Berita AC Milan – Milan berhasil meraih kemenangan 4-2 atas Slavia Praha di San Siro, memastikan posisi unggul mereka pada pertandingan babak 16 besar Liga Europa minggu depan. Namun, kemenangan itu tidak datang dengan mudah.
Pertandingan berlangsung sengit, terutama setelah Diouf diganjar kartu merah dan Giroud mencetak gol pembuka. Gol penyeimbang Doudera mengejutkan, tetapi gol-gol Reijnders dan Loftus-Cheek memberi Milan keunggulan 3-1 di babak pertama.
Meski Slavia bermain dengan sepuluh pemain, Milan masih kebobolan dua gol. Ini mengungkapkan beberapa pelajaran penting yang patut dipertimbangkan.
1. Fokus yang Terpecah
Kemenangan Milan disertai dengan kebobolan dua gol saat Slavia Praha bermain dengan sepuluh pemain. Rossoneri gagal mempertahankan keunggulan setelah kartu merah lawan, menunjukkan kelemahan di lini belakang.
2. Kinerja Pulisic yang Bervariasi
Pulisic mengalami malam yang tidak konsisten, mencetak gol namun juga menunjukkan kekurangan dalam permainannya. Meski mencatatkan gol, kinerjanya terhambat oleh keputusan yang kurang tepat.
3. Kontribusi Leao yang Signifikan
Leao memberikan kontribusi signifikan dengan memberikan assist pada gol pembuka Giroud dan terlibat dalam gol keempat, menunjukkan kemampuan pentingnya di lini serang.
4. Pemain Pengganti yang Berperan
Peran pemain pengganti menjadi kunci, dengan Florenzi memberikan dua assist sebelum digantikan, sementara Tomori dan Jovic juga memberikan kontribusi yang signifikan setelah masuk.
5. Manajemen Permainan yang Buruk
Manajemen permainan oleh Pioli dinilai kurang efektif. Kekurangan kreativitas dan struktur dalam permainan menunjukkan kurangnya rencana taktis yang jelas, yang mempengaruhi kinerja tim secara keseluruhan.
Pertandingan tersebut menghadirkan tantangan bagi AC Milan untuk memperbaiki pertahanan dan manajemen permainan mereka ke depan, terutama menghadapi lawan-lawan yang lebih tangguh di masa mendatang.