Berita AC Milan – Perilaku tidak pantas telah dipertontonkan oleh Hakan Calhanoglu dalam pertandingan derby Milan yang berkesudahan dengan skor sama kuat 1-1.
Pada laga tersebut, pemain berusia 27 tahun itu mencetak gol melalui penalti dan melakukan selebrasi yang begitu memprovokasi Milanisti yang duduk di tribun selatan. Tribun tersebut merupakan tempat bersemayamnya barisan pendukung garis keras AC Milan yang tergabung dalam Curva Sud Milano.
Dalam sejarah panjang AC Milan, banyak pemain yang menyeberang ke tim rival tetapi mereka tidak sampai melakukan provokasi seperti itu. Bagaimanapun para pemain tahu bahwa Milan adalah klub terhormat dan tentu mereka tak akan melakukan tindakan seperti yang dilakukan Hakan.
Terlebih posisi Calhanoglu sendiri merupakan pemain yang sempat flop ketika kedatangannya ke Italia. Saat direkrut, mantan pemain Leverkusen itu telah absen lama karena cedera dan dalam beberapa musim gagal bersinar di Italia.
Namun I Rossoneri tetap memberikannya kesempatan untuk bermain dan percaya padanya. Ketika Kebabman mulai berhasil bersinar dalam 2 musim terakhir, dia mulai berulah dan puncaknya adalah laga derby kemarin.
Dengan membentangkan tangan di sisi telinganya, ia seolah menantang Curva Sud untuk berteriak lebih keras. Sebuah selebrasi berlebihan, mengingat ia mencetak gol hanya melalui hadiah penalti bukan dari situasi open play. Selebrasi provokasi tersebut seperti sebuah siraman minyak pada amarah Curva Sud yang telah membara.
Pada malam tadi waktu Indonesia, jurnalis Antonio Vitiello mengungkapkan jika Curva Sud telah membentangkan sebuah spanduk raksasa di dekat rumah Hakan Calhanoglu dengan tampilan spanduk seperti berikut:
Photo: Antonio Vitiello
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, spanduk itu berisi kalimat seperti berikut:
“Keberanian bukanlah untuk melakukan tendangan penalti pada menit ke-10, tetapi untuk tetap bersama istri Anda ketika Anda sedang diselingkuhi.”
Dalam kesempatan derby kemarin malam, Curva Sud memilih untuk memasang banner dukungan kepada para korban pandemi Covid-19 dan para tenaga kesehatan yang telah berjuang untuk melawan pandemi ini.
Sedangkan Curva Nord Inter memasang banner yang menunjukkan keberhasilan mereka meraih gelar Scudetto-nya yang ke-19.
Menariknya, fans Curva Sud AC Milan sempat membentangkan spanduk dukungan untuk Anita, putri berusia empat tahun dari seorang pemimpin curva nord terkenal yang sedang berjuang melawan leukemia.
Namun semua kebaikan dan sikap terhormat yang ditujukan oleh Curva Sud harus dinodai oleh sikap hina dari seorang pengkhianat bernama Hakan Calhanoglu.