Disebut Liga Bobrok, Presiden Serie A Semprot Balik Direktur Newcastle United

Direktur Newcastle
Photo: nufcblog.co.uk

Berita AC Milan – Para petinggi Serie A pada pekan ini sempat dibuat geram oleh pernyataan Direktur baru Newcastle United, Amanda Staveley. Perempuan berusia 48 tahun itu merupakan tangan kanan dari investor Arab Saudi dalam pembelian Newcastle United.

Staveley yang merupakan direktur pengelola dana PCP Capital Partners mengungkapkan bahwa pada hari Jumat kemarin, ia telah mengadakan pembicaraan mengenai kemungkinan pembelian AC Milan dan Inter. Namun ia akhirnya mengurungkan niatannya dan memilih untuk berinvestasi ke Newcastle United.

Wanita cantik kelahiran tahun 1973 itu mengungkapkan jika struktur liga yang bobrok telah membuatnya mengurungkan niat untuk mengakuisi Inter ataupun AC Milan.

“Kami berbicara dengan Inter Milan, AC Milan, tetapi masalahnya adalah struktur liga bobrok. Kami melihat sekilas Bordeaux. Tapi kami tidak melihat Inter [lagi].” tutur Amanda dilansir dari The Sun.

Tak lama berselang, umpatan Amanda Staveley langsung direspon dengan keras oleh presiden Lega Serie A, Paolo Dal Pino. Pria kelahiran tahun 1962 itu dengan sarkastik menyebut jika Amanda lebih menyukai mobil kecil ketimbang mobil Formula 1.

“Kami memiliki 8 pemilik asing, 7 Amerika dan satu Cina yang percaya pada Serie A & bahwa ada potensi pertumbuhan. Jika Nona Staveley lebih suka berinvestasi di Newcastle daripada Inter atau Milan, Anda dapat melihat bahwa dia menyukai mobil kecil dan bukan mobil F1.” ucap Dal Pino dilansir dari MilanEye.

“Ketika Anda berinvestasi, Anda melihat potensi perusahaan dan pasar tempat Anda beroperasi. Ketika Anda melihat sepak bola Italia, Anda melihat bahwa itu adalah peluang besar, karena memiliki potensi yang tidak terekspresikan tidak seperti liga lainnya.” tutupnya.

AC Milan rasanya tidak perlu terlalu risau setelah PCP Capital Parners membatalkan investasinya. Hal itu tak lain karena Milan, dibawah Elliott Management, terlihat mulai tampil stabil baik di atas lapangan maupun dari sisi finansial.

Berbeda kasus pada tim rival, Inter Milan, yang pemiliknya dikabarkan baru saja mengalami kebangkrutan.

Pos terkait