Berita AC Milan – AC Milan mempunyai banyak pemain hebat sejak berdirinya klub pada tahun 1899. Mulai dari pemain lokal, sampai pemain-pemain hebat dari luar Italia seperti Dida, Kaka, Andriy Shevchenko dan masih banyak yang lainnya.
Akan tetapi, Rossoneri sebenarnya bisa mencetak pemain-pemain bagus bahkan sampai menjadi top lewat akademi klub. Gianluigi Donnarumma merupakan salah satu contoh pemain akademi terbaik yang berhasil dibina oleh AC Milan.
Pada kesempatan kali ini, beritamilan.com bakal membahas sepuluh pemain terbaik yang merupakan produk murni dari akademi klub.
Bryan Cristante
Bryan Cristante merupakan salah satu pemain akademi AC Milan terbaik saat ini. Walaupun belum memenangkan gelar selama berkarier di Italia, performa pemain yang kini berumur 27 tahun itu cukup solid bersama Atalanta dan AS Roma.
Ia merupakan bagian dari akademi klub sejak tahun 2011. Kemudian, AC Milan melepasnya ke Benfica pada tahun 2014 lalu. Performa Cristante mulai terlihat ketika Atalanta meminjamnya dari Benfica pada paruh kedua musim 2016/17.
Sekarang ia masih memiliki kontrak dengan AS Roma sampai 2024 mendatang. Cristante berharap dirinya bisa membantu AS Roma untuk masuk ke lima besar klasemen akhir musim 2021/22 ini. Agar klubnya minimal bisa tampil di Liga Europa musim depan.
Matteo Darmian
Pemain yang kini memperkuat Inter Milan, Matteo Darmian juga merupakan salah satu pemain akademi terbaik yang pernah dimiliki AC Milan. Masuk ke akademi pada tahun 2006, Darmian keluar dari
Aakademi untuk bergabung ke Palermo pada tahun 2010.
Puncak karier Darmian adalah saat ia datang ke Manchester United pada musim 2015/16. Karena ia berhasil memenangkan empat gelar bersama Manchester United, walaupun Darmian sebenarnya bukan bagian inti dari klub tersebut saat itu.
Matteo Darmian didatangkan secara permanen oleh Inter Milan awal musim 2021/22 ini, setelah dirinya sudah tidak mendapat kesempatan bermain di Manchester United. Saat ia dipinjamkan ke Inter Milan musim lalu, ia sukses membawa tim rival meraih gelar Scudetto.
Pierre-Emerick Aubameyang
Pencari bakat akademi Rossoneri mencomot Pierre-Emerick Aubameyang dari salah satu klub Prancis, SC Bastia tahun 2007 lalu. Aubameyang sempat dipinjamkan ke empat tim Prancis yaitu Dijon, Lille, AS Monaco dan Saint Etienne.
Performa terbaik penyerang Gabon itu mulai terlihat saat dirinya bergabung ke Saint Etienne secara permanen pada musim 2011/12. Sebab ia sukses mengemas 35 gol untuk Saint Etienne di Ligue 1 hanya dalam kurun waktu dua musim setelah menjalani 73 penampilan.
Tidak berhenti sampai disitu saja, keberhasilan Aubameyang merembet ketika ia memperkuat Dortmund dan Arsenal. Di Dortmund, ia sudah meraih tiga gelar juara dan sempat menjadi topskorer Bundesliga musim 2016/17 dengan torehan 31 gol.
Sementara itu, bersama Arsenal ia sudah memenangkan dua gelar domestik dan menjadi topskorer Liga Primer Inggris musim 2018/19. Sekarang Aubameyang baru saja gabung ke Barcelona dan terikat kontrak dengan klub tersebut sampai 2025 nanti.
Mattia De Sciglio
Mattia De Sciglio dipromosikan ke tim utama Rossoneri dari akademi pada musim 2011/12, setelah itu performa pemain tersebut terus berkembang. Di lima musim berikutnya ia pun berhasil menjadi pilihan utama AC Milan pada posisi bek kanan.
Juventus kemudian membawa Mattia de Sciglio dari San Siro tahun 2017 lalu. Akan tetapi, saat ini pemain 29 tahun tersebut tidak memiliki jam terbang yang cukup bersama Juventus. De Sciglio bahkan sempat dipinjamkan ke Lyon musim 2020/21 lalu demi mendapatkan jam bermain.
Di AC Milan dirinya sempat memenangkan gelar Primavera dan dua kali menjuarai Piala Super Italia. Bersama Juventus, pemain kelahiran Milano ini sudah memiliki lima gelar termasuk tiga gelar Scudetto secara beruntun.
Cristian Brocchi
Cristian Brocchi pergi dari AC Milan ke Hellas Verona secara gratis tahun 1998 lalu, tetapi ia kembali ke klub pada tahun 2001. Ia tercatat berhasil mengumpulkan enam gol dan delapan assist untuk Rossoneri dalam 161 penampilan.
