Berita AC Milan – Menjelang laga Monza melawan AC Milan, pelatih Alessandro Nesta berbicara kepada media mengenai persiapan timnya, situasi Rafael Leao, serta emosinya saat menghadapi mantan klubnya, Rossoneri.
Nesta, yang dihormati di Milan setelah satu dekade penuh prestasi, kini harus mengesampingkan nostalgia dan fokus pada kemenangan penting bagi Monza yang belum stabil musim ini.
Monza Butuh Keberanian di Tengah Tantangan
Nesta mengungkapkan pentingnya keberanian dan mentalitas yang tepat saat timnya melawan AC Milan, terutama setelah pengalaman terakhir mereka menghadapi Atalanta.
“Saat melawan Venezia, pendekatan kami salah. Sebaliknya, melawan AC Milan kami harus masuk dengan kepala yang benar dan keberanian seperti yang kami tunjukkan di Bergamo,” tegasnya.
Menurut Nesta, keberanian adalah kunci, terutama saat menguasai bola, untuk membuat lawan merasa terancam. Monza, yang belum pernah meraih kemenangan kandang di bawah asuhan Nesta sejak kedatangannya musim panas lalu, sangat membutuhkan hasil positif.
Dengan jadwal padat yang memaksa mereka bermain tiga kali dalam seminggu, Nesta menekankan pentingnya memiliki kedalaman skuad yang memadai. “Kami memulihkan banyak pemain di Bergamo seperti D’Ambrosio, dan itu sangat penting,” tambahnya.
Strategi dan Kesiapan Pemain
Ditanya tentang strategi penyerangan, Nesta mengakui bahwa masalah di lini tengah membuat opsi formasi menjadi terbatas. “Untuk bermain dengan dua penyerang, kami membutuhkan lebih banyak pemain di lini tengah. Kalau tidak, akan ada risiko di lini belakang,” katanya. Namun, ia tetap optimistis dengan performa Maric dan Djuric yang dinilainya memadai.
Kondisi pemain cedera juga menjadi sorotan. Petagna, Sensi, Gagliardini, dan Forson dipastikan absen, sementara Birindelli telah pulih dan siap bermain. Situasi ini menuntut fleksibilitas dalam rotasi pemain, termasuk peluang bagi Daniel Maldini, putra legenda Milan Paolo Maldini, yang sedang dipantau kondisinya untuk kemungkinan tampil sejak awal.
Emosi Bertemu AC Milan
Bagi Nesta, melawan AC Milan bukan sekadar pertandingan biasa. “Selalu menyenangkan bertemu Milan dan Lazio, tim yang punya tempat khusus di hati saya,” ungkapnya.
Namun, ia menegaskan fokus tim tetap pada strategi dan kesiapan. Mengenai bintang Milan, Rafael Leao, Nesta memberikan pandangannya. “Ketika Leao masuk, Milan akan masuk. Kita belum melihat 100 persen dari kemampuannya,” puji Nesta.
Penutup
Pertandingan ini penting tidak hanya untuk meningkatkan moral Monza, tetapi juga sebagai ujian nyata bagi Nesta dalam upayanya mengangkat performa tim. Dengan AC Milan sebagai lawan tangguh, keberanian dan konsistensi Monza akan diuji.
Terus ikuti kabar terkini dan berita menarik seputar AC Milan hanya di beritamilan.com.