Berita AC Milan – Meskipun AC Milan telah menunjukkan kelincahan serangan dengan mencetak banyak gol di awal tahun baru, kenyataannya ketajaman lini depan masih mengecewakan.
Terdapat pola yang mengganggu di balik kemenangan-kemenangan itu, di mana peluang-peluang penting sering kali terbuang percuma, memperbesar kesenjangan antara kemenangan dan kekalahan.
Contoh nyata terjadi pada pertandingan hari Minggu melawan Frosinone, di mana keunggulan 1-0 Milan berubah menjadi kekalahan 1-2, sebelum akhirnya diselamatkan oleh dua gol di menit-menit akhir pertandingan.
Meskipun statistik menunjukkan dominasi AC Milan dalam berbagai aspek permainan seperti perkiraan gol, penguasaan bola, jumlah tembakan, dan peluang-peluang besar, tetapi hasil akhir yang nyaris menjadi kekalahan menimbulkan pertanyaan tentang efisiensi mereka dalam menyelesaikan peluang.
— Rohit Rajeev (follow @keralista) (@keralista_v2) February 5, 2024
I Rossoneri menciptakan sebanyak 11 peluang dalam pertandingan tersebut, tetapi hanya berhasil mencetak tiga gol. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan dalam mengoptimalkan peluang yang ada, baik karena keputusan yang buruk maupun penyelesaian yang kurang tepat.
Meskipun AC Milan menunjukkan tanda-tanda kohesi dalam serangan, dengan beberapa kombinasi yang menjanjikan, namun fakta bahwa banyak peluang berharga terbuang menjadi titik kritis yang harus segera ditangani oleh para pemain.
Pertandingan melawan Udinese juga menggambarkan pola yang sama, di mana Milan melewatkan peluang-peluang besar yang hampir membuat mereka membayar mahal atasnya.
Meskipun ada tanda-tanda kemajuan dalam pola permainan dan kerja sama tim, terdapat pekerjaan yang harus segera diselesaikan dalam hal efisiensi menyerang dan menyelesaikan peluang. Jika Milan benar-benar ingin bersaing di papan atas, maka pemain AC Milan harus memperbaiki akurasi dan efektivitas dalam menyelesaikan peluang.
