Berita AC Milan – Setelah hasil imbang 3-3 yang dramatis melawan Cagliari, pelatih AC Milan Paulo Fonseca menyampaikan kekesalannya pada lini pertahanan timnya.
Rossoneri dinilai tidak cukup agresif dalam duel udara dan tidak mampu mengatasi umpan silang lawan, yang menjadi faktor utama kebobolan tiga gol.
Hasil ini, menurut Fonseca, merupakan langkah mundur dari segi pertahanan, meskipun timnya sukses mencetak tiga gol dalam laga tersebut.
Kelemahan Milan dalam Duel Udara: “Kami Kalah 69% Duel Udara”
Dalam wawancara dengan DAZN yang dikutip MilanNews, Fonseca menyoroti minimnya agresivitas Milan dalam pertahanan, terutama dalam menghadapi umpan silang Cagliari.
“Masalah kami bukan di serangan, tetapi di pertahanan. Kami kesulitan dengan umpan silang Cagliari dan kurang agresif di momen krusial. Bahkan dengan lima pemain, kami kalah dalam duel udara, dengan persentase kekalahan mencapai 69%. Itu terlalu banyak untuk tim yang ingin menang,” ujar Fonseca.
Tinjauan Performa Individu: Kritik pada Theo Hernandez dan Puji Leao
Fonseca secara khusus mengkritik performa Theo Hernandez, yang ia nilai dapat bermain lebih baik dalam bertahan. “Theo bisa lebih baik di aspek defensif. Seluruh lini belakang seharusnya lebih kuat dalam duel udara dan agresivitas. Ini perlu kami perbaiki agar tim bisa lebih solid di masa depan,” kata Fonseca.
Sementara itu, Rafael Leao mendapat pujian setelah kembali mencetak dua gol. Menurut Fonseca, Leao kini menunjukkan peran lebih besar dalam bertahan dan terus memberikan dampak signifikan bagi tim.
“Leao dalam momen yang bagus, terutama dalam membantu pertahanan. Inilah Leao yang kami inginkan, yang bisa menjadi penentu,” tambahnya.
Tantangan di Depan: Konsistensi Adalah Kunci
Fonseca menyadari bahwa inkonsistensi akan menjadi hambatan besar bagi Milan dalam perebutan gelar Scudetto musim ini.
Kehilangan dua poin penting dalam laga ini menunjukkan bahwa Milan perlu lebih fokus dalam mempertahankan keunggulan dan menghindari kesalahan yang berulang.
Menurut Fonseca, kunci keberhasilan dalam perburuan gelar adalah konsistensi dalam meraih poin setiap pekan.
“Saya melihat ini sebagai langkah mundur. Kami mencetak tiga gol, tetapi kebobolan tiga gol membuat kami kehilangan dua poin penting. Jika kami ingin bersaing di papan atas, kami tidak boleh membiarkan ketidakkonsistenan ini terus terjadi,” tutup Fonseca.
Dalam pertandingan berikutnya, AC Milan dituntut untuk menunjukkan peningkatan signifikan di lini belakang dan mempertahankan mentalitas bertahan yang lebih solid, terutama saat menghadapi serangan udara yang menjadi kelemahan tim di laga ini.