Kekalahan AC Milan saat menjamu Atalanta akhir pekan lalu bukan sekadar hasil negatif biasa. Hasil tersebut menandai kekalahan ke-10 Rossoneri di Serie A musim ini, sebuah catatan buruk yang memicu gelombang kritik dan kekhawatiran mendalam di kalangan pendukung.
Sepanjang musim 2024-2025, Milan secara konsisten terlihat tampil di bawah ekspektasi yang mereka tetapkan sendiri. Lebih buruk lagi, performa mereka kerap kali kalah kelas dibandingkan banyak tim lain di kompetisi teratas Italia. Kegagalan bersaing dalam perebutan Scudetto mungkin bisa dimaklumi, namun fakta bahwa hampir separuh tim di Serie A mampu mengungguli Rossoneri menjadi indikasi jelas adanya masalah fundamental.
Dengan posisi klasemen saat ini, sangat mungkin Milan akan mengakhiri musim di peringkat kedelapan atau kesembilan. Jika ini terjadi, itu akan menjadi posisi liga terendah klub dalam satu dekade terakhir. Konsekuensi lebih lanjut, kecuali Milan mampu meraih keajaiban dengan memenangkan dua laga sisa di Coppa Italia, mereka terancam absen dari kompetisi Eropa musim depan – sebuah skenario yang juga belum pernah terjadi dalam hampir 10 tahun.
Statistik Mengkhawatirkan: Jeblok di Kandang Maupun Tandang

Salah satu alasan utama di balik keterpurukan ini adalah frekuensi kekalahan yang tinggi. Seperti yang dicatat oleh Milan News, kekalahan dari Atalanta adalah yang ke-10 bagi Il Diavolo Rosso musim ini di liga. Rinciannya, tiga kekalahan terjadi di San Siro, sementara tujuh lainnya diderita saat melakoni laga tandang.
Angka 10 kekalahan dalam semusim Serie A ini belum pernah tercapai sejak era Stefano Pioli pada musim yang terganggu oleh pandemi COVID-19. Namun, sebelum periode tersebut, jumlah kekalahan sebanyak ini seringkali ‘diasosiasikan dengan era olok-olok’ atau banter era, masa-masa sulit ketika Milan terpuruk dan menjadi bahan candaan.
Paralel dengan Masa Lalu dan Ancaman Nyata Musim Depan
Meskipun mungkin situasinya tidak seekstrem banter era sepenuhnya, kemiripan yang muncul (seperti yang telah dibahas di berbagai platform analisis) jelas menimbulkan kekhawatiran besar. Tren negatif ini menunjukkan adanya masalah struktural atau mentalitas dalam tim yang perlu segera diatasi.
Kegagalan meraih tiket Eropa tidak hanya akan berdampak pada prestise klub, tetapi juga pada aspek finansial dan daya tarik Milan di bursa transfer.
Harapan kini bertumpu pada ajang Coppa Italia, di mana Milan akan menghadapi Inter Milan di semifinal, sebagai satu-satunya jalan realistis tersisa untuk menyelamatkan musim dan mengamankan partisipasi di kancah kontinental.
Ingin dukung kami? Kami menulis dengan semangat cinta untuk AC Milan. Setiap dukunganmu, sekecil apa pun, sangat berarti bagi kami. Kamu bisa berdonasi melalui Saweria: đź”— https://saweria.co/beritamilan.