Franco Ordine: Paulo Fonseca Tidak Didengar di Ruang Ganti Pemain!

Paulo Fonseca
Photo: acmilan.com

Berita AC Milan –  AC Milan memulai musim Serie A 2024/25 dengan catatan yang kurang memuaskan, hanya meraih satu poin dari dua pertandingan awal. Situasi ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang kemampuan pelatih baru, Paulo Fonseca, dalam memimpin tim dan menjaga keharmonisan di dalam skuad.

Awal Musim yang Sulit

Franco Ordine, seorang jurnalis sepak bola terkemuka, menyampaikan pandangannya terkait tantangan yang dihadapi Milan saat ini. Dalam wawancaranya dengan Milan News, Ordine menyoroti bahwa perubahan dalam tim sering kali membawa tantangan, namun tidak seharusnya menyebabkan penurunan performa yang signifikan.

Meskipun Milan menunjukkan performa yang menjanjikan selama pramusim, penampilan mereka di awal musim liga jauh dari ekspektasi.

“Di pramusim, Rossoneri tampak memahami dan menjalankan tuntutan Fonseca dengan baik, tetapi kini semua itu tampak hilang,” ungkap Ordine. Penurunan performa ini terlihat jelas dalam cara tim melakukan tekanan dan mengatur permainan, yang kini tampak ceroboh dan kurang agresif dibandingkan dengan saat tur pramusim di Amerika.

Pertanyaan Tentang Kepemimpinan Fonseca

Ordine juga menyinggung isu ketidakmampuan Fonseca dalam membuat para pemainnya mendengarkan dan memahami arahannya. “Saya tidak mengatakan bahwa Fonseca tidak mampu, tetapi sepertinya dia tidak segera didengarkan oleh para pemain,” katanya. Pernyataan ini mengindikasikan adanya kemungkinan ketidakharmonisan antara pelatih dan pemain, yang bisa menjadi salah satu penyebab utama penurunan performa tim.

Tanggung Jawab di Pundak Pemain Senior

Selain itu, Ordine juga menyoroti pentingnya peran para pemain senior seperti Rafael Leao dan Theo Hernandez dalam memimpin tim di lapangan. Namun, performa kedua pemain ini dinilai tidak sesuai harapan, yang semakin memperburuk kondisi tim. “Leao sering kali menjadi kambing hitam, padahal dia melakukan beberapa hal yang seharusnya bisa membawa hasil yang berbeda,” jelas Ordine, menunjukkan bahwa masalah dalam tim tidak hanya terbatas pada pelatih, tetapi juga pada para pemain kunci yang tidak tampil maksimal.

Kebutuhan akan Pembenahan Strategi

Dengan empat hari tersisa sebelum bursa transfer ditutup, Ordine mengingatkan bahwa masalah utama AC Milan bukan terletak pada kualitas rekrutmen pemain, tetapi pada strategi permainan yang diterapkan.

“Jika Milan asuhan Pioli mencetak 99 gol musim lalu dan kebobolan 59, jelas fokus harus pada fase bertahan. Ada yang salah jika turnover dan serangan balik tidak berjalan dengan baik,” tegasnya.

Fonseca mengakui kesalahan tim setelah kekalahan melawan Parma, baik dari segi individu maupun kolektif. Namun, Ordine memperingatkan bahwa jika Milan tidak segera memperbaiki penampilan mereka, khususnya dalam pertandingan mendatang melawan Lazio, masa depan Fonseca di klub bisa terancam.

Peran Ibrahimovic dan Tantangan Kedepan

Menutup pembicaraan, Ordine menyoroti pentingnya peran Zlatan Ibrahimovic dalam menjaga moral dan semangat tim. “Ibra perlu memahami bahwa dia bukan lagi seorang juara di lapangan, tetapi seorang manajer. Aspek komunikasi menjadi kunci baginya,” ujar Ordine, mengingatkan bahwa peran Ibrahimovic sebagai figur senior kini lebih penting daripada aksi-aksi di lapangan.

Dengan waktu yang semakin sedikit, Fonseca harus segera menemukan solusi untuk mengembalikan AC Milan ke jalur kemenangan, atau risikonya bisa lebih dari sekadar kehilangan poin—tapi juga kehilangan pekerjaan.

Pos terkait