Amarah Conceicao: VAR Kembali Jadi Kambing Hitam di Olimpico

Sergio Conceicao
Sergio Conceicao

Kekalahan I Rossoneri 3-1 dari AS Roma di Stadio Olimpico tidak hanya memastikan absennya mereka dari kompetisi Eropa musim depan, tetapi juga menyisakan bara panas. Pelatih Sergio Conceicao tak bisa menyembunyikan kemarahannya, terutama terkait kartu merah Santiago Gimenez yang dianggapnya sebagai bukti inkonsistensi wasit di Italia.

Kartu Merah Kontroversial Gimenez Picu Amarah

Insiden kontroversial terjadi pada menit ke-21 ketika Santiago Gimenez diusir dari lapangan setelah dianggap menyikut dada Gianluca Mancini. Wasit Piccinini, setelah meninjau tayangan ulang melalui VAR, tak ragu mengeluarkan kartu merah langsung untuk pemain asal Meksiko tersebut.

Keputusan ini sontak membangkitkan amarah kubu Milan, yang merasa ada standar ganda dalam penegakan aturan. Mereka membandingkannya dengan insiden serupa beberapa hari sebelumnya di final Coppa Italia, di mana bek Bologna, Beukema, melakukan pelanggaran identik terhadap Matteo Gabbia namun lolos dari sanksi, bahkan tanpa intervensi VAR.

Bacaan Lainnya

Conceicao: “AVAR (Asisten VAR) Hari Ini Sama Dengan VAR Melawan Bologna!”

Sergio Conceicao, dalam wawancaranya dengan DAZN pasca pertandingan, tampak sangat kecewa dan marah atas apa yang menimpa timnya. “Lingkungan, seperti yang Anda pahami, tidak mudah setelah kalah di final, di mana final ini ada insiden dan detail, tetapi tidak hanya di final, sepanjang tahun, yang tidak berjalan sesuai keinginan kami, yang selalu negatif bagi kami, karena kesalahan kami atau kesalahan orang lain,” ungkapnya.

Pelatih asal Portugal itu secara spesifik menyoroti peran VAR. “AVAR hari ini adalah VAR yang sama dengan Bologna. Melawan Bologna ada sikutan yang sama pada Gabbia dan VAR tidak memanggil wasit. Dan kita berbicara tentang gelar, tempat di Eropa, saya tidak mengatakan bahwa kami akan menang tanpa kartu merah itu, tetapi itu adalah episode dan detail yang menjadi sulit untuk dipertahankan,” tegas Conceicao.

Ia menambahkan bahwa bermain dengan sepuluh pemain di Roma sangat menyulitkan, padahal ia yakin Il Diavolo Rosso bisa memenangkan laga tersebut jika bermain dengan kekuatan penuh.

Photo: www.acmilan.com

Musim Sulit Milan dan Seruan Evaluasi Menyeluruh

Conceicao mengakui bahwa ini adalah malam yang sulit dan musim yang tidak berjalan sesuai harapan bagi tim bersejarah seperti Milan. “Saya tidak mengatakan itu adalah musim yang baik atau 5 bulan yang sempurna, sama sekali tidak. Tetapi hal-hal positif juga telah dilakukan,” ujarnya, seraya mengingatkan bahwa timnya berada di zona Liga Champions saat ia tiba.

Ia juga menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh di akhir musim. “Setiap orang harus berpikir dan mengevaluasi pekerjaan mereka. Saya sangat menuntut diri sendiri, saya bekerja di Milanello setiap hari. Saya akan mengevaluasi apa yang telah dilakukan,” kata Conceicao.

Pelatih Milan ini juga menyinggung insiden kartu merah lain yang merugikan timnya di laga-laga krusial, seperti di Zagreb dan melawan Feyenoord, yang menurutnya menciptakan lingkungan yang tidak mudah.

 

Jangan lewatkan perkembangan terbaru, analisis mendalam, dan berita eksklusif seputar AC Milan! Kunjungi terus situs berita harian AC Milan kesayangan Anda di beritamilan.com.

Pos terkait