Ia menghabiskan kariernya di Lazio setelah memenangkan gelar seperti Scudetto, menjuarai Liga Champions dan Coppa Italia.
Gianluigi Donnarumma
Gianluigi Donnarumma merupakan pemain berbakat yang tiba-tiba muncul dari akademi AC Milan. Saat promosi ke tim utama tahun 2015, Donnarumma langsung menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang.
Sebanyak 88 cleansheet sudah diraih olehnya dalam 251 penampilan di semua kompetisi. Performa apik bersama Rossoneri pun membuat dirinya menjadi kiper utama Timnas Italia saat ini.
Sebelum pergi ke PSG beberapa bulan lalu, Donnarumma sempat mempersembahkan trofi Piala Super Italia untuk AC Milan musim 2016/17 lalu.
Demetrio Albertini
Pada masanya, Demetrio Albertini disebut-sebut sebagai playmaker paling terampil yang muncul dari akademi klub. Ia juga dinilai sebagai prototipe dari seorang Andrea Pirlo, karena ia punya kemampuan yang luar biasa dalam mengontrol lini tengah.
Albertini sering mengambil kesempatan untuk melakukan tembakan dari situasi bola mati. Ia juga mempunyai banyak teknik mengumpan. Akurasi umpan jarak jauhnya juga menjadi salah satu senjata yang diandalkan olehnya di atas lapangan.
Dalam 406 penampilan bersama Rossoneri, Albertini mengumpulkan 28 gol dan 46 assist di semua kompetisi. Catatan tersebut membuat AC Milan menjadi tim superior di tahun 1990-an, karena ia memenangkan Scudetto untuk klub sebanyak lima kali.
Ketika kontraknya berakhir pada tahun 2003 ia memutuskan untuk pergi ke Lazio. Di tahun berikutnya ia gabung ke Atalanta dan pada akhirnya Albertini memperkuat Barcelona pada paruh musim 2004/05 sebelum memutuskan untuk pensiun.
Alessandro Costacurta
Alessandro Costacurta menjadi salah satu pemain yang setia dengan Rossoneri, karena ia telah bermain untuk klub selama lebih dari dua dekade. Ia merupakan salah satu bek tengah tangguh di masanya, terbukti dari prestasi klub yang memenangkan lima gelar Liga Champions dan meraih tujuh Scudetto selama Costacurta bermain.
Sebanyak 663 penampilan sudah dijalani olehnya dalam kurun waktu lebih dari 20 tahun tersebut. Wajar jika seandainya ia dijadikan sebagai ikon kebesaran klub yang berjaya di era 1990-an.
Franco Baresi
Franco Baresi merupakan salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki AC Milan dan Timnas Italia. Perannya sebagai seorang sweeper pada periode 1980-1997-an membuat klub dan tim nasional yang diperkuat olehnya meraih kesuksesan.
Bersama Rossoneri, Baresi memenangkan gelar Scudetto sebanyak enam kali serta membawakan trofi Liga Champions ke San Siro pada musim 1988/89, 1989/90 dan 1993/94. Dalam kurun waktu hampir dua dekade, Baresi hanya memperkuat AC Milan serta sudah tampil sebanyak 716 pertandingan.
Di Timnas Italia ia sukses membantu negaranya memenangkan Piala Dunia tahun 1982. Sekarang Franco Baresi termasuk salah satu jajaran manajemen Rossoneri dan menjabat sebagai wakil presiden klub sejak Oktober 2020 lalu.
Paolo Maldini
Salah satu lulusan terbaik akademi AC Milan jelas Paolo Maldini yang telah berada di klub sejak tahun 1985 hingga 2009. Maldini memegang rekor pemain dengan penampilan terbanyak di klub, dengan total 901 pertandingan.
Tujuh gelar Scudetto dan lima kali menjadi juara Liga Champions merupakan prestasi yang bisa diberikan untuknya kepada klub. Selain itu, ia juga mengoleksi 33 gol dan 43 assist untuk Rossoneri.
Kini Paolo Maldini menjabat sebagai Direktur Teknik klub dibantu dengan Ricky Massara. Tugas Maldini sekarang adalah menemukan pemain-pemain muda yang punya potensi besar untuk menjadi seorang pemain hebat bagi AC Milan di masa depan.
Semoga saja pemain-pemain muda Rossoneri seperti Matteo Gabbia, Daniel Maldini, Leonardo Moleri, Enrico di Gesu, Luca Stanga, Sebastiano Desplances dan Lapo Nava bisa berkembang seperti sepuluh pemain di atas. Sebab dengan adanya pemain-pemain akademi berbakat, potensi klub untuk bersaing di papan atas semakin besar.