Berita AC Milan – Beritamilan.com
Jauh sebelum geger Liga Super Eropa berkecamuk, AC Milan pada tahun 1988 rupanya sudah menggagas ide yang serupa. Kala itu presiden Milan, Silvio Berlusconi, tidak puas dengan format kompetisi yang telah ada.
Hal itu diakui oleh mantan pelatih AC Milan, Fabio Capello, yang mengatakan jika Silvio Berlusconi tidak puas dengan sistem kompetisi kala itu yang mengharuskan sebuah tim tereliminasi setelah hanya menjalani 1 pertandingan saja.
Lebih jauh Capello juga mengomentari nasib Liga Super Eropa saat ini, dimana ia juga menyinggung betapa keras kepalanya sosok Florentino Perez.
“Berlusconi telah memikirkannya pada tahun 1988. Saya mengerjakannya dengan pengacara Travaglia. Berlusconi tidak dapat berpikir untuk tersingkir setelah hanya satu pertandingan Liga Champions,” buka Capello dilansir dari Football Italia.
“Dia biasa berkata: ‘Saya ingin menonton klub terbaik di San Siro, saya ingin sepak bola yang berbeda.’ Saat itu, ada Tirai Besi, jadi kami tidak bisa menghadapi klub di sisi lain.”
“Florentino bukanlah orang yang suka mengakui kesalahannya. Dia tidak pernah melakukannya, bahkan ketika dia merekrut pemain yang tidak bekerja dengan baik.”
“Kali ini, kesalahannya sangat besar. Anda tidak dapat membuat pernyataan di tengah malam dengan mengatakan Liga Super telah lahir!”
“Dia masih yakin bisa menyelamatkan proyek yang direncanakan olehnya dan Agnelli.”
“Semuanya dimulai ketika PSG mengontrak Neymar yang berani membayar klausul pelepasannya dari Barcelona. Tim Catalan kemudian mendatangkan Coutinho dan Dembele. PSG juga membeli Mbappé.”
“Gaji para pemain telah meningkat sejak itu, dan situasinya tidak berkelanjutan lagi. Tidak ada lagi uang. Saya membaca Real Madrid menginginkan Neymar atau Mbappé, tetapi uang siapa yang akan mereka gunakan?” tutupnya.