aktif,” kata Fonseca.
Mengenai Morata, Fonseca yakin pengalaman striker Spanyol tersebut bisa membantu Leao lebih efektif di depan gawang. “Morata punya banyak pengalaman, dia bisa menciptakan ruang untuk Rafa. Masalahnya tidak menyinggung, kami punya banyak solusi dan struktur. Masalahnya adalah kepasifan tim dalam fase bertahan,” tambahnya.
Kepercayaan Diri Tetap Tinggi
Meski dengan banyaknya kritik yang ia sampaikan, Fonseca menegaskan bahwa ia tetap percaya pada kualitas timnya.
“Kepercayaan diri saya tetap sama, saya tidak kehilangan kepercayaan terhadap para pemain saya: Saya tidak meragukan kualitas mereka. Kami membutuhkan lebih banyak kebersamaan sebagai sebuah tim. Anda tidak berubah dalam sehari, kami punya 5 minggu kerja. Kami perlu terus berupaya meningkatkan aspek-aspek ini,” tutupnya.
Hasil imbang melawan Torino menjadi pembelajaran penting bagi AC Milan dan pelatih Paulo Fonseca. Meskipun menunjukkan semangat juang yang luar biasa, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memperbaiki performa tim, terutama dalam hal intensitas dan pertahanan.
Tantangan berikutnya bagi Rossoneri akan menjadi ujian seberapa cepat AC Milan bisa memperbaiki kekurangan ini dan kembali ke jalur kemenangan.