Manajemen AC Milan di era sebelumnya diperkirakan akan menanggung sebagian besar kesalahan atas musim kompetisi 2024-2025 yang berakhir suram, tetapi beberapa pemain bintang juga dinilai telah bersembunyi dari tanggung jawab mereka. Kombinasi dari manajemen yang buruk dan performa pemain yang tidak konsisten menciptakan sebuah musim yang ingin segera dilupakan oleh para Milanisti.
Seperti yang ditulis oleh MilanNews, kepemimpinan klub di bawah CEO Giorgio Furlani telah menciptakan sebuah bencana olahraga (dan juga ekonomi) yang nyata. Manajemen situasi kontraktual dua pilar utama, Theo Hernandez dan Mike Maignan, tidak diragukan lagi menjadi salah satu kesalahan terbesar, dan performa tim sepanjang musim lalu juga dikompromikan oleh perekrutan pemain yang dinilai kurang tepat.
Pembahasan untuk pembaruan kontrak Theo tidak pernah benar-benar berjalan serius hingga memasuki masa kritis, sementara Giorgio Furlani dan jajarannya dilaporkan tidak pernah meresmikan kesepakatan lisan yang sebenarnya telah dicapai pada bulan Februari lalu dengan pihak Mike Maignan, sebuah penundaan yang diyakini telah membuat sang kiper merasa kesal dan dikhianati.
Upaya dari manajemen baru, Direktur Olahraga Igli Tare dan pelatih kepala Massimiliano Allegri, untuk mencoba mengembalikan kasus ini ke jalur yang benar kini tampaknya sia-sia, dengan penjaga gawang utama tim nasional Prancis itu sudah menatap serius ke arah Liga Primer Inggris dan bergabung dengan Chelsea di London.
Kegagalan Kolektif dan Sikap Para Pemain Kunci
Setelah mengakui adanya serangkaian kesalahan fatal dari pihak manajemen ini, sama benarnya juga untuk memulai jenis refleksi lain yang tak kalah penting: para pemain di lapangan juga tidak memberikan tingkat kinerja yang cukup baik secara konsisten untuk bisa membawa tim finis di atas peringkat kedelapan. Bermain untuk klub sebesar AC Milan musim ini pastinya terasa sangat sulit dengan berbagai tekanan yang ada, tetapi apa yang terlihat di atas lapangan seringkali juga berakhir membawa bencana.
MilanNews juga mengingat kembali sebuah insiden spesifik di mana Mike Maignan sendiri pernah menanggapi dengan sikap yang dinilai penuh ‘kesombongan dan keangkuhan’ terhadap sebuah pertanyaan yang sah dari salah satu jurnalis mereka. Pertanyaan yang diajukan saat itu adalah: “Mengingat bahwa bahkan dengan dua pelatih yang berbeda (Fonseca dan Conceição), musik permainan tidak kunjung berubah dan musim ini berakhir membawa bencana, apa sebenarnya yang Anda butuhkan di Milanello?” Jawaban sarkastik Maignan saat itu adalah: “Kami membutuhkan orang-orang seperti Anda [media] yang memberi tahu kami apa yang harus kami lakukan.”
Meninggalkan Kapal Setelah Ikut Menenggelamkannya
Semua alibi dan alasan di dunia ini mungkin dapat ditemukan untuk menjelaskan kegagalan musim lalu, dan banyak di antaranya bahkan bisa dibilang cukup valid. Namun, fakta bahwa para pemain ‘kunci’ seringkali “mengkhianati” atau gagal menunjukkan performa terbaiknya untuk AC Milan di saat-saat yang paling dibutuhkan tidak dapat diabaikan begitu saja.
Jadi, seperti judul dari editorial ini, kini muncul sebuah narasi pahit. ‘Para pemain bintang kini seolah-olah meninggalkan kapal setelah mereka ikut berkontribusi dalam menenggelamkannya’.
Perspektif Penulis:
Editorial dari MilanNews ini menyajikan sebuah analisis yang tajam dan menyakitkan, namun perlu untuk direnungkan oleh semua pihak yang mencintai AC Milan. Sangat mudah untuk hanya menyalahkan satu pihak, namun kegagalan musim 2024-2025 yang berujung pada finis di peringkat ke-8 dan absen dari kompetisi Eropa adalah sebuah kegagalan kolektif. Manajemen sebelumnya di bawah Furlani jelas melakukan kesalahan fatal dalam manajemen kontrak Maignan dan Theo, sebuah kelalaian yang kini konsekuensinya harus ditanggung oleh manajemen baru di bawah Igli Tare dan Massimiliano Allegri.
Di sisi lain, kritik terhadap para pemain juga ada benarnya. Sebagai pemain bintang di klub sebesar Milan, mereka memiliki tanggung jawab untuk menunjukkan performa dan kepemimpinan di atas lapangan, terlepas dari situasi di luar lapangan. Insiden Maignan dengan jurnalis menunjukkan adanya frustrasi, namun juga bisa diinterpretasikan sebagai arogansi.
Kini, dengan para bintang tersebut yang satu per satu berada di pintu keluar, tugas berat bagi Allegri dan Tare tidak hanya membangun kembali skuad dengan pemain baru, tetapi juga membangun kembali budaya, karakter, dan rasa tanggung jawab di dalam ruang ganti I Rossoneri.
Terus setia bersama kami di Beritamilan.com untuk mendapatkan update berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam setiap harinya.